Berita Kabupaten TTS Terkini
Dua Siswa SD di TTS Tewas dengan Cara yang Mirip tapi di Tempat Berbeda, ini Kronologinya
Dua Siswa SD di TTS Tewas dengan Cara yang Mirip tapi di Tempat Berbeda, ini Kronologinya
Penulis: Dion Kota | Editor: Fredrikus Royanto Bau
Dua Siswa SD di TTS Tewas dengan Cara yang Mirip tapi di Tempat Berbeda, ini Kronologinya
POS-KUPANG.COM | SOE - Kabar duka menyelimuti keluarga dari dua bocah di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).
Pasalnya, dua bocah yang juga siswa sekolah dasar (SD) di Kabupaten TTS tewas tenggelam dalam dua hari terakhir.
Dua siswa SD di TTS ini tewas setelah jatuh dan tenggelam di dalam sumur dan di dalam lubang berisi air sedalam kurang lebuh empat meter.

• Kabar Gembira! Gaji PNS & Pensiunan Bakal Naik, Intip Rincian Lengkap Gaji Tiap Golongan
• Natal Dan Tahun Baru Sudah Dekat Beta Siap Memang, Siapa Tahu Dapat Jodoh
• Gaji PNS Naik Tahun 2019, Peserta Tes SKB Sumba Timur Loncat Kegirangan Usai Tahu Nilai Tinggi
• Oekusi jadi Zona Perdagangan Bebas
Aldi Tanono (6), bocah yang baru duduk di SD Inpres Lakat, tewas usai terjatuh ke dalam sumur seusai pulang sekolah pada, Senin (10/12/2018) pagi.
Korban kedua, Ito Selan (8) bocah kelas 2 SD SD GMIT Bakitba, Kesetnana tewas usai terjatuh ke dalam kubangan air sedalam sekitar 4 meter pada Selasa ( 11/12/2018) pagi.
Nyawa Ito tak bisa diselamatkan walau sempat dibawa ke RSUD Soe.
Korban, Aldi Tanono terjatuh ke dalam sumur seusai pulang dari sekolah.
Saat kejadian, Aldi sedang berjalan pulang bersama dua sahabatnya, Jordan Simeon Isu dan Yoyakim Adiputra Pinis.
Saat melintasi sumur yang berada di belakang sekolah SD Inpres Lakat, tiba-tiba, korban naik ke atas bibir sumur.
Melihat kejadian tersebut, kedua sahabat korban sempat menegur korban agar tidak berdiri di atas bibir sumur.
Naas, tak lama berselang korban tergelincir dan jatuh ke dalam sumur.
• Payung Hukum Kenaikan Gaji PNS 2019 Diproses Pada Januari, Kenaikan Gaji Dirapel April 2019
• Gaji Bawaslu dan Panwas Rp 100 Miliar Lebih Belum Cair
• Anggota Satgas Pamtas RI-RDTL dan Polsek Miomafo Timur Temukan 865 Liter BBM di Napan
"Kami sudah tegur akan korban jangan berdiri di atas bibir sumur tetapi korban tidak ikut. Tidak lama berselang, korban tergelincir dan jatuh ke dalam sumur," ungkap Jordan.
Melihat korban terjatuh, Jordan dan Adiputra kaget dan langsung berteriak meminta pertolongan.
Warga yang datang berusaha menolong korban dengan cara mengeluarkan korban dari dalam sumur yang memiliki kedalaman kurang lebih 4 meter.
Namun sayang, takdir berhendak lain. Korban di keluar sudah dalam keadaan tak bernyawa.
Senasib dengan Aldi, Ito Selan, siswa SD Gmit Bakitba terpeleset dan jatuh ke dalam lubang sedalam kurang lebih 4 meter yang berisi air.
Korban yang baru pulang dari sekolah bermaksud hendak mencuci kaki di dalam lubang air tersebut, namun sayang, saat sedang mencuci kakinya, korban terjatuh lubang hingga tewas tenggelam.
• Inilah Alasan KPI Larang 11 Televisi Tayangkan Iklan Shopee BLACKPINK
• Payung Hukum Kenaikan Gaji PNS 2019 Diproses Pada Januari, Kenaikan Gaji Dirapel April 2019
• BREAKING NEWS: Sejak Juli 2018 Bawaslu dan Jajarannya Belum Terima Honor
"Dia (korban, red) jalan dengan dia punya teman-teman sepulang dari sekolah. Sampai di lubang air tersebut, korban mau cuci kaki, tetapi terpeleset dan jatuh ke lubang air. Teman-teman korban langsung panik dan teriak minta tolong sehingga warga datang dan berusaha menolong korban," kisah Ren Frans.
