Berita Life Style

Ini Kisahnya, Derita Penumpang Pesawat Woyla yang Dibajak Teroris Sebelum Dibebaskan Kopassus

Sebelum Kopassus datang, para penumpang korban pembajakan pesawat Woyla mengalami sejumlah penderitaan.

Editor: Rosalina Woso
net
ilustrasi tidur di pesawat 

"Ini di luar skenario," ujarnya dalam buku 'Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando.'

Namun pada akhirnya Sintong membiarkan Benny Moerdani untuk tetap dalam pasukan.

Setelah pesawat berhasil dikuasai pasukan Kopassus, Benny Moerdani lagi-lagi melakukan aksi tak terduga.

Benny Moerdani tiba-tiba masuk ke pesawat sambil menenteng pistol bersama Kolonel Teddy.

Benny Moerdani kemudian menuju kokpit dan menyuruh Teddy untuk memeriksa panel elektronik Woyla.

Setelah dinyatakan aman dari ancaman bom yang diaktifkan melalui sirkuit pesawat, Benny Moerdani lantas mengambil mikrofon.

"This is two zero six. Could I speak to Yoga, please?" kata Benny Moerdani.

Yoga Soegomo yang berada di ruang crisis center di menara bandara pun merespons.

"Operasi berhasil, sudah selesai semua," ujar Benny Moerdani melapor.
Operasi pembebasan itupun berjalan sukses.

Kopassus hanya butuh waktu tiga menit untuk menumpas para pembajak dan membebaskan para sandera. (*)

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Begini Penderitaan Penumpang Pesawat Woyla yang Dibajak Teroris Sebelum Dibebaskan Kopassus, http://bangka.tribunnews.com/2018/10/22/begini-penderitaan-penumpang-pesawat-woyla-yang-dibajak-teroris-sebelum-dibebaskan-kopassus?page=all.

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved