Berita Ekonomi Bisnis

Kata Hati GM PLN UIW NTT Ignatius Rendroyoko Senang Bisa Kembali Setelah 10 Tahun Tinggalkan NTT

GM PLN (Persero) UIW NTT Ignatius Rendroyoko merasa kembali ke NTT seperti pulang kampung.

Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Hermina Pello
POS-KUPANG.COM/HASYIM ASHARI
GM PLN UIW NTT yang lama, Christiyono (kanan) dan GM PLN yang baru Ignatius Rendroyoko saat pisah sambut di Hotel Aston Kupang, Senin (21/1/2019) 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Adiana Ahmad

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Ignatius Rendroyoko, GM PT PLN (Persero) UIW NTT yang menggantikan Christyono pun bersuka cita kembali bertugas di NTT. Mengabdi di bumi Flobamora bagi Rendroyoko seperti pulang kampung.

Bagaimana tidak. Sepuluh tahun lalu Rendroyoko pernah bertugas di NTT tepatnya di PLN Area Kupang dan juga Sumba.

"Senang bisa kembali ke NTT setelah 10 tahun tinggalkan daerah ini. Pernah empat bulan di Sumba dan empat tahun jadi manager PLN Area Kupang. Ini karunia besar karena dipercayakan kembali untuk berbuat sesuatu bagi tanah Flobamora, melanjutkan apa yang telah dilakukan Pak Christyono," kata Rendroyoko pada acara pisah kenal GM PT PLN UIW NTT, Senin (21/1/2019)
Tampil dalam balutan pakaian adat Ende, pria asal Semarang ini mengungkapkan, kehadirannya hanya meneruskan, menajamkan, menguatkan dan merealisasikan yang sudah dirintis Christyono.

Ia kembali menegaskan bahwa manajemen PLN tidak bisa berjalan sendiri.

GM PT PLN UIW NTT yang baru, Ignatius Rendroyoko, saat pisah sambut di Hotel Aston Kupang, Senin (21/1/2019).
GM PT PLN UIW NTT yang baru, Ignatius Rendroyoko, saat pisah sambut di Hotel Aston Kupang, Senin (21/1/2019). (POS-KUPANG.COM/HASYIM ASHARI)

"Kami butuh bantuan dari BUMN yang lain, mitra kerja, pemerintah, swasta, media sehingga bisa berkolaborasi dengan semua yang dikerjakan PLN. Kami membutuhkan media untuk sosialisasikan semua semangat positif PLN sehingga apa yang dibuat PLN benar-benar dirasakan masyarakat. Seluruh jajaran PLN satukan langkah untuk melaksanakan apa yang sudah dirintis dan dijalani selama ini. Semoga keberadaan saya bisa berarti bagi daerah dan masyarakat NTT," kata Rendroyoko.

Baru Dibangun ! Oknum Warga Mencuri Baut Dermaga di Ende Dipakai Pemberat Pancing

Kapan PLN UIW NTT Aktifkan Lagi Panas Bumi Ulumbu?

Sementara mantan GM PLN UIW NTT, Christyono mengungkapkan kesannya tentang NTT. Tidak hanya pada alamnya yang indah dan orangnya yang ramah, Christyono juga terkesan dengan dua lagu NTT.

Christyono yang selama ini menahkodai PLN UIW NTT sebagai General Manager (GM) meninggalkan NTT untuk mengemban tugas baru sebagai GM PT PLN (Persero) UIW Sulutenggo (Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo).

Satu tahun 4 bulan Christyono mengabdi di NTT. Agustus 2017 sampai Januari 2019.

Waktu yang bisa dibilang singkat mengingat persoalan kelistrikan di NTT yang begitu kompleks. Meski tak lama, namun Christyono telah meninggalkan karya yang sangat berharga bagi daerah ini memiliki kesan tersendiri tentang NTT.

GM PLN Wilayah NTT, Christyono
GM PLN Wilayah NTT, Christyono (POS KUPANG/HERMINA PELLO)

Ia bangga pernah mengabdi di NTT. "Di sini saya bisa bekerja sama untuk layani masyarakat. NTT luar biasa dalam pertemanan, kebersamaan, keramahtamahan, keindahan alamnya, keindahan kain tenunnya, termasuk susah sinyalnya juga luar biasa. Setiap perjalanan dinas ke daerah itu bagi saya sama dengan berwisata," kata Christyono dalam acara lepas sambut di Hotel Aston Kupang, Senin (21/1/2019) siang.

Saat itu Christyono tampil gagah dalam balutan busana adat Rote Ndao.
Tidak hanya alamnya yang indah dan orangnya yang ramah, Christyono juga terkesan dengan dua lagu NTT. Judulnya Flobamora dan Maumere Manise.

"Dalam perjalanan dinas ke Maumere saya disuguhi lagu Maumere Manise dengan suka Cita. Di situlah saya merasakan NTT itu indah, orang-orangnya ramah dan penuh suka cita. Karena itu, hari ini saya sengaja meminta lagu itu dinyanyikan di sini," kata Chistyono.

Lagu Maumere Manise memang dilantunkan sangat merdu dan harmoni oleh Paduan Suara Cendana panduan sang dirigen Elyas Djoka.

Lelaki asal Solo itu menitipkan dua masalah yang belum ia tuntaskan selama masa kepemimpinannya di PLN UIW NTT yaitu rasio elektrifikasi Provinsi NTT masih rendah dan biaya pokok listrik.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved