Berita Kabupaten Nagekeo

Ketika Warga Podenura Nagekeo Tanam Kelor. Pernah Makan Tapi Tidak Banyak Disini

Desa Podenura menjadi tempat pertama budidaya Kelor di Nagekeo yang digagas oleh Dinas Pangan Daerah Nagekeo.

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/GORDI DONOFAN
Suasana saat pencanangan Gerakan Menanam Kelor di SMP Negeri 2 Satap Nangaroro Desa Podenura Kecamatan Nangaroro Kabupaten Nagekeo, Rabu (5/12/2018). 

POS-KUPANG.COM | MBAY -- Udara pada Rabu (5/12/2018) pagi terasa begitu panas.

Meski waktu masih menunjukkan pukul 09.40 Wita, tetapi sinar matahari langsung menyengat kulit.

Rupanya saat itu suhu udara di wilayah Podenura lagi tak bersahabat. Saat ini suhu udara sangat menyengat kulit.

Meskipun panas ratusan warga tetap semangat untuk ikut kegiatan pencanangan gerakan penanaman anakan Kelor di SMP Negeri 2 Satap Nangaroro.

Ratusan warga Desa Podenura di Kecamatan Nangaroro Kabupaten Nagekeo, tampak memadati halaman kantor Desa Podenura sebelum menuju lokasi penanaman.

Berakhir di Meja Mahkamah Konstitusi, Begini Liku Perjalanan Pilbup TTS

Gubernur NTT Ajak 14 Kapolres di NTT Ikut Dirinya. Ada Apa?

Wajib Kepoin! 7 Kandungan Berbahaya Pada Pewarna Rambut. Buktinya? Cewek Ini Korbannya

Mulai dari anak kecil hingga orang tua, masing-masing duduk manis di dibawah tiga buah tenda yang telag disediakan.

Usai rehat sejenak didepan kantor Desa warga ramai-ramai berjalan menuju SMP Negeri 2 Satu Atap Nangaroro yang berjarak sekitar 700 meter dari Kantor Desa Podenura.

Kedatangan mereka dalam rangka mengikuti pencanangan gerakan penanaman Kelor di Desa Podenura.

Di halaman SMP Negeri 2 Satap Nangaroro ratusan siswa bersama guru sudah menunggu rombongan Kadis Pangan Daerah Nagekeo, Willi Lena, Sekretaris Camat Nangaroro Wilibrodus Mutu, Kades Podenura Anselmus Nuwa bersama staf Dinas Pangan Daerah Nagekeo.

Saat itu sedang dilaksanakan kegiatan Baksos Gerakan Penanaman Kelor oleh Dinas Pangan Daerah Nagekeo yang berpusat di Desa Podenura Kecamatan Nangaroro Kabupaten Nagekeo.

Sempat Hebohkan Publik Saat Lepas Hijab, Presenter Kocak Rina Nose Ungkap Alasannya

Miliki Teman yang Badannya Kurus Tapi Makannya Banyak. Anda Heran? Disini Jawabannya

Hi Gays! Rambut Anda Basah? Hindari 8 Hal Ini Agar Rambut Indah Tetap Terjaga

Desa Podenura menjadi tempat pertama budidaya Kelor di Nagekeo yang digagas oleh Dinas Pangan Daerah Nagekeo.

Kepala Dinas Pangan Daerah Nagekeo, Willi Lena, mengatakan, Kelor merupakan bahan pangan segar yang sudah pernah dikonsumsi oleh nenek moyang.

Sekarang pangan Kelor ini sudah jarang dikonsumsi oleh masyarakat. Oleh karena itu pemerintah sekarang mulai melakukan pengembangan Kelor, ternyata Kelor ini mempunyai kasiat yang luar biasa bagi kesehatan, pemenuhan ketersediaan gizi. Maka kelor yang sudah dilupakan mulai dikembangkan kembali dan dibudidayakan.

Ia menjelaskan cara mengkonsumsi Kelor ini sangat mudah dan manfaatnya sangat banyak. Sekarang anak sekolah jarang mengkonsumsi bahan makanan yang memenuhi
syarat Beragam Bergizi Seimbang, Aman dan Sehat (B2SA).

Ia mengatakan, dipilihnya Desa Podenura sebagai tempat pertama pencanangan penanaman Kelor di Nagekeo karena Desa tersebut merupakan satu diantara empat desa yang rawan pangan di Nagekeo.

"Ada empat desa di Nagekeo yang merupakan daerah rawan pangan. Empat desa itu ada di empat Kecamatan, diantara di Kecamatan Nangaroro yaitu di Desa Podenura, di Kecamatan Mauponggo Desa Mera, di Kecamatan Keotengah Desa Keli dan di Kecamatan Boawa Desa Alorawe. Empat desa ini menjadi perhatian kita," ungkap Willi.

Bagi Penggemar Girl Band Blackpink, Kamu Harus Siapkan Kocek untuk Menyaksikan Idolamu Beraksi!

Anda Berminat Dapat Hadiah Hanphone Rp 30 Juta Milik Deddy Corbuzier? Penuhi Dulu Syaratnya!

Ia mengatakan budidaya Kelor tidak susah dan sangat bermanfaat bagi keberlangsungan hidup. Kelor dapat menjadi bahan pangan segar yang layak dikonsumsi.

Ia mengatakan jumlah anakan Kelor yang ditanam diwilayah Kecamatan Nangaroro yaitu 2.500 anakan.

Siswi SMP Negeri 2 Satap Nangaroro, Musvatum Nadia, mengaku bangga dan senang bisa ikut menanam anakan Kelor.

Kelor rupanya sudah dikenal oleh Nadia dan keluarga.

"Saya sudah kenal Kelor. Bahasa daerahnya itu adalah Wona. Kami biasanya menyebut daun Kelor itu Wona," ungkap siswa yang akrab disapa Nadia ini, kepada POS KUPANG.COM, usai menanam anakan Kelor.

Nadia berharap agar anakan Kelor yang ia tanam dapat menjadi besar dan hasilnya akan dinikmati oleh masyarakat khusus di SMP Negeri 2 Satap Nangaroro.

Siswi lainnya, Intan Nadu, mengatakan dirinya sering makan Kelor namun tidak banyak. Karena stoknya terbatas.

"Pernah makan sayur daun Kelor. Tapi tidak sering karena jarang dapat. Disini juga ada tapi tidak terlalu banyak," ungkap Intan.

Siswi kelas 2 itu mengaku senang ikut dalam pencanangan. Ini memotivasi dirinya dan keluarga untuk tanam Kelor di pekarangan rumah.

"Nanti akan ditanam dirumah. Saya akan kasi tau orangtua. Menurut pak Kadis ada banyak manfaat daun Kelor," ujarnya.

Warga Podenura, Siprianus Batu mengapresiasi langkah Pemda Nagekeo dalam hal ini Dinas Pangan Daerah Nagekeo yang sudah berinisiatif melaksanakan pencanangan gerakan menanam Kelor.

"Masukan kami atau harapan kami tidak sekedar pencanangan tapi kami harap agar ada program merawat dan hingga panen nanti. Kalau pemda bisa membuat program ini bisa membuahkan hasil. Karena tanaman Kelor itu butuh perawatan yang baik," ujarnya.

Ia berharap agar ada program lain yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.

"Harapan kita ada program lain yang menyentuh langsung di masyarakat. Sehingga bisa menjadikan Podenura lumbung pangan. Kami minta dukungan dari Pemda untuk kami dimasyarakat," ungkapnya.

Warga lain, Adrianus Vandei, mengatakan, Dinas Pangan Daerah sangat respon dengan kebutuhan masyarakat.

Adrianus mengusulkan agar ada pendamping dari Dinas Pemda Nagekeo untuk melatih dan mendampingi masyarakat didesa terkait pengolahan pangan di masyarakat desa.

"Kami harap ada pendampingan dari Dinas. Kami butuh pelatihan dan pendampingan dari Pemerintah. Sehingga kami bisa mengetahui hal-hal baru mengolah makanan," ujar Adrianus.

Pantauan POS KUPANG.COM, hadir dalam acara itu Kadis Pangan Daerah Nagekeo, Willi Lena, Sekretaris Camat Nangaroro, Wilibrodus Mutu, Kapolsek Nangaroro Ipda Abubekar Le, Para Kepala Desa Se Kecamatan Nangaroro, tokoh masyarakat dan tokoh adat, tokoh agama serta masyarakat Desa Podenura.(Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Gordi Donofan)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved