Berita Nasional
Hashim Djojohadikusumo Blak-Blakkan Ungkap Karakter Asli Prabowo Subianto, Faktanya Mengejutkan
Hashim Djojohadikusumo Blak-Blakkan Ungkap Karakter Asli Prabowo Subianto, Faktanya Mengejutkan Publik.
Menurut, Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra tersebut ia dan Prabowo terjun ke dunia politik karena merasa sedih dengan kondisi bangsa sekarang ini, yang dianggap sebagai negara kecil.
Saat ia tinggal di luar negeri tidak sedikit para tenaga kerja Indonesia yang dihina dan dianggap sebelah mata.
"Kami punya prinsip. Ini buka soal jabatan. Bukan soal jadi menteri atau Wapres. Ini bukan soal saya dan keluarga saya. Tapi kita prihatin dengan keadaan bangsa kita. Tujuan kami untuk menegakkan Pancasila," pungkasnya.
Hashim Djojohadikusumo mengatakan bahwa dalam dua tahun belakangan ini, kubu Prabowo sering dianggap sebagai antiPancasila, dan akan mendirikan negara dengan bentuk khilafah. Menurut Hashim tudingan tersebut tidak berdasar dan fitnah.
"Kami tidak ingin membuat Khilafah, ini tudingan, konyol, dangkal, itu hoaks. Selama dua tahun kami jadi korban haoks soal khilafah," kata Hashim.
Bagaimana mungkin pihaknya mau membentuk Khilafah. Menurut Hashim tim pemenangan Prabowo Sandi terdiri dari berbagai latar belakang, termasuk dalam keyakinan agama.
Prabowo Rayakan HUT Ke-67, Titiek Soeharto: Selamat Ulang Tahun Mas Bowo
Prabowo Rayakan HUT Ke-67, Titiek Soeharto: Selamat Ulang Tahun Mas Bowo
"Kami sejak satu tahun, dua tahun ini sering dianggap anti Pancasila, mau bentuk khilafah.
Saya terbuka saja, saya Kristen Protestan saya sering ke gereja. Pak Budi (wakil direktur BPN) katolik, dan ada yang Hindu," katanya.
Hashim menduga tudingan anti-Pancasila dan khilafah, dilontarkan dari kubu lawan di Pemilu Presiden 2019. Selain itu menurutnya pihak lawan menggunakan isu tersebut sebagai 'peluru' serangan karena menganggap Pancasila itu hanya sila pertama saja.
Menurutnya mereka lupa bahwa ada lima butir dalam Pancasila.
Hashim mengatakan mereka yang jauh dari Pancasila adalah mereka yang tidak menerapkan 5 butir dalam pancasila tersebut.
Salah satunya yakni butir kelima yang berbunyi 'Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia'.
"Menurut kami menurut saya. Yang sering terlupakan sila ke lima. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Keadilan sosial, itu karena kita tidak merasa adil situasinya. Kalau kita bicara sila kelima orang bengong. Menurut Prabowo, kalau sila kelima tidak ditegakkan, sila ketiga terancam," pungkasnya.
Heran