Berita NTT Terkini
Dany Akui Masih Ada Pedagang Ternak Nakal, Kirim Ternak Secara Ilegal
Kepala Dinas Peternakan NTT, Dany Suhadi mengakui masih ada pedagang nakal yang melakukan pengiriman ternak ke luar NTT tidak sesuai mekanisme.
Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTT, Dany Suhadi mengakui masih ada pedagang nakal yang melakukan pengiriman ternak ke luar NTT tidak sesuai mekanisme yang berlaku.
Penyimpangan tersebut antara lain masih ditemukan di Pelabuhan Marapokot. Karena itu, Dinas Peternakan NTT telah menyiapkan satgas khusus untuk memantau penyimpangan tersebut di pintu-pintu keluar pengiriman ternak dari NTT.
Dany yang ditemui di Kupang, Sabtu (1/12/2018), mengatakan, satgas yang dibentuk Disnak NTT akan memantau setiap aktivitas pengiriman ternak di pelabuhan tempat pengiriman ternak.
• Pembangunan Infrastruktur Menuju NTT Bangkit dan Sejahtera
"Setiap ada informasi tentang penyimpangan, satgas langsung bergerak. Sampai saat ini masih ada satu dua pedagang yang nakal," kata Dany.
Namun Dany menggarisbawahi, pelanggaran pengantarpulauan ternak dari NTT terjadi karena kelalaian petugas karantina.
• George HW Bush: Dari Pilot Perang Dunia II hingga Jadi Presiden AS
"Petugas karantina yang bertindak di luar kewenangan dia. Rekomendasi pengeluaran ternak dari NTT hanya dikeluarkan oleh pemda. Tugas karantina hanya untuk kesehatan hewan. Tapi untuk pengiriman kami yang bertanggung jawab," tegas Dany.
"Saya sudah melapor ke pusat tentang pelanggaran yang dilakukan petugas karantina di Pelabuhan Marapokot. Sekali lagi ditemukan pelanggaran oleh petugas karantina, kita ambil tindakan," katanya.
Dany menegaskan, sapi yang boleh dikirim hanya sapi jantan. "Betina tidak boleh. Meskipun tidak produktif karena kalau kita izinkan beresiko. Nanti semua orang beralasan betina tidak produktif ternyata masih produktif hanya karena ada permainan-permainan di lapangan. Betina produktif bisa jadi tidak produktif. Kita mengendalikannya susah," jelas Dany.
Sementara satu-satunya untuk mengamankan populasi dan mengendalikan pengeluaran ternak dari NTT dengan kuota dan pengawasan di pintu keluar.
Dany menyampaikan, saat ini total popukasi ternak di NTT khususnya sapi sebanyak 1.003.000 ekor. (*)