Berita Tamu Kita
Kol (Pnb) Arief Hartono : Suka Semua Berbau Kecepatan
Ada tanggung jawab yang melekat di pundak sang komandan untuk menjaga kedaulatan wilayah udara NKRI di tapal batas.
Penulis: Ryan Nong | Editor: Apolonia Matilde
Awal berkenalan dengan kuda sejak kapan?
Saya berkenalan senang sama kuda itu semenjak saya kecil, saya usia sekitar 8 tahun karena saya orang Sumbawa jadi sering nonton pacuan kuda. Di Sumbawa kan terkenal pacuan kuda. Saya benar-benar memelihara kuda itu ketika saya berpangkat letnan kolonel, waktu itu jadi komandan Lanud di NTB, itu mulai saya pelihara kuda karena di sana saya bisa ke pacuan, itu sekitar tahun 2013. Dan sejak awal pelihara sampai saat ini, saya sudah melihara sekitar 13 ekor kuda.
Ada yang untuk sekadar saya briding, kalau briding itu saya ternak, kalau yang di Kupang sekarang cuma ada dua ekor, sisanya ada di Sumbawa. Di Sumbawa itu yang sering dipakai untuk pacuan.
Apakah ada kuda yang menjadi dekat atau sahabat Anda?
Ya, yang paing dekat sama saya Black Amazing ini. Dari 13 ekor itu, dia yang paling dekat, menyatu sama saya itu ya Black Amazing. Itu hadiah dari Pak Jery Wakil Bupati Kupang, yang pasti karena hobi kita sama. Mulai pelihara 7 Agustus 2018, jadi usianya relatif baru tiga bulan saya ternak, saya miliki, seperti itu.
Kalau saya melihat itu karena karakternya dia baik, jadi kuda ini tidak jauh dengan karakter, kalau Black Amazing yang sekarang fotonya dengan saya ini karakternya baik, karakternya kuat jadi dia istilahnya tidak nakal, kudanya nurut, kalau dilatih juga mau seperti itu.
Kalau Black Amazig apakah termasuk kuda unggulan? Turunannya seperti apa?
Iya, Black Amazing termasuk unggulan dia, kalau dilihat dari darahnya, silsilahnya induknya itu namanya Black Sweet, dia keturuanan G-3 sedangkan untuk pejantannya, saya belum menanyakan lebih jauh tapi pejantannya dari Manado. Turunannya cukup bagus bersama dengan kuda Ingin Dimanja, kedua-duanya rata-rata keturunan kuda dari Manado. Kalau Black Amazing keturunan kuda G, kalau yang Ingin Dimanja keturunan kuda merah lokal Manado.
Bagaimana dukungan keluarga bagi Anda dalam menjalankan tugas?
Namanya Tentara Nasional Indonesia ini sudah terikat sebuah janji kalau kita harus siap ditempatkan di mana saja. Jadi saya pernah di Pekanbaru, setelah Pekanbaru ke Jogjakarta. Kemudian Jakarta, Lombok NTB, sempat di Jogjakarta lagi lalu ke Bandung, Jakarta, kemudian baru ke Kupang. Keluarga saya mendukung di manapun kita ditugaskan atau ditempatkan.
Kalau respon keluarga ketiga tinggal di Kupang, kan beda sebelumnya di tempat yang relatif lebih ramai dari sini kan?
Kalau ada kejenuhan atau mengalami sepi ya obatnya baik lagi ke pasal 1, melakukan hobi. Jadi itu bisa menyelesaikan segalanya sudah, jenuh itu terjawab dengan kesenangan. Hobi itu membuat kita senang, yang dikatakan sebuah hobi itu ketika Anda senang lupa waktu itu sudah hobi, sedangkan kalau jenuh atau tidak nyaman dengan kebalikannya itu, waktnya singkat pun ia merasa tidak betah, merasa resah lalau anak sekarang bilang galau. Tapi kalau sedang happy dengan hobinya, waktunya biar seharian rasanya kayak sekejap, itu obatnya hanya di hobi.
Ini yang terakhir Pak Danlanud, saya dengar ketiga anak-anak bapak sangat berprestasi, bahkan ada yang juara tiga kontes robotic yang diadakan oleh NASA Amerika. Bagaimana gaya bapak mendidik anak-anak?
Komitmen. Komitmen itu harus tertulis di rung keluarga ; "Di rumah ini dilahirkan pemimpin-pemimpin bangsa Indonesia". Itu jadi komitmen keluarga, artinya, istri kita, baik dia bekerja atau hanya jadi ibu rumah tangga, menyiapkan susu, menyuap anaknya makan, selalu dia baca. Oh aku adalah bagian dari mensukseskan visi keluarga ini. Saya sebagai bapak, bekerja untuk cari makan di luar, banyak ujiannya, ada korupsi, ada wanita, ada kesemenamenaan terhadap anak buah, potensi berbuat salah itu selalu ada, tetapi ketika kita melihat itu, maka yang terjadi, saya ndak boleh main-main. Ketika misalnya saya korupsi masuk penjara, bagaimana anak-anak, bagaimana anak-anak mau dijadiin orang?
Kita punya komitmen, istri juga akan melihat itu sebagai kewajiban, ketika anak tumbuh mungkin ia belum mengerti, tetapi ketika smp kelas 3 ia baca, oh ternyata bapakku sama ibuku ternyata pingin aku seperti ini pasti mereka akan berprestasi.
Selain itu, decalre itu penting, percuma kalau punya cita-cita tapi hanya dalam hati, harus declare, karena apa? Ketika anda decalare anda punya kewajiban untuk menjaga ucapan anda karena didengar oleh banyak orang, anda harus mempertahankan ucapan anda artinya itu secara eksternal, tetap secara internal ada alam bawah sadar yang mengatur karena kita punya komitmen bersama itu.
Anak saya dan istri saya harus tahu visi saya karena saya seorang leader, itu adalah leadership saya. Rumah saya itu sebuah bahtera, bahtera ini saya bawa ke visi itu, semua kita harus mengayuh dengan sumber daya kita mnuju ke visi itu, itu leadership saya. Jadi sebagai orang tua memberi contoh, tulisan itu sebagai pagar untuk kita tidak berbuat yang aneh-aneh, anak setelah dewasa mengerti papaku ingin aku seperti ini.*
Biodata
Nama : Kol Pnb Arief Hartono
Lahir : Sumbawa Besar NTB, 17 Juli 1970
Ayah : M. Ali, SKM
Ibu : T. Suharti
Istri : Alvia Bibi (36)
Anak :
- Riswanda Ridho Sandy Yudha (19)
- Latifah Salsabilah (14)
- Muhamad Ikhlas (12)
Jabatan : Komandan Lanud El Tari Kupang
Riwayat Pendidikan :
- SD Negeri 2 Sumbawa Besar NTB 1976 -1982
- SMP Negeri 1 Sumbawa Besar NTB 1992 -1985
- SMA Negeri 1 Sumbawa Besar NTB 1985 -1988
- ITN Malang 1988 -1991
- Akademi Aangaktan Udara (AAU) Jogjakarta, 1991 -1994
- Sekolah Penerbang Jogjakarta 1994 -1996
Riwayat Jabatan :
- Kasi Spes Lanud Pekanbaru
- Dan Skadron Dik 101 Jogjakarta
- Kasubditrenopsdik Jakarta
- Danlanud NTB
- Kadispers Lanud Jogjakarta
- Patun Seskoau Lanud Bandung
- Kadubdisbinlambangja Mabes AU Jakarta
- Danlanud El Tari Kupang