Berita Nasional

Fahri Hamzah 'Perang' Ciutan Dengan Mahfud MD Soal Hoax Ratna, Istana Hingga EKTP

Fahri Hamzah 'Perang' ciutan dengan Mahfud MD Soal Hoax mulai dari Ratna Sarumpaet, Istana hingga korupsi E-KTP.

net
Fahri Hamzah dan Mahfud MD 

POS-KUPANG.COM - Fahri Hamzah 'Perang' ciutan dengan Mahfud MD Soal Hoax mulai dari Ratna Sarumpaet, Istana hingga korupsi E-KTP.

Masalah hoaks tengah menjadi perbincangan setelah kasus kebohongan yang dibuat oleh Ratna Sarumpaet.

Ratna Sarumpaet berbohong mengatakan wajahnya lebam karena dipukuli oleh sejumlah orang di sekitar Bandara Husein Sastranegara.

Ternyata, lebam yang dialami Ratna Sarumpaet karena operasi sedot lemak yang dilakukannya di RS Bina Estetika.

Terkait hoaks yang dibuat oleh Ratna Sarumpaet, Wakil DPR Fahri Hamzah membuat sebuah cuitan, Kamis (4/10/2018).

Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini, 6 Oktober 2018, Scorpio Ingin Sendiri, Taurus Dapat Kejutan, Leo Berdamai

Baca: Scorpio, Capricorn, Aries, Virgo dan Aquarius Mudah Jengkel, Ini Alasannya

Ia bertanya kepada Mahfud MD apakah janji istana seperti menjahit baju untuk cawapres adalah hoaks.

"Pengen nanya prof @mohmahfudmd apakah janji istana sampai jahit baju putih untuk cawapres itu adalah HOAX? Kalau @DennyJA_WORLD kan memang Konsultan Timses... kalau istana menyebar HOAX yg dipidana siapa? ; presiden, Mensekneg atau Nusron?," tulis Fahri Hamzah.

Tak sampai di situ, Fahri Hamzah kembali membuat cuitan lainnya.

Ia meminta pencerahan hukum kepada Mahfud MD terkait kabar dirinya yang sempat digadang-gadang menjadi calon presiden mendampingi Joko Widodo.

Bahkan, Fahri Hamzah membandingkan apa yang dialami dengan Mahfud MD dengan hoaks yang dibuat oleh Ratna Sarumpaet.

"Prof @mohmahfudmd apa bisa memberikan pencerahan hukum atas HOAX yang bapak alami? (berupa kabar akan jadi cawapres dan menjahit baju seragam) Apakah sama dengan HOAX BUATAN @RatnaSpaet (bahwa dia dianiaya) YA PROF?," katanya.

 Karena Mahfud MD belum memberikan balasan, Fahri Hamzah kembali membuat cuitan.

Cuitan Fahri Hamzah mengenai 'hoaks' yang dialami Mahfud MD ditotal ada tiga.

"Prof @romliatma mohon bantuan menjawab pertanyaan saya ke prof Mahfud. Ini serius ingin tahu. Untuk masyarakat. Plis.," ujarnya.

Baca: Tak Dapat Bantuan, Keluarga Korban Sinar Bangun Danau Toba Omongin Ratna Sarumpaet Seperti Ini

Baca: Ditanya Kasus Hukum Ratna Sarumpaet, Jawaban Hotman Paris Bikin Netizen Kecewa

Pada Jumat (5/10/2018), Mahfud MD membalas cuitan Fahri Hamzah secara tidak langsung.

Seorang warganet dengan akun @Hazrialsyah membalas salah satu cuitan Fahri Hamzah.

Mahfud MD meminta kepada @Hazrialsyah agar tak melayani Fahri Hamzah.

Bahkan, Mahfud MD mengungkit kembali kasus korupsi e-KTP yang melibatkan mantan Ketua DPR Setya Novanto.

Dalam cuitannya, Mahfud MD menyebut Fahri Hamzah sempat mengatakan kosupsi e-KTP tidak terjadi.

"Tak usah dilayani, Hazri. Dulu @Fahrihamzah jg bilang tak ada korupsi e-KTP krn dirinya sdh keliling di ruangan2 DPR tak ada uang korupsi itu. Nyatanya, Pelakunya mengaku dan siap jd justice collaborator. Skrg dia mencampuraduk antara "berita bohong" dan "berita nyata"," tulis Mahfud MD.

Baca: Perhatian! Lakukan Hal Ini Sebelum, Saat Dan Paska Gempa Bumi, Agar Kamu Bisa Selamat

Baca: Pramugari Garuda Ini Selamat Dari Terjangan Tsunami di Palu, Ini Kisah Pilunya

* Drama Kebohongan Ratna Sarumpaet

Ratna Sarumpaet mengaku kepada Wakil Ketua Tim Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Nanik S Deyang bahwa ia dipukuli oleh sejumlah orang di sekitar Bandara Husein Sastranegara pada 21 September 2018.

Kisah pemukulan yang dibuat oleh Ratna Sarumpaet itu diceritakan kembali oleh Nanik dan sejumlah politisi lainnya.

Melansir dari Kompas.com, menurut Wakil Ketua Tim Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Nanik S Deyang, membenarkan adanya penganiayaan terhadap Ratna Sarumpaet.

Ratna Sarumpaet saat menggelar konferensi pers terkait pemberitaan penganiayaan dirinya di Kampung Melayu Kecil, Jakarta Timur, Rabu (3/10/2018). Pada konferensi pers tersebut Ratna mengaku berbohong tentang penganiayaan dirinya melainkan pada 21 September 2018, dirinya menemui dokter bedah plastik di Jakarta untuk menjalani sedot lemak di pipi.
Ratna Sarumpaet saat menggelar konferensi pers terkait pemberitaan penganiayaan dirinya di Kampung Melayu Kecil, Jakarta Timur, Rabu (3/10/2018). Pada konferensi pers tersebut Ratna mengaku berbohong tentang penganiayaan dirinya melainkan pada 21 September 2018, dirinya menemui dokter bedah plastik di Jakarta untuk menjalani sedot lemak di pipi. (Tribunnews/JEPRIMA)

Bahkan, kata dia, Ratna dianiaya oleh tiga orang pada 21 September 2018 lalu di sekitar Bandara Husein Sastranegara, Bandung.

Malam itu, katanya, Ratna Sarumpaet menghadiri acara konferensi dengan peserta beberapa negara asing di sebuah hotel.

Setelah itu, Ratna pergi dengan peserta dari Sri Lanka dan Malaysia.

Baca: Kirim 2,7 Kg Ganja, Dua Perempuan, PNS dan Mahasiswi Ditangkap, Bandarnya Masih Buron

Baca: Melanggar Lalu Lintas, Ditilang, Model Cantik Ini Malah Ngajak Dua Polisi Berhubungan Intim

Namun, taksi tersebut dihentikan di tempat yang jauh dari keramaian.

"Mbak Ratna sebetulnya agak curiga saat tiba-tiba taksi dihentikan agak jauh dari keramaian. Nah, dua temannya yang dari luar negeri turun dan berjalan menuju bandara, Mabk Ratna ditarik tiga orang ke tempat gelap dan dihajar habis oleh tiga orang, dan diinjak perutnya," kata Nanik S Deyang di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (2/10/2018).

Nanik mengatakan setelah Ratna Sarumpaet dipukuli, ia dilempar ke pinggir jalan sehingga bagian samping kepalanya robek.

Kemudian, Ratna mencari kendaraan menuju rumah sakit di Cimahi serta menelepon temannya seorang dokter bedah agar langsung ditangani.

"Mbak Ratna masih sedikit sadar saat dia kemudian dibopong sopir taksi dan dimasukkan ke dalam taksi. Oleh sopir taksi Mbak Rtna diturunkan di pinggir jalan di daerah Cimahi," katanya.

Setelah diberi pengobatan, kata Nanik, Ratna Sarumpaet langsung bertolak ke Jakarta.

