Berita NTT Terkini
Ansy Lema Sebut Sumpah Pemuda Janji Suci yang Pantang Dilanggar
Sumpah pemuda adalah janji suci yang pantang untuk dilanggar. Karena itu, ia harus ditepati, dipegang teguh
Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Kanis Jehola
Berangkat dari hal tersebut, menghidupkan kembali spirit sumpah pemuda dalam konteks perlawanan terhadap intoleransi dan radikalisme di Indonesia menjadi penting dilakukan. Pada posisi inilah pemuda zaman sekarang mengambil peran.
"Karena itu, untuk menghidupkan spirit Sumpah Pemuda, generasi "jaman now" harus berani melawan intoleransi dan radikalisme. Perkuat nasionalisme. Pemuda masa kini harus bisa berbahasa satu bahasa kebenaran, berbangsa satu bangsa bangsa tanpa pecah-belah, bertanah air satu tanah air tanpa penindasan," ungkapnya.
Hoaks Sebagai Musuh Bersama
Di sisi lain, Ansy juga menyoroti soal fenomena hoaks yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini. Hoaks seolah menjadi menu utama yang selalu dihidangkan ke meja percakapan publik kita hari-hari ini.
Menurut Ansy, musuh atau ancaman bagi Indonesia hari ini bukan kolonialis asing, melainkan berita bohong (hoaks) dan ujaran kebencian yang berpotensi memecah belah bangsa dan menurunkan kualitas keadaban demokrasi Indonesia.
"Dominasi kolonial bukan lagi menjadi ancaman bagi Indonesia hari-hari ini, tetapi menyebarnya hoaks dan ujarang kebencian yang menurunkan bobot keadaban demokrasi kita," tegasnya.
Karena itu, pemuda hari ini mesti mampu menjadi antitesa terhadap gempuran hoaks dan ujaran kebencian yang meramaikan ruang publik. "Semai ruang publik dengan gagasan-gagasan cerdas-bernas, sejuk dan mendamaikan," ungkap Ansy.
Pada akhirnya, Ansy mengingatkan bahwa pemuda tidak saja dituntut harus keratif dan inovatif, tapi juga memiliki mentalitas, integritas dan kapasitas unggul. Generasi unggul yang mampu mentransformasi dunia dan membawa kemajuan bagi negeri. (*)