Berita Kesehatan
Demam Berdarah Serang Warga, Begini Caranya Cegah DBD Dijamin Bebas Nyamuk
Demam Berdarah Serang Warga, Begini Caranya Cegah DBD Dijamin Bebas Nyamuk
POS-KUPANG.COM - Demam Berdarah Dengue (DBD) , adalah salah satu penyakit berbahaya di musim hujan. Lakukan hal ini untuk mencegahnya.
Demam berdarah disebabkan oleh virus dengue yang dibawa nyamuk Aedes Aegypti.
Jika tak ada pencegahan maka jentik nyamuk yang menyebabkan demam berdarah itu dapat berkembang biak.
• Demam Berdarah Serang TTU Paksa Lima Warga Dirawat
• Waspada! Dua Pasien Meninggal Akibat Demam Berdarah di Sumba Timur
1. Bersihkan bak mandi, seminggu sekali
Air merupakan tempat berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti.
Nyamuk betina bertelur pada dinding bak yang terisi air.
Larva nyamuk makan mirkoorganisme yang hidup di sekitarnya hingga menjadi pupa.
Keseluruhan siklus berlangsung selama 8-10 hari.
Maka baiknya bersihkan bak mandi, setidaknya seminggu sekali agar memutus siklus hidup nyamuk Aedes Aegypti.
• Kasus Demam Berdarah Bertambah 54 Orang, Manggarai Barat Siaga DBD & Masih Status KLB
• Gawat! Demam Berdarah Serang 45 Balita di Lembata, Dinkes Minta Lakukan Ini
2. Perhatikan perabotan rumah tangga yang menampung air
Seperti baskom berisi air, vas bunga, ember, dan wadah lain umumnya menampung air.
Rajin-rajin lah membersihkan tempat itu setidaknya dua kali dalam seminggu.
3. Pakai kasa nyamuk
Kasa nyamuk berguna mencegah masuknya nyamuk dari luar ke dalam rumah.
Memasang kasa nyamuk dapat ditempatkan di pintu dan jendela.
4. Jangan mengantung baju terlalu lama
Jangan terlalu lama mengantung baju kotor terlalu lama.
Baju kotor menjadi sarang favorit bagi nyamuk.
5. Gunakan lation anti nyamuk
Untuk pasang badan, gunakan lation anti nyamuk untuk mencegah digigit nyamuk demam berdarah.
Disarankan menggunakan lation sebelum tidur.
Lation dapat menghindarigigitan nyamuk dan mencegah demam berdarah.
• Kota Kupang Jadi Kota Paling Kotor, Gubernur NTT Viktor Laiskodat Ikut Pungut Sampah di Jalan
• Kota Kupang dan 3 Kabupaten di NTT Sandang Predikat Kota Terkotor, Apa Alasannya?
* 6 Penyakit Berbahaya di Musim Hujan
Musim hujan bisa dibilang sebagai musim rawan penyakit karena berbagai jenis mikroba serta virus lebih mudah berkembang biak di musim ini. Apalagi jika daya tahan tubuh Anda sedang menurun.
Hal tersebut akan semakin membuat Anda rentan diserang penyakit. Mengenali berbagai penyakit umum yang biasa terjadi di musim hujanakan membuat Anda lebih waspada untuk mencegah penularannya. Lantas apa saja penyakit musim hujan yang sering muncul?
Penyakit musim hujan yang paling sering dialami orang Indonesia
1. Influenza atau flu
Penyakit musim hujan yang paling sering terjadi adalah flu. Penyakit ini disebabkan virus influenza tipe A, B, atau C. Virus influenza bisa menyebar melalui batuk, bersin, atau dari menyentuh benda yang sudah terkontaminasi.
Meski flu bersifat umum dan bisa sembuh dengan sendirinya, Anda harus tetap mewaspadai penyakit ini. Pasalnya, beberapa orang dapat menderita komplikasi dari penyakit influenza seperti pneumonia.
2. Diare
Diare adalah penyakit yang ditandai dengan encernya feses yang dikeluarkan dan frekuensi buang air besar yang lebih sering dari biasanya. Bakteri penyebab diare yang paling umum contohnya rotavirus, shigella, E. coli, cryptosporidium, dan lain sebagainya.
Penyakit ini dapat berkisar dari kondisi yang ringan dan sementara, hingga membahayakan nyawa.
• Laiskodat : Orang yang Pungut Sampah Itu Terhormat Tapi Kalau yang Buang Sampah Itu Tidak Terhormat
• ASN Pemprov Bersihkan Sampah di Kota Kupang, Gubernur NTT Ikut Pungut Sampah. Lihat Aksinya!
3. Demam tifoid (tipes)
Demam tifoid, atau lebih dikenal dengan penyakit tipes adalah infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Salmonella thyphi atau Salmonella paratyphi. Bakteri tersebut menyebar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi.
Jika tidak segera ditangani, pengidapnya dapat mengalami komplikasi seperti pneumonia, pleuritis, miokarditis (peradangan otot jantung), gagal jantung akut, bahkan kematian.
4. Demam berdarah dengue
DBD atau demam berdarah dengue adalah salah satu jenis penyakit menular musim hujan yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus. Demam berdarah disebut sebagai penyakit “break-bone” karena terkadang menyebabkan nyeri sendi dan otot di mana tulang serasa retak.
Demam berdarah yang parah, atau juga dikenal sebagai dengue hemorrhagic fever, dapat menyebabkan perdarahan serius, penurunan tekanan darah yang tiba-tiba (shock), bahkan kematian.
5. Malaria
Malaria adalah penyakit berbahaya akibat infeksi parasit plasmodium yang menular melalui gigitan nyamuk anopheles. Penularan penyakit ini biasanya meningkat pada saat musim hujan dan berlanjut setelahnya.
Bila tidak ditangani segera, malaria dapat berkembang dan berisiko mengancam nyawa seseorang yang mengalami. Malaria terutama perlu diwaspadai di area timur Indonesia seperti provinsi Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Papua Barat.
• Begini Dampak Negatif bagi Manusia Bila Sampah Medis Disalahgunakan
• Sebanyak Ini Produksi Sampah Medis dari 12 Rumah Sakit di Kota Kupang
6. Leptospirosis
Leptospirosis adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri berbentuk spiral yang disebut Leptospira interrogans. Penyakit musim hujan ini “cukup populer” terjadi di Indonesia, biasanya dikenal sebagai penyakit kencing tikus.
Anda bisa terkena penyakit penyakit ini karena menyentuh tanah atau air, tanah basah, atau tanaman yang terkontaminasi oleh urine binatang yang terinfeksi. Selain tikus, hewan yang paling sering menularkan leptospirosis adalah sapi, babi, anjing, reptil dan hewan amfibi, serta hewan pengerat lainnya.
Demam tinggi, sakit kepala, mual, muntah, mata merah, menggigil, otot betis sakit, dan sakit perut adalah gejala yang menandai penyakit ini. Pada kasus tertentu, penyakit ini dapat menyebabkan gangguan hati, gagal ginjal, meningitis, hingga kegagalan pernapasan.
* Tips mengatasi penyakit musim hujan
Apa yang harus dilakukan agar Anda tidak kekurangan cairan? Pada orang dewasa normal, kebutuhan cairan tubuh yang disarankan berkisar 2-2,5 liter perhari. Jika dibagi berdasarkan jenis kelamin, maka wanita dewasa disarankan untuk minum sekitar 1,6 liter. Sedangkan, pria disarankan untuk minum 2 liter tiap hari.
Cairan tubuh kita tidak hanya mengandung air, tetapi juga ion. Menjaga keseimbangan ion tubuh juga penting agar metabolisme tubuh tetap optimal.
Selain itu, untuk menghindari penyakit akibat kontaminasi makanan, biasakan pula cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas. (*)