Dinilai Berjasa, Walikota Kupang Janji Tingkatkan Kesejahteraan Para Guru PAUD
Sedangkan pada tahun 2017, ia juga menerima insentif dari pusat sebesar Rp1.500.000 untuk setahun.
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM|KUPANG-Salomi Nunai sudah mengabdi sebagai guru PAUD Horeb Perumnas, Kota Kupang sejak tahun 2002. Dedikasinya untuk dunia pendidikan anak usia dini sudah tak terbantahkan lagi. Mirisnya, dedikasi dan pengabdian Salomi tak berbanding lurus dengan kesejahteraan yang dia peroleh.
Ditemui usai Syukuran Natal dan Halal Bi Halal Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (Himpaudi) bersama Walikota Kupang di Hotel Gajah Mada, Kota Kupang, Sabtu (26/1/2019), Salomi kembali mengharapkan uluran tangan dari pemerintah.
Bukan hanya untuk dia, tetapi juga untuk semua tenaga kependidikan anak usia dini.
Disebutkan, selama ini ia dan teman-temannya hanya menerima upah sebulan dari gereja secara rutin dengan jumlah yang bervariasi. Mulai dari Rp 450 ribu, Rp550 hingga Rp950 ribu.
"Rp950 ribu itu karena saya merangkap sebagai pengelola dan disesuaikan dengan tahun mengajar," bebernya.
Katanya, bantuan dari pemerintah berupa honor daerah (Honda) dan dana insentif dari pusat tak seberapa. Itu pun pembagiannya tak merata.
Ia sendiri tak tahu alasan ketidakmerataan pembagian honor dan insentif.
"Kami di sekolah hanya diminta mengisi data data pendidik tapi itulah dengan berbagai alasan kita tunggu tahap berikut," Ujarnya
• Ditunjuk KPU Jadi Moderator Debat Kedua, Begini Tanggapan Tommy Tjokro dan Anisha Dasuki
• Ibunda Ahok Bilang Begini Saat Bertemu Pertama Kali dengan Puput Nastiti Devi
Seperti yang diakui Solomi, upah yang adil dan sejahtera inilah yang selama ini sedang diperjuangkan. Dari Paud Horeb sendiri, katanya, baru satu orang yang menerima honor daerah sebesar Rp500 ribu.
Sedangkan pada tahun 2017, ia juga menerima insentif dari pusat sebesar Rp1.500.000 untuk setahun.
Ia sangat berharap pemerintah dapat memenuhi hak hak mereka sebagai tenaga pendidik.
"Paling tidak kami bisa terima sesuai Upah Minimum Regional (UMR) juga," keluhnya.
Walikota Kupang, Jefry Riwu Kore, mengakui peran penting pendidikan anak usia dini bagi masa depan bangsa. Ia menyebut para pendidik adalah pejuang pendidikan.
"Kami tidak pernah tutup mata bagi pejuang pendidikan. Kami tidak pernah tutup mata atas kesenjangan sosial," katanya.
Jefri mengakui kalau pemerintah selama ini belum berbuat banyak bagi para tenaga pendidik usia dini.
"Saya sebenarnya malu datang ke sini. Kita hanya omong saja tapi belum buat.
Betapa pentingnya pendidikan anak usia dini. Martabat anak anak ada di tangan para pendidik. Kalau salah tanam maka susah. Bapa mama kalau ajar anak anak salah dia akan salah."
Menurutnya, pemerintah sudah mengajukan anggaran perihal peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik Paud di Kota Kupang tetqpi dewan masih belum menyetujuinya.
"Beta berjanji akan terus perjuangkan ini. Tahun depan anak anak Paud semuanya dapat baju. Masih banyak yang masih harus diperjuangkan," ujar Jefri.
• Bantu Penyebrangan Warga di Desa Sungkaen dan Nababan TTU, Satgas Yon 741/GN Buat Rakit
Ia menilai di Kota Kupang ada Paud yang tidak memiliki permainan dan ini merupakan tanggungjawab pemerintah. Ia juga berjanji akan berjuang supaya minimal semua tenaga pendidik di seluruh Kota Kupang memiliki seragam.
"Beta siap untuk berdiskusi kapan saja dan beta yakin tahun kedua dia bisa bantu."
Ketua HIMPAUDI Kota Kupang Jefri Liebertus, menjelaskan organisasi ini merupakan wadah bagi orang orang yang terlibat dalam pendidikan anak usia dini khususnya non formal.
Ia menuturkan HIMPAUDI pusat saat ini sedang memperjuangkan penyetaraan profesi bagi para pendidik.
Pasalnya, selama ini ada pembedaan pendidikan anak formal dan non formal di Indonesia.
Hal ini tentu saja berdampak pula pada kewajiban pemerintah memenuhi hak hak para tenaga pendidik usia dini non formal.
Sebagai ketua, lanjutnya, ada begitu banyak titipan pesan dari para guru Paud se-Kota Kupang.
"Yang mereka titip perbaikan nasib pada tenaga pendidik. Kami mohon apa yang telah bapak lakukan dapat diteruskan. Kalau boleh cakupannya lebih luas lagi sebab anak usia dini adalah dasar pembentukan manusia yang berkarakter," ujarnya disambut tepuk tangan meriah hadirin.
• Terjerat Hutang? Inilah Doa - Doa Agar Segera Terbebas dari Hutang dan Cepat Kaya
Selain para tenaga pendidik anak usia dini di enam kecamatan di Kota Kupang, hadir juga Kepala seksi Pendidikan Anak Usia Dini Dinas Pendidika Kota Kupang, Ros Dethan, Bunda Paud Kota Kupang, Hilda Manafe.
Hadir juga Ketua DPW NTT Talenalain Muskanan Fola, Ketua Ikatan Guru TK Indonesia, Erni Hailitik
Ketua MKKTK, Gabriel Kana. Ibadat kebaktian dipimpin oleh Pendeta Samuel Pandie.
Tim kasidah kecamatan alak juga turut memeriahkan acara tersebut.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricardus Wawo)