Pagi-Pagi Gubernur NTT Viktor Laiskodat Pungut Sampah, Jengkel Kota Kupang Terkotor se Indonesia
Sepulang dari gereja, Gubernur NTT Viktor Laiskodat melihat sampah berceceran di Jl Thamrin, Ia pun turun mobil dan memungut sampah-sampah itu.
Penulis: Bebet I Hidayat | Editor: Bebet I Hidayat
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat menyampaikan pesan itu kepada petugas kebersihan saat mengangkut sampah di RT 42/RW 11, Kelurahan Oebufu,Kota Kupang, Minggu (27/1/2019).
Menurut Sekretaris RW 11, Kelurahan Oebufu, Kota Kupang, Noldy Panie, bak sampah itu merupakan swadaya masyarakat.
"Ini adalah bak sampah swadaya warga RT 42/RW 11. Memang sampahnya itu kalau kita lihat kebanyakan sampah basah berupa sisa-sisa makanan dari rumah makan atau warung, karena banyak sampah basah, sehingga kami duga kebanyakan sampah itu dari luar wilayah RT 42/RW 11," katanya.
Dia menjelaskan, di Jalan Thamrin itu hampir setiap hari ada truk sampah yang melewati dan mengangkat sampah di bak sampah.
Namun, pada hari Minggu itu kemungkinan petugas tidak masuk dan pergi beribadah sehingga ada tumpukan sampah.
"Kalau sampah itu ,kita lihat tadi sampah yang sudah ditumpuk sejak hari Sabtu, karena tidak diangkut tambah sampah Hari Minggu akhirnya tercecer," katanya.

Kota Terkotor di Indonesia
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengumumkan 10 kota terkotor dalam penilaian Adipura 2018.
Kota-kota ini memiliki capaian nilai terendah di antara ratusan kabupaten/kota di antaranya terkait pengelolaan tempat pemrosesan akhir atau TPA dan kebersihan fisik.
Pengumuman kota terkotor ini atas instruksi Wakil Presiden Jusuf Kalla, Senin (14/1/2019), saat memberikan sambutan dalam pemberian penghargaan Adipura di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta.
"Tadi saya diperlihatkan daftar (kota) yang paling tidak bersih. Saya minta itu diumumkan saja. Indonesia itu kadang-kadang baru kerja keras kalau ada rasa malu. Kalau tidak ada rasa malu, kadang membiarkan saja, menyerahkan pada orang lain," kata Kalla.
Menanggapi instruksi ini, Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Rosa Vivien Ratnawati menyampaikan nama-nama kota terkotor tersebut kepada wartawan.
"Kota terkotor itu kota metropolitan yaitu Kota Medan; kota besar itu Bandar Lampung dan Manado. Kota sedang Sorong, Kupang, dan Palu. Kota kecil kebetulan berada di wilayah timur semua, yaitu Waykabubak (Sumba Barat), Waisai (Raja Ampat, Papua Barat), Buol (Sulawesi Tengah), dan Bajawa (Ngada, NTT)," kata dia.
Rosa Vivien mengatakan, kota-kota ini memiliki nilai terendah dalam penilaian Adipura.
Di tahun ini, terdapat 369 kabupaten/kota yang dinilai KLHK dan Dewan Pertimbangan Adipura.