Berita Regional
Ini Awal Mula Insiden Penonton Surabaya Membara, 23 Orang Tertabrak Kereta Api
Ini Awal Mula Insiden Penonton Surabaya Membara, 23 Orang Tertabrak Kereta Api
Ini Awal Mula Insiden Penonton Surabaya Membacara, 23 Orang Tertabrak Kereta Api
POS-KUPANG.COM - Kronologi insiden di acara Surabaya Membara 2018, tadi malam.
Pertunjukan drama kolosal Surabaya Membara yang digelar di sekitar Tugu Pahlawan dan Kantor Gubernur Jawa Timur di Jalan Pahlawan, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (9/11/2018) malam membawa korban.
Sebanyak tiga orang meninggal dan 20 lainnya tercatat mengalamai luka-luka.
Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 20.00 WIB saat drama kolosal Surabaya Membara baru sekitar 15 menit berlangsung.
Sebelum drama kolosal dimulai, puluhan penonton sudah memenuhi bagian atas viaduk (jembatan kereta api di atas jalan raya) Jalan Pahlawan.
Video Detik-Detik Penonton Teatrikal Surabaya Membara Tertabrak Kereta Api, Ini Daftar Nama Korban
Berjalan di atas Rel! Seorang Perempuan Tanpa Busana Tewas Tertabrak Kereta Api
Lantaran Jimin BTS Kenakan Kaos Seperti Ini, TV Jepang Batal Tampilkan Show BTS
Bikin Heboh, Nenek Usia 70 Tahun Nikahi Brondong Usia 23 Tahun, Jadi Viral Media Sosial
Lantaran Jimin BTS Kenakan Kaos Seperti Ini, TV Jepang Batal Tampilkan Show BTS
Sebelum kereta melintas, kereta sudah membunyikan seruling peringatan dan mengurangi kecepatan dari 30 kilometer per jam menjadi 15 kilometer per jam.
Saat klakson lokomotif berbunyi, penonton di bawah viaduk sudah berteriak-teriak agar penonton di atas viaduk segera turun.
Saat kereta melintas dengan kecepatan rendah, penonton yang ada di atas viaduk saling berpegangan.
Laporan yang diterima PT KAI Daop 8, ada beberapa penonton yang berusaha melompat ke kereta karena kereta berjalan pelan.
Diduga karena kehilangan keseimbangan dan tersenggol badan kereta api, beberapa penonton terjatuh ke bawah dari ketinggian sekitar 7 meter.
Penonton yang terjatuh sebagian ada yang mengalami patah tulang.
Korban meninggal ada yang terlindas kereta api.
Polisi mencatat ada 3 korban meninggal dan 20 korban luka berat dan ringan.
Para korban selanjutnya dievakuasi ke RSUD dr Soetomo, RSUD Soewandhie dan RS PHC Tanjung Perak Surabaya.
Saat peristiwa terjadi, drama kolosal Surabaya Membara tetap berlangsung.
Daftar Korban
Seluruh korban dievakuasi di 3 rumah sakit di Surabaya yakni RSU dr Soetomo, RSUD Suwandhie dan RS PHC Tanjung Perak Surabaya.
Dari 3 korban meninggal di lokasi kejadian, baru 1 yang berhasil diidentifikasi yakni atas nama Erikawati (9), pelajar di SD Dharma Siswa Surabaya dan beralamat di Kalimas Barat nomor 61 Surabaya.
"Dua lainnya belum diidentifikasi. Satu jenazah dievakuasi di RSU dr Soetomo dan 1 lagi di RSUD Soewandhie," kata Kanit Laka Lantas Polrestabes Surabaya, AKP Antara.
Lima korban luka yang dirawat di RSU dr Soetomo:
1. Masanah (40), warga Jalan Kedinding Tengah Gg IV nomor 34, Surabaya,
2. Radian Permadi (16), warga Jalan Wonokusumo Bakti Gg I nomor 19, Surabaya,
3. Bayu Prasetyo (21), warga Jalan Sidotopo Jaya, Surabaya,
4. A Nur Aziz (19), warga Jalan Karang Empat 9/28, Surabaya, dan
5. M Maulana Saifudin, warga Jalan Greges Gang Makam nomor 20 Surabaya.
Sebanyak 12 korban luka yang dirawat di RSUD Soewandhie Surabaya, yakni:
1. Rojak Ali Pratama (17) warga Jalan Uka 18-A/6, Surabaya,
2. Achmad Qomarudin (17) warga Jalan Kendung Indah Gg V nomor 1, Surabaya,
3. Achmad Umar Jafar (13) warga Jalan Simokerto I nomor 85, Surabaya,
4. Moch Nur Saifullah (13), warga Jalan Raya Greges nomor 11, Surabaya,
5. Andi Rahman Saputro (15) warga Jalan Dupak Bangunsari Gg I nomor 02, Surabaya,
6. Rafli (12), warga Jalan Ikan Kerapu nomor 14, Surabaya,
7. Rahmat Agung, warga Jalan Kendung Indah IB/3, Surabaya,
8. Yusnu Sofa, warga Jalan Kedinding tengah 4D/34, Surabaya.
9. Suci Anggraeni, warga Jalan Simo Hilir 6J, Surabaya,
10. Nabila (15), warga Jalan Ikan Kerapu I/5, Surabaya,
11. Iqbal, warga Jalan Kejawan Lor II/19, Surabaya, dan
14. Risma, warga Jalan Platuk Donokerto I D/9, Surabaya.
Adapun 3 korban yang dirawat di RS PHC Tanjung Perak Surabaya, yakni:
1. Kim Aldi Sahputra (19), warga Jalan Tuwowo Rejo 3 nomor 23 RT/RW 04/04, Kelurahan Kapas Madya, Kecamatan Tambaksari, Surabaya,
2. Miftahul Qaromah, warga Jalan Kenjeran 86 DKA RT/RW 06/01, Kelurahan Kapasan, Kecamatan Simokerto, dan
3. Liana (37), warga Jalan Kalimas Barat, Kelurahan Krembangan Utara, Kecamatan Pabean Cantikan, Surabaya.
KAI: Tak Ada Koordinasi
Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop VIII Surabaya Gatut Sutiyatmoko mengatakan, panitia kegiatan Surabaya Membara tidak pernah melakukan koordinasi dengan PT KAI sehingga pihaknya tidak mengetahui adanya kegiatan itu.
Padahal, jalur kereta yang melintas di viaduk Jalan Pahlawan Surabaya tergolong jalur aktif yang tiap hari dilintasi 8-10 perjalanan kereta api.
“Kami juga tidak mendengar adanya imbauan dari panitia untuk meminta penonton di viaduk untuk turun,” ujar Gatut saat diwawancarai Kompas TV, Jumat (9/11/2018) malam.
Menurut Gatut, kereta yang melintas pukul 19.45 WIB itu adalah KRD Jurusan Sidoarjo-Surabaya Pasar Turi.
KA yang melintas di jalur itu berkecepatan rendah antara 30-40 kilometer per jam.
“Masinis sudah membunyikan semboyan 35 berupa seruling lokomotif dan sudah berupaya mengurangi kecepatan namun KA tidak bisa mengerem mendadak,” kata Gatut.
Gatut menerangkan, sesuai ketentuan dalam Pasal 181 ayat (1) UU 23 2007, Setiap orang dilarang berada di ruang manfaat jalur kereta api, dilarang menyeret, menggerakkan, meletakkan, atau memindahkan barang di atas rel atau melintasi jalur kereta api; atau menggunakan jalur kereta api untuk kepentingan lain, selain untuk angkutan kereta api. (*)