Berita NTT

Cerita Sukses TKW : Fremiot Riu Berani Melawan Saat Dilecehkan, Demi Kebahagiaan Mama Di Kupang

Cerita Sukses TKW : Fremiot de Falconieri Riu, berani melawan saat hendak dilecehkan, demi kebahagiaan mama di Kupang.

ist
Fremiot de Falconieri Riu 

Sida kemudian mengenalkan Frem dengan Jefri, pria asal Ngada yang merupakan supir dari manajer Tonglen Palm Oil Mill II, perusahaan kelapa sawit. Akhirnya Frem bekerja sebagai staf atau krani disana hingga tahun 2007.

Fremiot de Falconieri Riu, SE alias Frem bersama suaminya, Michael Katumhoit, dan anak mereka Gregorius de Sanchez Bryan Katumhoit.
Fremiot de Falconieri Riu, SE alias Frem bersama suaminya, Michael Katumhoit, dan anak mereka Gregorius de Sanchez Bryan Katumhoit. (ist)

"Saya bekerja di office sebagai staf selama 7 tahun," kata Frem. Tahun  2006 Frem bertemu dengan Michael Katumhoit, asal Timor dan mereka menikah di Sabah Agustus 2006 dan kini sudah dikaruniakan anak laki laki, Gregorius de Sanchez Bryan Katumhoit.  

Baca: Lion Air Jatuh : Berapa Lama Black Box Bisa Beri Signal Paska Kecelakaan Pesawat, Apa Isinya?

* Membahagiakan Mama dan Keluarga di Kupang

Selama menjadi TKW di Malaysia dengan gaji sekitar Rp 4 jutaan, Frem bisa membantu kebutuhan keluarganya di Kupang. Seperti membiayai pendidikan dan kehidupan adik dan kakaknya, memperbaiki rumah mereka yang ada di belakang Asrama Brimob Kupang.

"Saya bahagia, karena gaji TKW saya itu bisa dimanfaatkan untuk hal-hal baik bagi keluarga di Kupang," kata Frem.

Frem juga bersyukur karena Tuhan selalu menolongnya dan menjauhkannya dari hal-hal buruk, termasuk rencana pelecehan yang nyaris menimpanya. "Beryukur karena Tuhan selalu menolong saya. Saat hendak dilecehkan saya berani untuk melawan untuk memperjuangkan harga diri saya dan saya ingin bekerja dengan baik untuk membahagiakan mama dan keluarga saya di Kupang," kata Frem.

* TKW Mesti Peka

Frem mengatakan, nasib seseorang termasuk TKW memang tidak bisa ditentukan. Namun paling tidak setiap orang bisa mengantisipasi agar tidak diperlakukan dengan buruk oleh majikannya selama menjadi TKW.

Frem mengaku, selama bekerja di perusahaan itu, dia selalu berusaha tahu dan mampu menjalankan job deskripsinya sehingga hasil pekerjaannya baik.

"Kita mesti tahu dan paham dan bisa melakukan apa yang menjadi pekerjaan kita dan tidak melakukan hal-hal yang diluar job itu sehingga tidak dapat masalah. Selama ini banyak TKW yang tidak peka dan tidak mau belajar dan memperbaiki diri sehingga mendapat masalah di tempat kerja," kata Frem.

Fremiot de Falconieri Riu, SE alias Frem bersama sejumlah karyawan pabrik kelapa sawit
Fremiot de Falconieri Riu, SE alias Frem bersama sejumlah karyawan pabrik kelapa sawit (ist)

Frem berharap agar calon TKW bisa melengkapi surat-surat dan ikut jalur resmi sehingga tidak mengalami hal seperti yang dialaminya itu.

"Ijasah memang penting, tapi lebih dari itu yang kta juga mesti punya skill atau kerampilan, karakter dan perilaku, bahasa juga mesti kita kuasai dengan baik," saran Frem.

Frem menambahkan, orang NTT khususnya orang Timor, paling disukai oleh keluarga di Malaysia Mayalyasi sudah terbukti bahwa orang Tomor paling pandai mengurus rumah tangga terutama menjaga anak-anak dan jompo.

Baca: Ladies, Sudah Punya 5 Warna Lipstik Yang Lagi Hits Ini, Yuk Kepoin Seperti Apa Warnanya

"Saya pernah menjadi baby sistter selama 2 bulan, dan saya diperlakukan dengan baik, karena saya bekerja dengan baik dan mau terus belajar. Kalau salah, mesti minta maaf dan perbaiki diri, jaga sopan santun," kata Frem.

Frem berbagi pengalaman saat bekerja sebagai baby sitter di rumah orang Chiness di Kualalumpur sebelum bekerja di perkebunan kelapa sawit.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved