Berita Kabupaten Sumba Timur
Kasus HIV AIDS di Sumba Timur Profesi Petani 25 Persen Pengidap
Proporsi kasus HIV dan AIDS menurut jenis pekerjaan di Kabupaten Sumba Timur dari Januari sampai Oktober 2018 terdata Dinas Kesehatan Sumba Timur
Penulis: Robert Ropo | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM,Robert Ropo
POS-KUPANG.COM | WAINGAPU---Proporsi kasus HIV dan AIDS menurut jenis pekerjaan di Kabupaten Sumba Timur dari Januari sampai Oktober 2018 terdata Dinas Kesehatan Sumba Timur untuk profesi petani mencapai 25 persen.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Timur Dokter Chrisnawan Try Haryantana menyampaikan itu saat memberikan materi dalam Pertemuan Bakohumas Dinas Kominfo Kabupaten Sumba Timur yang berlangsung di kantor LPSE Sumba Timur, Selasa (18/12/2018).
Chrisnawan mengatakan selain itu profesi wiraswasta 33 persen, pegawai swasta 11 persen, IRT 14 persen, PNS/honorer 14 persen dan pelajar terkena virus HIV/AIDS sebanyak 3 persen.
• Penyerahan DIPA TA 2019 ! Wagub NTT Ingatkan Jangan Korupsi
Chrisnawan menjelaskan jumlah kasus berdasarkan jenis kelamin di Kabupaten Sumba Timur dari tahun 2016 sampai Oktober 2015 dimana Laki-Laki tahun 2016 sebanyaj 36 orang, 2017 sebanyak 35 persen, dan Januari-Oktober 2018 mencapai 33 orang. Sedangkan perompuan tahun 2016 sebanyak 22 orang, tahun 2017 11 orang dan Januari-Oktober 2018 terkena HIV/AIDS sebanyak 13 orang perompuan.
Chrisnawan juga menjelaskan, jumlah kasus HIV menurut Kecamatan dan asal di Kabupaten Sumba Timur dari Januari-Oktober 2018 dimana asal dari Kupang 1 orang, Sumba Barat Daya 2 orang, Sumba Tengah 2 orang, Mangili 3 orang, Kanatang 1 orang, Letis 1 orang, Mahu 2 orang, Umalulu 2 orang, kecamatan Kota 3 orang, Paberiwai 1 orang, Lewa 5 orang, Nggoa 2 orang, dan Kambera 8 orang yang terkena HIV.
Chrisnawan juga menjelaskan kebijakan Pemda Sumba Timur untuk menurunkan Kasus HIV/AIDS yakni meningkatkan advokasi, sosialisasi, dan pengembangan kapasilitas, meningkatkan aksebilitas dan kualitas pengendalian HIV/AIDS dan IMS, Konseling dan tes sukarela serta atas inisiatif petugas.
Selain itu, meningkatkan jangkauan pelayanan pada kelompok masyarakat beresiko tinggi melalui kegiatan mobile VCT, meningkatkan jejaringan kerja, kemitraan dan kerja sama baik Puskesmas dan klinik VCT Namu Angu, mengupayakan pemenuhan kebutuhan sumber daya terurama logistik untuk melakukan skrinuing, terhadap ibu hamil, penderita TBC dan IMS, dan mengutamakan kegiatan yang bersifat promotif dan preventif.
Selain itu dalam pertemuan itu juga sejumlah materi selain diberikan oleh pihak Dinas Kesehatan, juga Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sumba Timur, dan DP2A&P2KB.
Adapun hadir dalam kegiatan pertemuan itu para wartawan media cetak, online, televisi, dan Radio di Kabupaten Sumba Timur. (*)
