Berita Internasional
Bule Ketangkap Curi Celana Dalam di Bali, Ini Perbedaan Pencuri dan Kleptomania, Kamu Mesti Tahu
Bule curi celana dalam dan tertangkap di Bali, ini perbedaan pencuri dan kleptomania, kamu mesti tahu.
1. Adanya dorongan kuat untuk mencuri sesuatu
Ciri ini adalah ciri paling khas dari seorang kleptomania. Mereka memiliki obsesi tersendiri yang mengharuskan mereka untuk mencuri dan dorongan ini sangatlah kuat.
Penderita kleptomania mencuri untuk memuaskan dirinya sendiri dari stres dan kegelisahan batin.
• Siswi SMU di SBD Mengaku Dihamili Oknum DPRD SBD, Si Oknum Malah Ungkap Fakta Berbeda
• LBH APIK NTT: Kasus Oknum DPRD SBD yang Diduga Memperkosa dan Hamili MG Telah Nodai HAKTP 2018
2. Merasakan kepuasaan sesaat tapi menyesal setelahnya
Setelah berhasil mencuri sesuatu, mereka akan senang, namun merasa menyesal sesaat sesudahnya. Mereka mendapat kepuasan dari kejahatannya, tapi kemudian akan merasa malu, bersalah, dan takut atas perbuatan mereka sendiri. Proses ini terus berulang-ulang tanpa henti di siklus kepribadian kleptomania.
Seorang pengidap kleptomania tidak memiliki target tertentu di pikirannya. Mereka tidak memilih orang tertentu atau lokasi di mana mereka akan melakukan aksinya. Mereka mencuri barang untuk memuaskan hasratnya sendiri.
Namun setelah barang itu di tangan mereka, barang-barang itu tidak digunakan. Mereka tidak memiliki motivasi untuk balas dendam atau masalah personal lain pada orang tertentu.
4. Mereka dapat menutupi kelainan sifatnya dengan baik
Kleptomania dapat menutupi segala aksi dan sifatnya pada orang lain. Mereka dapat bersikap seperti orang normal.
Mereka akan sangat berhati-hati dalam menunjukkan aksinya di depan umum. Jika mereka merasa keadaan di lapangan tidak aman, mereka lebih memilih untuk tidak melanjutkan aksinya untuk sementara.
• Jin BTS Ulang Tahun, Ini Julukan Lucu Buat Jin, ARMY Sudah Tahu?
• Jin BTS Ulang Tahun, Siswi di Gwacheon Dapat Produk Kewanitaan Selama 10 Bulan Dari Army
5. Sudah menjadi kebiasaan sehari-hari
Seorang kleptomania melakukan hal-hal semacam ini hampir setiap hari. Mereka melakukan hal ini karena sudah menjadi kebiasaan mereka sehari-hari. Ini adalah gejala yang tidak dapat dikontrol oleh diri mereka sendiri.
Prosesnya adalah mencuri, merasa puas, kemudian menyesal. Namun proses ini selalu berulang-ulang tanpa ada penyelesaian lebih lanjut. (*)