Salah seorang warga, Samuel Parera langsung melompat ke dalam lubang air dan menyelam hingga ke dasar guna mengeluarkan korban.
Namun sayang, korban dikeluarkan sudah dalam keadaan tak bernyawa.
Ibu korban, Alik Metkono yang mengetahui anaknya tenggelam langsung berlari menuju tempat kejadian.
Setibanya di lokasi, korban sudah di keluarkan dari dalam lubang air.
Dibantu warga lainnya, korban langsung dilarikan ke RSUD Soe tetapi nyawa korban tak bisa diselamatkan.
"Kami sudah coba bawa korban ke RSUD Soe dengan menggunakan sepeda motor, tetapi korban sudah terlanjur meninggal," ujar Olpi Kapnani, salah seorang saksi mata yang ikut membawa korban ke RSUD Soe.

Warga Lembata Markus Marang Diterkam Buaya, Begini Kondisi Tubuhnya
Peristiwa tragis lainnya terjadi di Kabupaten Lembata, Provinsi NTT.
Salah satu warga Lembata bernama Markus Marang, warga Desa Hule, Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) tewas dengan cara mengenaskan.
Warga Lembata berusia 41 tahun itu diterkam buaya, ditenggelamkan lalu dibawa pulang ke tepi pantai.
Kronologi kejadiannya, pada Senin (10/12/2018) sekitar pukul 19.00 Wita, Hendrikus Pala membawa kabar bahwa dirinya mendengar ada teriakan minta tolong dari tepi pantai di desa tersebut.
Kabar itu seketika meluas dan sampai pula di telinga aparat pemerintah di desa tersebut.
Mendengar kabar itu, warga Desa Hule bersama seorang aparatur desa, Lorens Leu, namanya, langsung bergegas menuju lokasi kejadian seperti yang dituturkan Hendrikus Pala.
Warga buru-buru ke tempat itu agar lebih cepat memberikan pertolongan.
Namun setiba di lokasi yang dituju, warga tidak menemukan siapa pun di tempat tersebut.
Mereka lantas berusaha mencari tahu dengan bergegas menuju pondok milik Markus Marang yang berada tak jauh dari lokasi kejadian.
Mereka ingin mengecek apakah yang berteriak minta tolong itu, adalah Markus ataukah orang lain.
Sesampai di pondok tersebut, warga tidak menemukan yang bersangkutan sedang berada di tempat itu.
Dipanggil berulang kali pun Markus Marang tidak menyahut sama sekali.
Saat itu tak ada tanda-tanda jika Markus sedang berada di tempat itu.
Saat itu warga coba mencari alat pancing ikan yang biasa disimpan Markus di pondok itu.
Tapi mereka tidak menemukannya. Alat pancing inilah yang menjadi petunjuk kalau yang berteriak itu adalah Markus Marang.
Apalagi hingga hari mulai gelap, Markus belum juga pulang ke rumahnya.
Saat itu juga warga mulai yakin bila yang bersangkutan sedang ke pantai untuk menyuluh atau memancing ikan.
Sebab alat pancing ikan tak ditemukan di pondok korban.
Atas petunjuk tersebut, warga lantas kembali lagi ke pantai untuk melanjutkan pencarian.
Ada yang mencari dengan senter ke dalam laut, ada juga yang menunggu di tepi pantai di lokasi kejadian dan sekitarnya.
Setelah mencari dan menunggu berjam-jam lamanya, akhirnya yang dicari itu ditemukan pula Sekitar pukul 00.30 Wita, Selasa (11/12/2018), warga melihat sebuah benda muncul ke permukaan laut.
Ketika senter diarahkan ke benda tersebut, warga kaget bukan main.
Mereka melihat bahwa yang mengapung itu adalah Markus Marang namun yang bersangkutan tidak bergerak sama sekali.
Meski demikian, jenazah sepertinya sedang berenang menuju tepian pantai. Warga pun menanti dengan perasaan yang tak menentu.
Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya diketahui bahwa yang mengapung itu adalah jasad Markus Marang.
Yang bersangkutan juga bukan berenang, tetapi berada di punggung buaya yang sedang berenang menuju tepian pantai.
Melihat kejadian itu, tak satu pun warga yang berani mendekat.
Mereka juga tidak berani masuk laut.
Mereka hanya sepakat untuk menunggu sampai pagi.
Dan, sekitar pukul 06.00 Wita, warga melihat buaya sudah melepaskan tubuh korban.
Saat itulah warga mengevakuasi jenazah korban untuk dibawa ke rumah duka.
Ketika jenazah dievakuasi, buaya sudah tak lagi berada di tempat tersebut.
Sementara korban menderita luka-luka baik di perut maupun kaki akibat digigit buaya. (*)
Laporan : Reporter POS-KUPANG.COM, Dion Kota