Chicco Jerikho Eksplore Pesona Flores, Saksikan Jejak Petualang Hari Ini di Trans 7

Aktor ganteng Chicco Jerikho mengeksplorasi keindahan Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Editor: Bebet I Hidayat
Instagram/Chicco Jerikho
Chicco Jerikho dengan latar belakang Danau Kelimutu 

Chicco Jerikho Eksplore Pesona Flores, Saksikan Jejak Petualang Hari Ini di Trans 7

POS-KUPANG.COM, FLORES - Aktor ganteng Chicco Jerikho mengeksplorasi keindahan Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sejumlah obyek wisata ia jelajahi.

Di antaranya Danau Kelimutu, berburu tuna di Laut Flores, hingga menembus rimbun dan hijaunya hutan Flores dengan sepeda motor.

Perjalanan Chicco Jerikho mengeksplore pesona Flores itu akan ditayangkan di Jejak Petualang di Trans 7 hari ini, Minggu (14/1/2019) pukul 10.00 WIB.

Polemik Golkar Sumba Timur - Ini Peringatan Melki Laka Lena Terhadap Ketua DPD II Golkar se-NTT

Fatya Ginanjarsari, Finalis Putri Indonesia Disebut Terlibat Prostitusi Online, Ini Respon Ibunda

VIDEO: Dio Kio Dapat Orderan GrabFood Delapan dalam Sehari

Selain melalui Trans 7, Jejak Petualang ini juga bisa disaksikan melalui link streaming di bawah ini:

LINK 1

Informasi tentang jam tayang Jejak Petualang Trans 7 yang mengangkat keindahan Flores ini diungkapkan Chicco melalui akun Instagram miliknya, @chicco.jerikho, Sabtu (13/1/2019) malam.

Berikut unggahannya:

Sampai jumpa besok

Hari Minggu

Jam 10:00 WIB

Di @officialtrans7

Ikuti Jejak Saya,Jejak Petualang!

Gempa 5.1 SR Gunjang Labuan Bajo

BREAKING NEWS: Gempa Bumi 5,1 SR Guncang Labuan Bajo, Tak Berpotensi Tsunami

Ramalan Zodiak Minggu 13 Januari 2019: Libra Ubah Kebiasaan, Gemini Jaga Kesehatan

#jejakpetualangweekend

#jejakpetualang

Chicco Jerikho juga menyertakan sebuah video yang mewakili perjalanannya mengeksplore pesona Flores.

Dalam video itu, Chicco Jerikho terlihat sedang menaiki anak tangga menuju puncak Danau Kelimutu.

Dari ketinggian, Danau Kelimutu yang terkenal dengan warnanya itu, airnya terlihat berwarna hijau tosca.

Pada potongan video lainnya, Chicco Jerikho bersama dengan para nelayan berburu ikan tuna di Laut Flores.

Di lain tempat, ia menyusuri jalanan menembus pekatnya hutan Flores.

Di antara rerimbunan hutan itu, Chicco Jerikho juga menyaksikan tarian dan aneka adat serta kebudayaan Flores.

Intip Rekan Kerja Wanita di Toilet, Pria ini Dilaporkan ke Polisi dan Dapat Hukuman tak Biasa

Mahasiswi Asal Alor Dicekal, Pegiat LSM Sebut Selfina Etidena Wajib Dapatkan Dua Hal

Mahasiswi Alor Dicekal di Bandara El Tari Kupang, Ikatan Keluarga Alor Sebut Satgas Nakertrans Rasis

Berikut videonya:

Mengutip Grid.ID, Danau Kelimutu atau Tiga Warna terletak di Gunung Kelimutu.

Tepatnya di Desa Pemo, Kecamatan Kalimutu, Kabupaten Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.

Sesuai namanya, gunung ini mempunyai tiga buah danau kawah dengan warna air yang berbeda-beda.

Gunung Kelimutu mempunyai arti "Gunung Mendidih".

Arti itu diambil dari kata keli yang artinya gunung dan mutu yang artinya mendidih.

Menurut legenda masyarakat sekitar, danau tersebut merupakan tempat angker.

Danau Kawah

Setiap danau kawah mempunyai nama dan arti masing-masing, lo.

Danau berwarna biru bernama Tiwu Ata Bupu yang berarti danau orangtua.

Danau berwarna merah bernama Tiwu Ata Polo yang berarti danau sihir.

Sedangkan danau berwarna hijau bernama Tiwu Nuwa Muri Kou Fai yang berarti danau muda-mudi.

Legenda Kelimutu

Kenapa dinamakan seperti itu? Nah, ada cerita di balik nama dan keindahannya itu.

Konon, pada zaman dulu, di puncak Gunung Kelimutu hidup Konde Ratu beserta rakyatnya.

Di antara rakyatnya itu, ada dua orang yang bisa menggunakan sihir.

Mereka adalah, Ata Bupu dan Ata Polo.

Keduanya bersahabat dan tunduk kepada Konde Ratu.

Akan tetapi, mereka punya kebiasaan yang berbeda.

Ata Bupu misalnya, ia adalah orang yang baik dan suka melindungi orang lain, sedangkan Ata Polo, sahabatnya, dianggap penyihir jahat karena suka memakan manusia.

Suatu hari, datang sepasang Ana Kalo (anak yatim piatu) kepada Ata Bupu.

Mereka berdua meminta Ata Bupu untuk melindungi mereka, dikarenakan kedua orangtuanya telah meninggal.

Ata Bupu setuju untuk melindungi mereka berdua, tetapi dengan syarat mereka berdua tidak boleh meninggalkan ladang milik Ata Bupu agar tidak menjadi mangsa Ata Polo.

Suatu hari, Ata Polo datang ke rumah Ata Bupu dan mengetahui keberadaan kedua anak yatim tersebut.

Ata Polo sempat akan memangsa anak yatim itu, namun Ata Bupu berhasil mencegahnya.

Ya, Ata Bupu meminta Ata Polo untuk menunggu hingga kedua anak yatim itu tumbuh dewasa.

Akhirnya, setelah dewasa, anak yatim itu menjadi Koo Fai dan Nuwa Muri.

Lalu, Ata Polo datang untuk menagih janjinya dan memangsa kedua anak yatim itu.

Namun, Ata Bupu tidak menginginkan kedua anak itu menjadi mangsa temannya.

Akhirnya ia mencegah serangan Ata Polo.

Selanjutnya, Ata Bupu pergi ke perut bumi bersama dengan kedua anak yatim itu untuk menghindar.

Namun, Ata Polo terus mengejar mereka. Hingga akhirnya, kedua penyihir itu pun tertelan bumi, begitu juga dengan kedua anak yatim itu, mereka terkubur hidup-hidup.

Tak lama setelah kejadian itu, muncul air berwarna biru dari tempat terkuburnya Ata Bupu.

Sedangkan dari tempat Ata Polo muncul air berwarna merah.

Dan air berwarna hijau, muncul dari tempat terkuburnya kedua anak yatim tersebut.

Nah, itulah cerita di balik keindahan Danau Tiga Warna, berdasarkan legenda masyarakat sekitar. (HASYIM ASHARI/POS KUPANG/GRID.ID)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved