Berita Kabupaten Ngada
Kisah Isak Penyadap Tuak di Aimere: Anak Sulung Saya Sedang Pendidikan Polisi di Kupang
Sesekali ia memantau api dan wadah penyimpan moke. Digubuk sederhana itu terdapat tiga buah periuk tanah tempat memasak moke
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
Ia juga mengaku menjalani suatu pekerjaan harus fokus dan tetap sabar. Apapun hasilnya harus terima. Jika sedang tidak rejeki pendapatan juga pasti menurun hanya bisa pasrah. Namun jangan pernah putus asa untuk terus bekerja menghidupkan keluarga.
Ia mengaku kebutuhan hidup menuntut dirinya agar tetap bekerja keras. Apalagi biaya hidup dan semua barang kebutuhan rumah tangga saat ini sudah mahal.
Berharap pada hasil bumi tidak cukup, karena lahan tidak luas. Luas lahan hanya cukup untuk rumah dan tempat usaha memasak moke.
Ia mengatakan kendala saat iris tuak adalah hujan. Jika hujan, kadang tuak yang dihasilkan tidak baik dan hasilnya tidak memuaskan.
"Kalau musim hujan kadang banyak air hujan yang masuk diwadah penyimpan tuak saat iris diatas pohon lontar. Agak sulit mau pisahkan air tuak dengan air hujan," ungkapnya.
Ia mengatakan permintaan pasar juga tinggi sehingga membuat dirinya semakin rajin untuk mengiris serta memasak moke.
Ia mengaku jika tidak masak tidak ada penghasilan. Maka mesti rajin untuk iris dan masak.
"Pelanggan banyak yang datang ambil dirumah. Mereka ada yang dari Manggarai, Bajawa, Ende dan daerah lain," tuturnya.
Ia mengku dirinya juga merupakan seorang nelayan. Jika cuaca baik ia mencoba untuk mencari ikan di laut.
"Sedikit demi sedikit kumpul uang. Kalau hanya harap hasil ikan tidak cukup. Makanya iris moke," ujarnya.
Dukung Kebijakan Gubernur NTT
Isak juga mengaku jika dirinya sangat mendukung kebijakan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, melegalkan minuman keras (Miras).
Dengan begitu semua penyadap dan produsen moke di NTT merasa diuntungkan karena ada perlindungan dan tidak takut lagi jika aparat penegak hukum menyita moke.
"Kami sangat mendukung kebijakan itu (melegalkan miras oleh Gubernur Viktor). Supaya kami aman dan akan terus memasak moke. Sehingga orang tidak takut beli moke. Kadang orang mau beli nanti disita oleh aparat," ujarnya.
Ia mengaku jika semua itu akan terwujud maka akan membantu para produsen moke yang ada di NTT.