Berita Ekonomi Bisnis

RPK Sasando Terima Produk Pangan Lokal dari UMKM

RPK Sasando menjual sembako dengan harga di bawah harga pasar. RPK juga menerima produk pangan lokal dan kerajinan hasil usaha kecil menengah (UKM)

Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Hermina Pello
POS-KUPANG.COM/Adiana Ahmad
Wakil Gubernur NTT, Yosep Nae Soi ketika membeli produk makanan dari kelor yang dijajakan di Rumah Pangan Kita (RPK) Sasando, Kompleks Kantor Gubernur NTT, Rabu (17/10/2018). 

Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM. Adiana Ahmad

POS-KUPANG.COM | KUPANG- RPK Sasando terletak di Kantor Gubernur NTT dan diresmikan pada Rabu (17/20/2018) oleh Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi

RPK Sasando menjual produk sembako dari Bulog Divre NTT dengan harga di bawah harga pasar.

Selain itu, menerima produk pangan lokal dan produk dari UKM.
Ada panganan serba kelor seperti cake, kue kering, ada bakso ikan, kopi jahe dari Wukir, Manggarai Timur, ada camilan sehat dari rumput laut dan lainnya.

Josef Nae Soi mengatakan, RPK Sasando akan membantu pelaku UKM memasarkan produk-produknya. Selama ini, lanjutnya, pelaku UKM mengeluh tidak bisa menitipkan produknya di supermarket karena biaya sewa yang cukup mahal.

Baca: BERITA TERPOPULER - Orangtua Murid Aniaya Ibu Guru, Kicauan Fahri Hamzah dan Dua Siswi Bugil

Baca: Ini Deretan Foto Lawas Ibu Negara Indonesia Dari Fatmawati Hingga Iriana, Cantiknya Tak Pernah Pudar

"Kehadiran RPK Sasando diharapkan bisa menghadirkan simbiosis mutualisme antara supermarket dan UKM," kata Josef.

Josef mengatakan, RPK Sasando juga memberi keuntungan lebih karena jarak tempuh yang relatif dekat, mutu terjamin dan harga murah.

Baca: Buntut Penganiayaan di SMAN 4 Kupang, Pihak Korban dan Pelaku Saling Lapor

Baca: Terkait Pergantian Ketua Fraksi Hanura! Jimmi Sianto Gugat Pimpinan DPRD ‎NTT

Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTT, Haji Husen mengatakan, RPK Sasando yang dibangun Pemerintah Provinsi NTT bersama Bulog NTT dengan melibatkan 20 pelaku UMKM dari Kota Kupang dan Kabupaten Kupang dengan berbagai jenis produknya.

Ada daging se'i sapi, udang, bakso ikan dan produk kerajinan lainnya.

Ia mengatakan, masih banyak pelaku UMKM yang belum diakomodir dan membutuhkan tempat pemasaran untuk produk mereka.

Mengenai jumlah UMKM, Husen menyebutkan pelaku UMKM di NTT saat ini mencapai 103.707 orang dengan berbagai jenis usaha. Namun, pihaknya masih terus melakukan validasi data untuk menemukan angka yang pasti.

"Jangan sampai jumlah itu hanya papan nama," kata Husen.
Stabilkan Harga

Bulog Divre NTT telah membentuk 1.020 RPK. RPK sebagai upaya menstabilkan harga beras dan bahan kebutuhan pokok lainnya.

Kepala Divre Bulog NTT, Eko Pranoto mengatakan, RPK merupakan outlet binaan Bulog dalam upaya membantu pemerintah ikut menstabilkan harga.

Keanggotaannya terbuka untuk umum dengan kompensasi berupa margin dari Bulog.

"Bulog memberikan harga khusus atau margin kepada RPK yang ikut menstabilkan harga produk di pasaran dengan produk yang disiapkan Bulog seperti beras, gula pasir dan barang lainnya. Produk-produk itu dijual dengan harga eceran tertinggi (HET)," kata Eko. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved