Januari 2019 Dua Pasien DBD di Ngada Meninggal Dunia
pasien DBD itu satu meninggal tadi malam. Pasien rujukan dari Puskesmas Surisina
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
Dua Pasien DBD di Ngada Meninggal Dunia Tahun 2019
POS-KUPANG.COM | BAJAWA -- Direktur RSUD Bajawa, drg. Maria Wea Betu, menyebutkan, jumlah pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) yang rawat di RSUD Bajawa hingga Rabu (23/1/2019) ada 38 kasus DBD. 36 orang anak dan 2 orang dewasa.
Ia mengatakan selama tahun 2019 baru satu orang saja yang meninggal dunia.
"Yang pasien DBD itu satu meninggal tadi malam. Pasien rujukan dari Puskesmas Surisina," ujar drg. Maria, kepada wartawan di RSUD Bajawa, Rabu (23/1/2019).
Ia mengatakan pasien DBD itu atas nama Philipus A.K. Wue (7) masuk Minggu (20/1/2019) dan meninggal Selasa (22/1/2019) sekitar pukul 18.15 Wita.
Ia mengatakan hingga saat ini jumlah pasien DBD yang masih rawat intensif di RSUD Bajawa ada 6 orang.
"Yang masih dirawat itu anak 4 orang anak dan dewasa dua orang," ujarnya
• Pemkot Kupang akan Launching Integrasi Jamkesda ke BPJS Kesehatan
Ia mengatakan ketersediaan stok obat masih ada dan ada dokter anak di RSUD sehingga bisa menangani.
"Kami bersyukur ada satu orang dokter anak disini sangat membantu. Itu dokter anak dari progam Wajib Kerja Dokter Spesialis (WKDS). WKDS ada tiga, dokter anak, dokter anastesi dan dokter kandungan. Itu kerjasama dengan Kementerian Kesehatan," ujarnya.
Ia mengatakan terkait himbauan kepada masyarakat itu merupakan tupoksi Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada.
"Untuk menghimbau ke masyarakat lebih pada tupoksi dinas kesehatan," ujarnya.
• Warga Padati Lokasi Penemuan Mayat Mahasiswa, Begini Kondisinya Saat Ditemukan Pacar
Ia menjelaskan pihaknya sudah melaporkan kepada pihak Dinas Kesehatan terkait kasus tersebut.
Ia mengharapkan agar pihak Dinas Kesehatan bisa melakukan sosialisasi kepada masyarakat soal sanitasi lingkungan.
"Untuk data di atas sudah kami laporkan ke Dinkes. Dengan harapan ada himbauan dari Dinas kesehatan menyangkut sanitasi lingkungan untuk lebih diperhatikan untuk semua masyarakat Ngada dan sekitarnya," ungkapnya.
83 Kasus DBD di Ngada
Seperti diberitakan sebelumnya, sejak pertengahan Desember 2018 hingga 20 Januari 2019 jumlah masyarakat Kabupaten Ngada yang terserang Demam Berdarah sudah mencapai 83 Orang.
• Terserang DBD, Revaldy Terbaring Lemas di RSUD SK Lerik, Yusak Tualaka Mengaku Cemas
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada, Agustinus Naru, mengatakan dari jumlah tersebut 2 orang yang meninggal dunia.
Agustinus merincikan bahwa korban demam berdarah tersebut terdapat di 8 wilayah Puskesmas yaitu Puskesmas Aimere 31 orang, Puskesmas Koeloda, Mataloko 11 orang, Puskemas Surisina Bajawa, 29 Orang.
Sedangkan di Puskesmas Inerie 2 orang, Puskesmas Waepana 6 orang, Puskesmas Watukapu 1 orang, Puskesmas Watumanu 1 orang dan Puskesmas Kota 2 orang.
"Dari jumlah tersebut yang meninggal akibat Demam Berdarah ada dua orang yakni dari Puskesmas Aimere pada bulan Desember 2018 dan dari Puskesmas Koeloda, Mataloko satu orang pada Januari 2019," ujar Agustinus, kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (21/1/2019).
Agustinus yang didampingi Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit dan Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada Agung Artanaya mengatakan upaya penanggulangan penyakit Demam Berdarah agar tidak meluas terus dilakukan baik melalui Gerakan 3 M , Pemberian Abate dan Foging.
• KABAR GEMBIRA! Rekrutmen Pendaftaran CPNS Dibuka Kembali, Maret 2019 Dimulai
Ia menjelaskan dalam penanganan DBD, peran serta masyarakat untuk menekan kasus ini sangat menentukan.
Ia menegaskan oleh karena itu program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M Plus perlu terus dilakukan secara berkelanjutan sepanjang tahun khususnya pada musim penghujan.
Program PSN , yaitu:
1. Menguras, adalah membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain.
2. Menutup, yaitu menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya.
3. Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular Demam Berdarah.
• BREAKING NEWS: Akibat Hujan Badai, Tanah Bergeser di Belo Kota Kupang
Adapun yang dimaksud dengan 3M Plus adalah segala bentuk kegiatan pencegahan seperti menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan,menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk.
Selain itu menggunakan kelambu saat tidur,memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk,mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah serta menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk, dan lain-lain.
PSN perlu ditingkatkan terutama pada musim penghujan dan pancaroba, karena meningkatnya curah hujan dapat meningkatkan tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD, sehingga seringkali menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) terutama pada saat musim penghujan.
Ditambahkan pula bahwa Foging telah dilakukan di beberapa tempat di Kota Bajawa juga di Kompleks Seminari Todabelu Mataloko.
Jumlah alat Foging ada dua unit dan pihaknya juga telah meminjam dari Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo serta mengajukan lagi di Dinas Kesehatan Propinsi NTT.
• Nasib 18 Nelayan asal Alor yang Ditahan Angkatan Laut Timor Leste Diputuskan Sore Ini
Informasi yang dihimpun POS-KUPANG.COM, Rabu (23/1/2019) menyebutkan di Ngada sejak Desember 2018 hingga Rabu (23/1/2019) sudah tiga orang pasien DBD meninggal dunia.
Yang pertama itu akhir Desember 2018, kedua itu 15 Januari 2019 dan yang terakhir meninggal Selasa (22/1/2019).
Dirut RSUD Bajawa, drg. Maria Wea Betu, menjelaskan, rata-rata pasien DBD itu usia 1-17 tahun karena daya tahan tubuh sangat rentan.
• Pantai Kuta Bali Ditutup, Menyusul Gelombang Laut Tinggi, BMKG Ingatkan Hal Ini
"Karena daya tahan tubuh anak lebih rentan untuk terkena DBD," ujarnya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan)