Berita Life Style
Disebut Pengkhianat dan Dipenjara Bila Melawan Sang Ayah. Simak Kisah Hidup Perempuan di Arab
Tetapi sejumlah perempuan Saudi dipenjara karena ayah mereka melaporkan ke aparat bahwa mereka 'tidak patuh.'
Bahkan perempuan yang melarikan diri ke luar negeri sekali pun tidak dapat menghindari penahanan.
Pada 2017, Dina Ali Lasloom secara paksa dikembalikan kepada keluarganya di Arab Saudi saat transit di Filipina dalam perjalanan ke Australia. Dia bilang dia meloloskan diri dari pernikahan paksa.
Human Rights Watch menerima laporan bahwa Lasloom ditahan di selama beberapa waktu. Tidak jelas apakah dia sudah kembali ke keluarganya.
Aktivis hak-hak perempuan telah lama menyerukan untuk menghapus sistem perwalian.
Pada September 2016, mereka menyerahkan petisi yang ditandatangani 14.000 orang ke Mahkamah Kerajaan, menyusul viralnya tagar dalam bahsa Arab yang berarti, 'perempuan Saudi ingin menghapuskan sistem perwalian' dan memicu kampanye besar-besaran.
Mufti Besar, Abdulaziz Al Sheikh, menyebut petisi itu sebagai "kejahatan terhadap agama Islam dan ancaman eksistensial bagi masyarakat Saudi," tetapi lima bulan kemudian Raja Salman mengeluarkan dekrit yang mengizinkan perempuan untuk mengakses layanan pemerintah tanpa diharuskan memperoleh persetujuan wali laki-laki.
Kabur dari keluarga dan mengaku keluar dari Islam, kasus perempuan Saudi ditangani badan pengungsi PBB
Aktivis pembela hak-hak perempuan Arab Saudi 'terancam hukuman mati'
Lalu pada bulan September 2017, raja mengumumkan bahwa perempuan akan diizinkan untuk mengemudi. Para aktivis merayakan berita itu, juga bertekad untuk meningkatkan kampanye untuk kesetaraan.
Namun pada Mei 2018 , hanya beberapa minggu sebelum larangan mengemudi dicabut, pemerintah Saudi mulai menindak keras gerakan hak-hak perempuan yang menyebabkan lebih dari selusin aktivis ditahan, termasuk Badawi. Orang-orang yang mendukung perjuangan mereka atau membela mereka di pengadilan juga ditangkap.
Beberapa dari mereka yang ditahan dituduh melakukan kejahatan serius, termasuk 'kontak yang mencurigakan dengan pihak asing', yang dapat berakibat hukuman penjara lebih panjang. Sementara itu media yang pro kerajaan menyebut para aktivis itu sebagai pengkhianat.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mengapa perempuan di Arab Saudi bisa dipenjara kalau tidak mematuhi perintah ayah?, http://www.tribunnews.com/internasional/2019/01/08/mengapa-perempuan-di-arab-saudi-bisa-dipenjara-kalau-tidak-mematuhi-perintah-ayah?page=all.