Berita Life Style

Ini Kisahnya, Derita Penumpang Pesawat Woyla yang Dibajak Teroris Sebelum Dibebaskan Kopassus

Sebelum Kopassus datang, para penumpang korban pembajakan pesawat Woyla mengalami sejumlah penderitaan.

Editor: Rosalina Woso
net
ilustrasi tidur di pesawat 

Berhari-hari disandera membuat para penumpang merasa takut dan lelah.
Kala itu, korban sendera dicekoki ceramah yang isinya menjelekkan pemerintahan Soeharto.

Para sandera tak boleh berkomentar mengenai ceramah tersebut.

Tangan penumpang harus diangkat ke atas dan kedua telapak tangan harus di bagian atas sandaran kursi.

Penumpang baru boleh menurunkan tangannya setelah pesawat Woyla tiba di Bangkok, Thailand.

Anggota Kopassus TNI ADAnggota Kopassus TNI AD
Anggota Kopassus TNI ADAnggota Kopassus TNI AD ((gulalives.com )

Pesawat tersebut mendarat di Bandara Don Mueng, Bangkok, Sabtu sekitar pukul 17.00.

Penderitaan yang dialami oleh penumpang pesawat belum berakhir.
Bahkan, penderitaan yang dialami mereka semakin menjadi-jadi.

Mereka hanya diberi selembar roti tawar dan air putih.

Para korban sandera itu terus diawasi secara ketat.
Saat menggunakan toilet, mereka tak boleh menutup pintu.

Baca: Personil Satgas Pos Fohuk Dipercayakan Untuk Memikul Arca Bunda Maria

Perlakuan tersebut berlaku juga bagi sandera perempuan.

Bahan bakar pesawat yang kian menipis semakin menambah penderitaan sandera.

Pendingin udara tak aktif karena mesin pesawat dimatikan.
Banyak penumpang yang lemas karena kekurangan oksigen.

Kopassus Mulai Bergerak

Pemerintah Thailand memberikan izin kepada pasukan Komando Pasukan Sandhi Yudha (Koppasandha, sekarang dikenal Kopassus) untuk melakukan tindakan.

Puncak pembajakan pesawat DC 9 Woyla terjadi pada 31 Maret 1981, di Bandara Mueang, Bangkok, Thailand.

Karena saat itulah dilaksanakan Operasi pembebasan.

Ilustrasi Kopassus dalam Operasi Woyla
Ilustrasi Kopassus dalam Operasi Woyla (Kolase Tribun Jabar/Kompas.com)
Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved