Berita Kabupaten Flores Timur

Keluarga Korban KM Multi Prima 1 Rute Surabaya-Waingapu Temui Wakil Bupati Flotim

Keluarga korban tenggelamnya Kapal Kargo KM Prima 1 jurusan Surabaya-Sumba Timur yang tenggelam di selat Bali atau perairan Utara Sumbawa Nusa Tenggar

Penulis: Felix Janggu | Editor: Ferry Ndoen
POS-KUPANG.COM/FELIKS JANGGU
MENGADU- Keluarga dari empat korban kapal KM Multi Prima 1 di perairan Sumbawa Utara selat Bali bertemu Wakil Bupati Flotim Agus Boli Kamis (6/12/2018 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Feliks Janggu

POS-KUPANG.COM|LARANTUKA- Keluarga korban tenggelamnya Kapal Kargo KM Prima 1 jurusan Surabaya-Sumba Timur yang tenggelam di selat Bali atau perairan Utara Sumbawa Nusa Tenggara Barat mendatangi Kantor Bupati Flotim Kamis (6/12/2018).

Perwakilan dari keluarga empat korban asal Flores Timur bertemu dengan Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Payong Boli atau Agus Boli di ruang kerjanya. Mereka datang dari kampung halaman mereka masing-masing.

Di hadapan Agus Boli mereka menyampaikan dua permintaan agar melalui Pemda Flotim bisa meminta Basarnas memperpanjang pencarian terhadap empat korban.

Keluarga meyakini keempat korban belum meninggal sehingga harus terus dilakukan pencarian.

Hal kedua mereka meminta pemerintah daerah Flotim agar pemilik kapal bertanggung jawab terus melakukan pencarian kepada korban.

Open Bay, adik dari Korban Philipus Bay bahkan meminta Pemda Flotim membantu memfasilitasi keluarga untuk ke Mataram agar bisa mencari keluarga mereka.

"Karena dalam keyakinan kita orang Lamaholot saat mereka melihat kita sedang mencari mereka, mereka dengan sendirinya akan muncul," kata Open Bay.

Ketiga, Open Bay meminta pemerintah daerah membantu keluarga para korban memperjuangkan hak-hak mereka kepada pemilik perusahaan.

Menjawab permintaan para keluarga korban, Agus Boli menjelaskan Basarnas mempunyai protap dalam pencarian orang hilang.

Sesuai protap, Basarnas hanya mempunyai tujuh hari untuk melakukan pencarian kepada para korban. Bahkan ditambah tiga hari lagi menjadi 10 hari.

Pemerintah, kata Agus Boli mempunyai harapan yang sama dengan keluarga korban agar segera bisa ditemukan.

Atau jika sudah meninggal dunia setidaknya jenasah mereka bisa ditemukan.

Agus Boli mengatakan akan bersama berjuang menyampaikan aspirasi kepada pemilik kapal untuk tetap menyisiri pantai di sana mencari keberadaan para korban.

Keluarga para korban mengaku pemilik kapal telah menghubungi mereka untuk membayar gaji bulan November para korban.

Jangan Takut Laporkan Kasus Korupsi

Akhirnya Tersangka Ganja Dilimpahkan ke Kejari  Maumere

Namun Agus Boli langsung meminta keluarga korban menuntut asuransi dan pesangon dari pemilik kapal.

Ini Enam Korban Asal Flotim yang Belum Ditemukan

Open Bay menyebutkan empat warga Flotim yang belum ditemukan sejak tenggelam Kamis (22/11/2018) lalu yakni Syamsul Salda, (38) berasal dari Flores Timur (Chief).

Kedua Trasius atau Joi, (35) berasal dari Flores Timur (Nahkoda). Soni Kancil (41) berasal dari Flores (Bosun); Phlipus Bay (43) berasal dari Flores Timur (Bas).

Bahkan Pande yang diketahui beralamat di Jakarta juga ternyata berasal dari Flores Timur.

Open Bay mengatakan pencarian terhadap para korban terlambat karena informasi yang diperoleh keluarga terlambat.

Basarnas juga baru menerima laporan dua hari setelah kejadian kapal itu tenggelam.

"Kapal itu tenggelam hari Kamis (22/11/2018) dan kami baru tahu hari Sabtu (24/11/2018)," kata Open Bay.

Ia berharap agar pemerintah daerah Flotim sama-sama memperjuangkan hak-hak korban, dan keluarga yang ditinggalkan. (*)

).

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved