Berita Internasional

Pangeran Mohammad bin Salman Temui Putra Sulung Wartawan Jamal Khashoggi Yang Tewas Terbunuh

Pangeran Mohammed bin Salman temui putra sulung wartawan Jamal Khashoggi yang tewas terbunuh.

net
Pangeran Arab Saudi, Mohammad bin Salman 

POS-KUPANG.COM - Pangeran Mohammed bin Salman temui putra sulung wartawan Jamal Khashoggi yang tewas terbunuh.

Pemerintah Arab Saudi menyampaikan permintaan maaf secara resmi kepada keluarga jurnalis Jamal Khashoggi yang dinyatakan tewas.

Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir mengatakan kepada Fox News, Minggu (21/10/2018), kematiannya di gedung konsulat Saudi di Turki merupakan "operasi kejahatan".

Baca: Sebelum Terbunuh, Wartawan Jamal Khashoggi Ditelepon Putra Mahkota Arab Saudi

Baca: Artikel Terakhir Yang Ditulis Wartawan Jamal Khashoggi di Washington Post Kritisi Pemerintah Arab

Dia menyangkal bahwa Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman atau pun dinas intelijen yang memiliki informasi sebelumnya tentang operasi tersebut.

Pemerintah Arab Saudi menyampaikan permintaan maaf secara resmi kepada keluarga jurnalis Jamal Khashoggi yang dinyatakan tewas.

"Ini merupakan operasi yang merupakan operasi kejahatan," katanya, seperti dikutip dari NBC News.

"Jelas ada kesalahan besar yang dibuat, dan apa yang menambah kesalahan itu adalah upaya untuk menutup-nutupinya," ucapnya. "Ini tidak dapat diterima di pemerintahan manapun," imbuhnya.

Pangeran Mohammed bin Salman bahkan telah menyampaikan belasungkawa kepada putra sulung Khashoggi, Salah Khashoggi.

Jubeir mengatakan pemerintah Saudi memastikan mereka yang bertanggung jawab atas kematian sang jurnalis dapat dihukum dan mencegah peristiwa itu terulang kembali.

"Ini kesalahan yang buruk. Ini tragedi mengerikan. Belasungkawa kami menyertai mereka. Kami merasakan sakit mereka," katanya, seperti diwartakan Arab News. (*)

Baca: Jasad Wartawan Jamal Khashoggi Ditemukan di Taman Rumah Konsul, Ini Kronologis Pembunuhannya

* Jasad wartawan Jamal Khashoggi yang tewas dibunuh ditemukan di Taman Rumah Konsul, ini kronologis pembunuhannya.

Nasib Jurnalis Washington Post asal Arab Saudi, Jamal Khashoggi, memang sangat tragis, setelah lebih dari dua minggu ia dikabarkan menghilang setelah mengunjungi kedutaan besar (kedubes) Arab Saudi di Istanbul, Turki, akhirnya jenasahnya ditemukan.

Dilansir TribunWow.com dari BBC.com, Senin (22/10/2018), Pemerintah Turki menyakini bahwa Jamal Khashoggi dibunuh oleh tim intelijen Arab Saudi di dalam gedung dan mengatakan mereka memiliki bukti atas pembunuhan tersebut.

Pemerintah Turki mengklaim, mereka memiliki bukti berupa rekaman audio yang mengerikan terkait pembunuhan itu.

Awalnya, Arab Saudi menyatakan ketidakbenaran kabar tersebut dan mengklaim bahwa Jamal Khashoggi telah meninggalkan kedubes tak lama setelah kedatangannya ke sana.

Jamal Khashoggi
Jamal Khashoggi (net)

Namun, baru-baru ini Arab Saudi akhirnya mengakui bahwa jurnalis itu telah meninggal.

Jaksa penuntut umum berpendapat, kematian Jamal Khashoggiini berasal dari perkelahian yang terjadi antara Khashoggi dan orang-orang yang bertemu dengannya di kedubes itu.

Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini, 24 Oktober 2018, Semua Zodiak Sepertinya Beruntung

Diketahui, pertama kali Jamal Khashoggi mengunjungi kedubes Arab Saudi di Istambul adalah pada 28 September 2018 lalu.

Tujuannya datang kesana adalah untuk mendapatkan dokumen yang menyatakan bahwa ia telah menceraikan mantan istrinya.

Ia berharap untuk mendapatkan dokumen tersebut agar dapat menikahi tunangannya di Turki.

Namun, ia mendapatkan pemberitahuan untuk kembali mengatur jadwal pertemuan yang kemudian ditentukan untuk kembali pada 2 Oktober 2018.

"Dia tidak keberatan berjalan ke kedubes Arab Saudi di Istanbul karena dia tidak percaya jika sesuatu yang buruk dapat terjadi di negara Turki," kata tunangannya, Hatice Cengiz, dikutip dari Washington Post.

"Jamal terlihat sangat khawatir sebelum kunjungan keduanya," tambah Cengiz.

Berdasarkan rekaman kamera CCTV, Jamal tiba di kedubes Arab Saudi pada pukul 13.14 waktu setempat.

Sebelumnya, ia dijadwalkan untuk datang kesana pada 13.30 waktu setempat.

Teman-temannya melaporkan, saat kunjungan pertamanya, Jamal Khashoggi mengaku jika ia telah diperlakukan dengan sangat hangat dan menyakinkan mereka bahwa ia tidak akan mendapatkan masalah.

Meski begitu, saat kunjungan ia memberikan nona Cengiz dua buah ponsel dan menyuruhnya untuk menelpon seorang penasihat Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan jika dia tidak kembali keluar.

Cengiz mengaku menunggu selama lebih dari 10 jam di luar kedubes.

Ia bahkan kembali pada keesokan paginya ketika Khashoggi masih belum muncul kembali.

Baca: VIDEO: Balita Bermain Dengan Beberapa Ular, Orangtua Santai Saja Dan Malah Merekamnya

Sebuah media Turki mengatakan, mereka telah mengidentifikasi tim beranggotakan 15 orang yang dicurigai sebagai intelijen Arab Saudi.

Ke-15 orang itu terbang masuk dan keluar dari Istanbul pada hari hilangnya Jamal Khashoggi.

Massa demonstran menuntut pembebasan jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi yang dikabarkan hilang sejak memasuki gedung konsulat Saudi di Istanbul pada Selasa (2/10/2018). (KOMPAS.com/AFP/OZAN KOSE)
BBC mengklaim, satu di anatara pria tersebut bernama Maher Mutreb adalah seorang kolonel di intelijen Saudi dan berbasis di kedutaan negara di London.

Empat orang dari kelompok itu diketahui memiliki kedekatan dengan putra mahkota Arab Saudi.

Wartawan Arab Saudi, Jamal Khashoggi (kiri) dan Pangeran Mohammed bin Salman (kanan)
Wartawan Arab Saudi, Jamal Khashoggi (kiri) dan Pangeran Mohammed bin Salman (kanan) (net)

Sementara sisanya dikenal sebagai tokoh senior di kementerian dalam negeri negara tersebut.

Pemerintah Turki percaya bahwa mereka semua adalah pejabat asal Arab Saudi dan juga petugas intelijen.

Ini merupakan sebuah tuduhan yang tampaknya didukung oleh informasi open-source yang tersedia secara bebas.

Pemerintah Turki juga mengklaim bahwa kelompok itu membawa gergaji tulang ke negara itu dan seorang anggotanya adalah dokter yang mengkhususkan diri dalam post mortem.

Sembilan dari 15 orang tersebut dilaporkan tiba di jet pribadi dari ibukota Saudi, Riyadh, sekitar pukul 03.15 waktu setempat pada tanggal dimana Khashoggi mengunjungi kedubes.

Enam sisanya dilaporkan tiba pada hari itu dengan jet pribadi kedua.

Kelompok tersebut diketahui mengujungi dua buah hotel yang terletak di dekat gedung konsulat.

Baca: VIDEO: Mapolsek Bendahara di Aceh Tamiang Diserang Dan Dibakar, Kapolda Copot Kapolsek

Rekaman kamera CCTV yang disiarkan oleh Televisi Turki muncul dan menunjukkan kelompok pria Saudi tersebut memasuki negara itu melalui bandara Istanbul dan kemudian memesan kamar di hotel.

Rekaman tersebut juga memperlihatkan kendaraan mereka yang berjalan menuju kedubes Arab Saudi satu jam sebelum kunjungan Khashoggi, termasuk van hitam yang dianggap sebagai pusat dari teka-teki kasus tersebut.

Satu van dilaporkan telah membawa beberapa orang dari kedubes ke kediaman terdekat duta besar Saudi sekitar dua jam setelah kedatangan Khashoggi.

Kelompok itu kemudian diketahui penyidik meninggalkan Turki menggunakan dua jet pribadi yang terbang ke Riyadh melalui Kairo dan Dubai.

* Berikut ini jadwal kejadian, merujuk dari media Turki.

03.28: Jet pribadi pertama yang membawa para intelijen Saudi yang diduga melakukan pembunuhan tersebut tiba di bandara Istanbul.

05.05: Kelompok itu terlihat memesan kamar ke dua hotel di dekat gedung konsulat Saudi.

12.13: Beberapa kendaraan diplomatik yang terekam CCTV, tiba di kedubes, diduga membawa beberapa intelijen Saudi.

13.14: Jamal Khashoggi memasuki gedung.

15.08: Pada rekaman CCTV, kendaraan meninggalkan kedubes dan tiba di kediaman terdekat duta besar Saudi.

17.15: Jet pribadi kedua membawa sejumlah pejabat Saudi yang diduga mendarat di Istanbul.

17.33: Tunangan Jamal Khashoggi, Hatice Cengiz, terlihat di CCTV menunggu di luar kedubes.

18.20: Satu jet pribadi berangkat dari bandara Istanbul. Pesawat lain berangkat pukul 21.00.

Baca: VIDEO: 4 Pria Lempar Seorang Perempuan Ke Udara Hanya Untuk Tujuan Ini, Benar-Benar Unik

Hingga saat ini, masih belum jelas kronologi yang sebenarnya terkait hal tersebut.

Namun, menurut seorang dari pemerintahan Saudi dalam Reuters, Khashoggi meninggal setelah cekcok karena menolak upaya pengembaliannya ke Arab Saudi.

Ia menjelaskan, tubuh Khashoggi yang telah meninggal itu kemudian digulung di karpet dan diberikan kepada pihak Arab Saudi di sana untuk kemudian dibuang.

Setelah kejadian, seorang intelijen Arab Saudi kemudian dilaporkan mengenakan pakaian Khashoggi dan tampak meninggalkan tempat tersebut.

Muhammad Bin Salman
Muhammad Bin Salman (net)

Sementara itu, pemerintah Turki mengatakan Khashoggi disiksa dan dibunuh di tempat oleh tim intelijen Arab Saudi dan bahwa tubuhnya kemudian dihilangkan.

Pemerintah mengaku memiliki bukti audio dan vdeo untuk mendukung klaimnya terkait pembunuhan.

Pejabat Turki yang tidak disebutkan namanya telah mengatakan kepada berbagai sumber AS bahwa Khashoggi terbunuh dalam waktu dua jam setelah tiba dan kemudian dipotong-potong. (*)

Baca: Ternyata Begini Cara RM BTS Berlatih Pidato Untuk Rapat PBB, Member Lain Juga Ikutan Sibuk

* Jasad Jamal Ditemukan 

Jasad Jamal Khashoggi dikabarkan ditemukan di kubur di taman rumah Konsul Saudi di Istanbul, Turki.

Kabar ini diwartakan Skynews dan dikutip situs berita Haaretz.com, Selasa (23/10/2018) malam ini WIB.

Menurut Haaretz.com, tangan Jamal Khashoggi termutilasi dan wajahnya rusak berat. Belum ada konfirmasi resmi dari otoritas hukum Turki.

Detail informasi sedang dihimpun dari lapangan. Sebelumnya, Presiden Turki Reccep Tayyip Erdogan menyatakan, pembunuhan Jamal Khashoggi merupakan operasi terencana.

Dia menyerukan pihak Saudi untuk mengungkap siapa pemberi perintah pembunuhan politik itu.

Erdogan menyebutkan, jasad Jamal Khashoggi belum diketahui keberadaannya. Penyelidik Turki menurut Erdogan menyakini ada unsur-unsur lokal Turki terlibat pelenyapan jasad kolumnis koran Washington Post tersebut.

Pernyataan ini disampaikan Erdogan di hadapan sidang anggota dan pengurus Partai AKP yang berkuasa di Turki, Selasa (23/10/2018). Pidato Erdogan yang ditunggu-tunggu itu juga menyebutkan, kelompok eksekutor mematikan CCTV di Konsulat Saudi di Istanbul.

Keberadaan "orang lokal" dalam rangkaian pembunuhan ini masih menjadi misteri. Penyelidik Turki belum mendapatkan titik terang, meski indikasi dan petunjuk sudah didapatkan dari jejak- jejak yang ditinggalkan komplotan kejahatan ini.

Baca: Suka Minum Teh di Pagi Hari, 5 Dampak Negatif Ini Bisa Terjadi Pada Kesehatanmu

Dalam pidatonya yang berapi-api, Erdogan menjelaskan kelompok pembunuh itu terdiri dari para spesialis intelijen dan forensik yang sengaja dikirim dari Saudi ke Istanbul.

Pemerintah Saudi sudah mengakui Jamal terbunuh di konsulat mereka di Istanbul.

Ada 18 orang di Saudi ditangkap dan ditahan terkait dengan kasus ini. Erdogan meminta agar ke-18 orang itu nanti diadili di Turki karena kejahatan yang mereka lakukan terjadi di wilayah hukum negaranya.

Dari pidato Erdogan di depan elite partainya, sejumlah kalangan menilai tidak ada yang baru. Sebagian besar kisahnya sudah dipublikasikan berbagai media.

Namun pemerintah Turki mempropagandakan pidato Erdogan akan menampilkan "kebenaran yang gila".

Seorang diplomat senior barat di Turki dikutip Bloomberg menyebut kasus Jamal Khashoggi ini ibarat "berkah dari Tuhan" dalam konteks geopolitik. Erdogan mengkapitalisasi kasus ini sebagai amunisi untuk menampilkan dirinya sebagai sosok paling berpengaruh di Timur Tengah.

Pidato Erdogan ini digelar beberapa jam saja setelah forum bisnis besar "Future Investment" dibuka di Riyadh, Saudi Arabia. Even ini dibayang-bayangi boikot lembaga besar dan kalangan investor kakap menyusul terbongkarnya skandal pembunuhan Jamal.

Sorotan tajam mengarah ke Putra Mahkota Saudi, Pangeran Mohammad bin Salman (MbS), penggagas Future Investment. Mereka yang ditangkap dan ditahan diketahui orang-orang kepercayaan dan berada di lingkaran utama sang pangeran.

Tiga yang sudah diketahui identitasnya adalah Saud al Qahtani, penasihat utama dan tangan kanan MbS. Kedua, Mayjen Maher al Mutreb, bekas diplomat Saudi di London yang juga perwira tinggi intelijen di lingkaran MbS.

Baca: Waspada Membonceng Anak Kecil Di Depan Saat Naik Motor Matic, Ini Bahayanya

Ketiga, Jenderal Ahmed Assir, Deputi Kepala Intelijen Saudi. Ketiganya termasuk di antara 18 orang yang diklaim pemerintah Saudi dicopot dari jabatan dan kini ditahan.

Masih menurut Erdogan, operasi pembunuhan Jamal Khashogi diawali kedatangan tiga pelaku di Istanbul, sehari sebelum Jamal masuk konsulat dan hilang. Hari berikutnya, atau hari saat Jamal datang ke konsulat, ada 15 orang Saudi tiba dan sebagian masuk konsulat.

"Mengapa ada 15 orang (Saudi) bertemu di Istanbul pada hari pembunuhan (Jamal)?" tanya Erdogan dalam pidatonya. "Kami ingin jawaban tentang ini. Siapa mereka dan menerima perintah dari siapa?" lanjutnya.

"Permintaan saya, adili 18 orang itu di Istanbul," serunya sembari menyebut dimatikannya CCTV dan dihilangkannya hardisk di konsulat adalah indikasi kuat pembunuhan itu direncanakan dan bermotif politik.(*)

Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul INFO TERBARU! Jasad Jamal Khashoggi Ditemukan di Taman Rumah Konsul Saudi di Istanbul, 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved