Berita Kota Kupang
Ini Tanggapan Pengamat Ekonomi Soal DIPA, Perencanaan dan Pengawasan Kurang Baik
Yang paling penting bagi kami sebagai pengamat bukan pada penyerapan anggaran 100 persen, melainkan bagaimana anggaran itu dimanfaatkan
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM| KUPANG - Pengamat Ekonomi, Dr. James Adam,MBA mengatakan,selama ini perencanaan dan pengawasan dari pemerintah masih lemah atau kurang baik dalam pelaksanaan anggaran.
Pemerintah juga lebih mengedepankan penyerapan anggaran dari pada mutu pekerjaan atau proyek dan asas manfaat .
James menyampaikan hal ini, Selasa (18/12/2018) malam.
Ia dimintai tanggapan soal penyerapan anggaran oleh pemerintah setiap tahun, terkait juga dengan penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Provinsi NTT dan kabupaten /kota serta intansi/lembaga negara lainnya.
"Yang paling penting bagi kami sebagai pengamat bukan pada penyerapan anggaran 100 persen, melainkan bagaimana anggaran itu dimanfaatkan sesuai asas manfaat serta digunakan untuk kegiatan pembangunan fisik secara berkualitas," kata James.
• Intip! Marion Jola dan 5 seleb Indonesia yang Stunning Pakai Lipstik Cokelat.Cantiknya Menggoda
• Anda Wajib Tahu. 8 Jenis Makanan yang Bisa Mencegah Tumor Payudara
• Tampil Megah dengan Plafonnya Pakai Emas 22 Karat. Simak 9 Deretan Pose Rumah Mewah Andre Taulany
• Tidak Bermaksud Menakut Nakuti, Ini Kata Paranormal Mbak You Soal Bencana yang Akan Terjadi
• Cermati 20 Tanda Terupdate Bila Pasangan Selingkuh. Pelakor Tengah Mengintai Anda!
Dikatakan,memang dari sisi pemerintah, bagaimana dana itu bisa digunakan atau habis terpakai, namun, apakah tepat sasaran dan juga berkualitas.
"Saya juga melihat masih ada kelemahan dalam perencanaan sehingga pemanfaatannya juga tidak tepat," katanya.
Menurut James, terkadang dari 100 persen pembangunan, hanya 20 persen yang dilaksanakan dengan rencana dan pengawasan yang baik.
"Padahal, kalau perencaan baik, pengawasan dengan baik maka hasil pekerjaan itu baik. Ini kita bicara sistem manajemen, bahwa apabila perencanaan diakhiri pengawasan yang bagus, maka hasilnya juga bagus," ujarnya.
• BRI Cabang Kupang MasukI Era Digital Banking
• Korban yang Dibakar Orang Tak Dikenal Yahya Tanesi Masih di RS Naibonat
• Bank NTT Launching Samsat Online dan ATM Bansos, Kado 60 Tahun Provinsi NTT
• Sumba Barat Penyerapan DAK Terbaik
• BRI Cabang Kupang Malah Kuatir Kelebihan Uang Menjelang Natal dan Tahun Baru
Dia mengatakan, selama ini, ada satu hal yang mengganggu dirinya, yakni penyerahan DIPA selalu di akhir tahun. Namun, mengapa semua proyek fisik selalu dikerjakan pada akhir-akhir tahun anggaran.
"Kenapa proyek fisik dikerjakan pada pengujung tahun. Artinya bahwa perencanaan oleh pemerintah kurang bagus," katanya.
Dia mengatakan, apabila perencanaan bagus,maka pekerjaan fisik yang besar itu sudah dikerjakan awal tahun dan menjadi prioritas.
"Kalau perencanaan baik, maka proyek-proyek fisik sudah bisa dikerjakan padaawal tahun seperti di Bulan Maret atau April.Saya contohkan, sekarang di Kota Kupang saja ada proyek besar yang dikejakan diakhir tahun. Kalau begini,maka pasti dikerjakan dengan buru-buru sehingga dikuatirkan mutunya," ujar James.
Dia mengatakan,akibat perencanaan kurang baik, maka banyak proyek yang dikerjakan baru satu atau dua bulan sudah rusak.
"Kebiasaan pemerintah bahwa, dana sudah ada di Kas daerah, tapi pemerintah selalu terlambat dalam perencanaan terutama membuat prioritas kegiatan.
Harus prioritas, jika yang kecil atau kurang berisiko dikerjakan kemudian tapi yang besar harus dikerjakan awal,"katanya.
Ditanyai apakah karena semua diakomodir di perubahan anggaran.Ia mengatakan,anggaran sudah disiapkan pada anggaran murni. "Jadi misalnya nanti ada kekurangan pekerjaan atau dana kurang, maka itu masuk diperubahan. Tapi pekerjaan fisik harus di anggaran murni," ujarnya.
• Kepsek Ini Minta 6 Ruangan Kelas di SDI Wae Ciu Diperbaiki
• KPU Sumbar Minta Kades Dan Lurah Selesaikan Pemgurusan KTP Elektronik Warga
• Kemunculan Buaya Siluman Kagetkan Warga Saenam TTS
• Kades Tubukrajan Bangun Jalan Rabat 2000 Meter
Dia mengakui, perubahan anggaran biasanya pada Bulan Juli- September, maka waktu pekerjaan hanya tinggal tiga sampai empat bulan.
"Karenan itu, kuncinya ada pada perencanaan dan pengawasan ," ujarnya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)