Ratna Sarumpaet membantah telah dianiaya, Rabu (3/10/2018).
Ratna Sarumpaet membantah telah dianiaya, Rabu (3/10/2018). (Tribun Medan)

Nanik menyebut Ratna Sarumpaet mengalami trauma.

"Mbak Ratna malam itu juga langsung balik ke Jakarta dan dalam situasi trauma habis dia harus berdiam diri selama 10 hari. Barulah hari Minggu lalu dia memanggil Fadli Zon ke rumahnya dan baru semalam Fadli Zon melaporkan ke Pak Prabowo, dan hari ini di suatu tempat Mbak Ratna menemui Pak Prabowo," katanya.

Namun, pemukulan yang dialami oleh Ratna Sarumpaet ternyata hanyalah karangan belaka.

"Tidak ada penganiayaan. Itu hanya cerita khayal. Entah diberikan setan mana ke saya," kata Ratna Sarumpaet.

Baca: Bikin Lagu Natal, V BTS Gandeng Jimin BTS, Tapi Tak Jadi Merilisnya Karena Hal Ini

Baca: V BTS Dikerjain Army Hingga Terancam Tak Bisa Tidur, Army Lain Langsung Marah

Pada 21 September 2018, Ratna Sarumpaet tidak berada di Bandung.

Justru Ratna Sarumpaet menjalani sedot lemak di RS Bina Estetika.

Dalam konferensi pers, Ratna Sarumpaet mengakui tidak dipukuli dan muka lebamnya karena telah menjalani sedot lemak di bagian pipi.

Polisi juga membeberkan keberadaan Ratna Sarumpaet pada tanggal 21 September 2018.

Mantan anggota Tim Kampanye Prabowo-Sandiaga, Ratna Sarumpaet digelandang ke Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (4/10/2018) malam. Ia diamankan di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.
Mantan anggota Tim Kampanye Prabowo-Sandiaga, Ratna Sarumpaet digelandang ke Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (4/10/2018) malam. Ia diamankan di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang. (KOMPAS.com/WARTA KOTA/ALEX SUBAN)

Melansir dari Kompas.com, Direktur Reserse Kriminal umum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta mengatakan polisi telah mendapat bukti Ratna Sarumpaet berada di sebuah rumah sakit kecantikan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada 21 September 2018.

Bukti tersebut merupakan hasil penyelidikan polisi atas informasi yang menyebutkan Ratna Sarumpaet dipukuli di Bandara Husein Sastranegara Bandung pada 21 September 2018 malam.

"Tim dapat info bahwa yang bersangkutan pada tanggal 21 September pukul 17.00 WIB beliau di Rumah Sakit Bina Estetika, Menteng. Kami sudah bertemu pihak RS dan mengecek. Ada dua keterangan yang diberikan itu berbeda," ujar Niko di Mapolda Metro Jaya, Rabu (3/10/2018).

Baca: Ari Wibowo Unggah Kalimat Ahok, Satu Persatu Dipermalukan, Langsung Banjir Komentar Netizen

Baca: Alasan Lapar, Remaja Perempuan Ini Lakukan Aksi Kanibalisme Bersama Kekasihnya

Nico mengatakan Ratna Sarumpaet datang ke rumah sakit tersebut tercatat dalam buku tamu pasien.

Selain itu, Ratna Sarumpaet juga terekam oleh CCTV.

Menurutnya, Ratna ada di rumah sakit itu hingga tanggal 24 September 2018.

Ia meninggalkan rumah sakit pukul 21.00 WIB.

Sebelum datang ke rumah sakit, Ratna Sarumpaet sudah mendaftar terlebih dahulu pada tanggal 20 September 2018.

"Nah sebelumnya yang bersangkutan mendaftar terlebih dahulu pada tanggal 20 September 2018, barulah tanggal 21 September datang ke RS," ujarnya. (*)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Fahri Hamzah Bahas 'Hoaks' Istana, Mahfud MD: Dulu Dia Juga Bilang Tak Ada Korupsi e-KTP, 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved