Penemuan Mayat
Ayah Mahasiswa yang Tewas di Kupang Tak Mau Jenasah Anaknya Diautopsi, Apa Alasannya?
Ayah mahasiswa Unwira Kupang NTT yang tewas di Kos tak jenasah anaknya diautopsi, ini alasannya.
Penulis: Ryan Nong | Editor: OMDSMY Novemy Leo
Thalia yang panik kemudian menghubungi pemilik kost untuk dan beberapa kerabatnya untuk menginformasikan kabar duka ini.
Menurut kerabatnya, korban merupakan mahasiswa asal Dili, Republik Demokratik Timor Leste.
* Tewas di Pantai Oesapa
Sebelumnya juga pernah diberitakan seorang mahasiswa ditemukan dalam keadaan tidak bernyaya.
Mengutip Kompas.com, aparat Kepolisian Sektor Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur ( NTT), mengungkap identitas pria yang ditemukan tewas mengambang di perairan Pantai Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima.
"Berdasarkan identifikasi dari Tim Inafis Polres Kupang Kota, pria tersebut diketahui bernama Carolino A Sowo (25), mahasiswa semester 8 Jurusan Filsafat, salah satu universitas swasta di Kota Kupang," ungkap Didik kepada Kompas.com, Rabu (25/7/2018).
Carolino, lanjut Didik, diketahui berasal dari Bongenga, Bajawa, Kabupaten Ngada.
Menurut Didik, identitas Carolino terungkap dari Inafis (alat sidik jari) Polres.
Karena Carolini sudah terdata di KTP elektronik, sehingga sidik jarinya sudah masuk data base.
"Ketika jarinya ditempel, kemudian muncul semua identitas lengkap," ungkap Didik.
Jenazah Carolino kemudian dibawa di Rumah Sakit Bhayangkara Kupang, untuk dilakukan proses otopsi.
Saat ditemukan tewas mengambang, sepeda motor milik Carolino, ditemukan berada di parkiran pantai Warna Oesapa, yang letaknya tidak jauh dari tempat Carolino mengapung.
Seperti diketahui, warga Kelurahan Oesapa dihebohkan dengan penemuan jenazah pria tanpa identitas yang mengambang di Pantai Oesapa.
Menurut keterangan dua saksi mata, Yeremias Oematan dan Sakarias Tanesi, Selasa (24/7/2018) pagi, saat kembali mencari ikan, keduanya mendapat informasi dari teman yang sering dipanggil Mas Timor, ada orang meninggal dan hanyut di tengah laut.
"Kedua saksi menuju tempat kejadian perkara melihat jenazah sementara terapung. Selanjutnya mengevakuasi Carolino dengan menariknya menggunakan alat mancing di baju milik Carolino, kemudian membawanya ke pesisir Pantai Oesapa," ungkap Didik.
Setibanya di pesisir Pantai Oesapa, lanjut Didik, masyarakat yang bermukim di sekitar Pantai Oesapa, langsung melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
Polisi yang menerima laporan, kemudian mendatangi tempat kejadian perkara dan mengamankan para saksi.
Polisi lalu mengevakuasi jenazah Carolino dengan menggunakan mobil patroli ke Rumah Sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang.
• Ramalan Zodiak Kamis 24 Januari 2019, Capricorn Kebingungan, Taurus Kecewa, Scorpio Beruntung
• Ramalan Zodiak Kamis 24 Januari 2019, Sagitarius dan Scorpio Mengalami Romantisme dengan Seseorang
* Tewas Diterkam Buaya
Pada 5 November 2014, warka Kupang juga dikejutkan dengan penemuan mayat mahasiswa yang kemudain diketahui bernama Tobi Anias.
Mengutip Tempo.co.id, Toni adalah mahasiswa semester tiga Fakultas Teknik Universitas Nusa Cendana (Undana), Kupang, Nusa Tenggara Timur, ditemukan tak bernyawa di Pantai Oebelo, Kabupaten Kupang, Rabu, 5 November 2014.
Tobi menjadi korban serangan buaya saat sedang menjala ikan di Pantai Lasiana, Kupang.
Korban ditemukan dalam kondisi tanpa lengan kanan dan terdapat bekas cakaran pada tubuhnya.
Selain itu, pinggul kirinya terluka.
Ditemukan jejak buaya tak jauh dari jenazah Tobi.
Kasus ini merupakan yang kedua kalinya terjadi di obyek wisata Pantai Lasiana.
Berdasarkan keterangan saksi, korban diterkam buaya saat hendak mengambil hasil tangkapan ikan.
Ongki, teman korban, mengatakan dirinya bersama korban dan seorang teman awalnya menjala ikan di Pantai Lasiana.
Menjelang sore, mereka berniat mengangkat hasil tangkapan itu.
Namun, tanpa diduga, korban justru diterkam buaya.
"Kami tidak tahu ada buaya yang sudah menunggu di pantai," katanya.
Jenazah korban baru ditemukan setelah 18 jam dilakukan pencarian oleh tim Search and Rescue Kupang di Pantai Oebelo.
Sebelumnya, mayat korban ditemukan oleh dua nelayan yang kebetulan melintasi pantai tersebut sepulang mencari kayu di hutan.
"Kami sedang mencari kayu. Kami mencuci kaki di tepi muara dan melihat mayat di atas pasir," kata Yosina Kefi, seorang nelayan. (*)