Berita Kabupaten Malaka
20 Bak Penampung Air Dibangun di Kletek-Malaka Lewat Program TMMD
masyarakat di Desa Suai dan Kletek harus berjalan jauh untuk menimbah air di dekat sumur bor yang ada di Desa Kletek.
Penulis: Teni Jenahas | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS KUPANG.COM,Teni Jenahas
POS-KUPANG.COM|BETUN---Kegiatan fisik dari program TMMD ke 103 tahun 2018 di Kletek, Kabupaten Malaka, Provinsi NTT antara lain membangun bak penampung air sebanyak 20 unit. Rincian, 17 unit di Desa Kletek dan tiga unit di Desa Suai.
Selain membangun bak penampung, lewat program ini juga akan memasang jaringan perpipaan dari bak induk menuju bak-bak penampung dengan total panjang 2.700 meter. Dengan demikian, jangkauan masyarakat dengan sumber air semakin dekat.
Sebelumnya, masyarakat di Desa Suai dan Kletek harus berjalan jauh untuk menimbah air di dekat sumur bor yang ada di Desa Kletek.
Baca: SADIS! Usai Ditebas Dengan Parang, Bunga Diperkosa Lalu Dibuang Di Kali
Baca: 6 Anggota Keluarga Sang Kekasih Tewas, Gegara Lamaran Ditolak
Lewat program TMMD, air dari sumur bor induk didistribusikan ke sejumlah bak penampung yang dibangun di 20 titik. Bak penampung ini dibangun dekat dengan permukiman warga agar memudahkan warga dalam memperoleh air minum.
Demikian dijelaskan Camat Malaka Tengah yang juga Penjabat Kepala Desa Suai, Eduardus Bere Atok kepada Pos Kupang.Com, Senin (15/2018). Menurut Edu Atok, program TMMD sangat membantu masyarakat di dua desa yakni Desa Kletek dan Desa Suai.
Menurut Edu Atok, sesuai rencana akan dibangun 20 bak penampung air dengan rincian di Desa Kletek 17 unit dan Desa Suai tiga unit. Pembagian ini berdasarkan kepadatan penduduk.
Selama ini warga dua desa ini sangat kesulitan mendapatkan air minum bersih. Warga harus berjalan kaki menuju sumur bor induk untuk menimba air menggunakan jerigen.
"Memang warga di dua desa ini kesulitan air minum. Selama ini mereka timba pakai jerigen di sumur bor yang ada di Kletek. Jaraknya cukup jauh," kata Edu Atok.
Menurut Atok, warga di dua desa tersebut ada yang memiliki sumur namun airnya tidak layak dikonsumsi. Air sumur di wilayah itu terkadang berwarna coklat dan payau.
Ditanya mengenai partisipasi masyarakat dalam program TMMD, Edu Atok mengatakan, masyarakat sangat antusias mengikuti kegiatan TMMD. TNI dan masyarakat bergotong royong membangun bak-bak penampung. (*)