Berita Headline Pos Kupang

Gubernur Viktor Laiskodat Ajak Nona NTT Pakai Sampo Kelor

Di hadapan Mendagri Tjahjo Kumolo dan Presiden Timor Leste Mari Alkatiri, Gubernur NTT Viktor Laiskodat pamer akan budidaya kelor di NTT.

Penulis: Edy Hayong | Editor: Bebet I Hidayat
instagram/@juliesutrisno_laiskoda
Julie Ungkap Perjuangan Hidup Viktor Laiskodat, Sebut Suaminya Pernah Jadi Sampah Masyarakat 

Di hadapan Mendagri Tjahjo Kumolo dan Presiden Timor Leste Mari Alkatiri, Gubernur NTT Viktor Laiskodat pamer akan budidaya kelor di NTT. Gerakan "kelorisasi" mulai dari sabun, teh, bahkan sampo kelor.

POS-KUPANG.COM - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat kembali mengajak rakyat NTT untuk menanam serta menggunakan aneka produk dari tanaman kelor.

"Sekarang sudah ada sabun dari kelor, teh kelor, sampo kelor. Nona-nona saya minta supaya gunakan sampo kelor. Di setiap kantor dan hotel suguhkan teh kelor. Inilah bukti nasionalisme di daerah sendiri," kata Gubernur Laiskodat saat menyampaikan pidato dalam sidang paripurna istimewa dalam rangka peringatan HUT ke-60 Provinsi NTT di gedung Dewan, Kamis (20/12/2018).

Rapat paripurna istimewa dibuka Ketua DPRD Provinsi NTT, Anwar Pua Geno didampingi para wakil ketua Dewan.

Hadir antara lain Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo, para anggota DPR dan DPD RI asal dapil NTT, Presiden Regiao Administrative Especial Oe-Cusse Ambeno, Republik Demokratik Timor Leste, Dr. Mari Alkatiri, para sesepuh NTT dan undangan lainnya.

Gubernur Laiskodat mengatakan, NTT harus membangun market (pasar) sendiri untuk produk kelor.

Bila Mendagri Berseloroh, Fungsi Kelor di Jawa dan di NTT. Di Jawa Usir Setan

Slank Ingin Slankers Miliki Usaha Kelor

Tahun 2019 ASN Pemprov NTT Mandi Pakai Sabun Kelor

Dia memberi contoh Jepang membangun pasar sendiri sehingga tidak bergantung pada negara lain. Warga Jepang selalu utamakan produk negaranya sendiri. Pilihan sikap seperti itu mesti tumbuh di NTT yang kini dihuni lebih dari 5 juta jiwa penduduk.

"Kita buat market di NTT dengan produk unggulan kelor," ujarnya.

Gubernur memaparkan lima misi utama pemerintahannya yaitu pariwisata sebagai prime mover pembangunan NTT lima tahun ke depan, budidaya kelor, meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), membangun infrastruktur serta reformasi birokrasi.

Daun Kelor
Daun Kelor (serambinews.com)

Terkait pariwisata gubernur kembali mengatakan, Komodo harus menjadi milik rakyat NTT seutuhnya. Setiap wisatawan yang ke sana harus membayar dengan harga yang layak.

Menurut Viktor, dirinya tidak main-main dengan moratorium pengiriman tenaga kerja. Hanya tenaga kerja berkompeten yang akan diutus bekerja di luar daerah atau mancanegara. Langkah yang akan ditempuh pemerintah adalah perkuat Balai Latihan Kerja (BLK). Saat ini baru 7 BLK di NTT. Idealnya 30 BLK.

Mathias Neolaka, Koordinator pengawas Kabupaten TTS sedang menyerahkan anakan kelor kepada perwakilan anggota pramuka
Mathias Neolaka, Koordinator pengawas Kabupaten TTS sedang menyerahkan anakan kelor kepada perwakilan anggota pramuka (POS-KUPANG.COM/Dion Kota)

Untuk mengatasi krisis listrik, kata Gubernur Laiskodat, NTT akan menghadirkan perusahan daerah listrik. "Kita akan kita hadirkan perusahaan listrik sendiri mulai pertengahan 2019. Kita targetkan tahun 2020 seluruh desa di NTT sudah diterangi listrik," katanya. Mengenai reformasi birokrasi, gubernur mengatakan, reformasi birokrasi harus menjadi solusi bagi pembangunan NTT, bukan sebaliknya.

Mendagri Memuji

Mendagri Tjahjo Kumolo memuji program Gubernur NTT, Viktor Laiskodat dan Wakil Gubernur, Josef Nae Soi dengan tagline NTT Bangkit Menuju Masyarakat Sejahtera.

Mendagri mengatakan, selama ini ada sentilan bahwa NTT begitu lama maju. Program yang dicetuskan gubernur dan wakil gubernur NTT menunjukkan dimulainya gerakan revolusioner progresif.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved