Berita Gempa di Sumba

Gempa Sumba NTT, Sudah 15 Kali Gempa, Ini Akibat Yang Dialami Warga Setempat

Gempa di Sumba NTT, hingga Selasa (2/10/2018), pukul 12.45 Wita sudah terjadi 15 kali gempa di Sumba Timur dengan magnitudo yang berbeda-beda.

ISTIMEWA
Kondisi terakhir bangunan SDI polimani Kec Nggaha Ori Anggu Sumba Timur yang terjadi beberapa saat yang lalu, Selasa (2/10/2018) 

* 4 KALI GEMPA DI SUMBA

Selasa (2/10/2018), wilayah Samudera Hindia Selatan Bali-Nusa Tenggara mengalami empat kali. Gempabumi pada pukul 06.12.03 WIB, 06.27.08 WIB, 06.59.44 WIB dan 07.16.47 WIB.

Berdasarkan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki kekuatan M=5,2 M=5,3 M=5,9 dan M=6,0 (setelah pemutakhiran).

Episenter gempabumi pertama terletak pada koordinat 10,65 LS dan 120,18 BT, sementara episenter gempabumi kedua terletak pada koordinat 10,54 LS dan 120,20 BT.

Episenter ketiga terletak pada koordinat 10,60 LS dan 120.20 BT, dan episenter keempat 10.52 LS 120.18 BT dengan kedalaman 21 km arah selatan Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Propinsi Nusa Tenggara Timur.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyoni, menjelaskan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter pada keempat gempabumi tersebut, 
gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia menyusup di bawah Lempeng Eurasia.

Sejumlah warga Kota Waingapu dan Kecamatan Weejelu Kabupaten Sumba Timur mengungsi ke daerah perbukitan.
Sejumlah warga Kota Waingapu dan Kecamatan Weejelu Kabupaten Sumba Timur mengungsi ke daerah perbukitan. (ISTIMEWA)

Hasil analisis mekanisme sumber, lanjutnya, menunjukkan bahwa gempabumi di wilayah  Samudera Hindia Selatan Bali-Nusa Tenggara ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme  pergerakan dari struktur sesar naik (Thrust Fault).

Guncangan gempabumi yang pertama dilaporkan dirasakan di Waingapu dengan skala intensitas II SIG-BMKG 
(II-III MMI), kemudian guncangan gempabumi yang kedua dilaporkan dirasakan di Waingapu dengan skala 
intensitas II SIG-BMKG (III MMI), guncangan gempabumi ketiga dirasakan di Waingapu dan Tambolaka II SIG-
BMKG (IV MMI).

Guncangan gempa bumi keempat dirasakan cukup kuat antara lain di Baing III SIG-BMKG (VI MMI), Haharu II SIG-BMKG (V MMI), Waingapu II SIG-BMKG (IV MMI), Nihiwatu, Tambolaka dan Waikelo II SIG-BMKG (II-III MMI), serta Bima dan Dompu II SIG-BMKG (III MMI). Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.

"Kepada masyarakat dimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat 
dipertanggungjawabkan kebenarannya," ujarnya. 

Baca: VIDEO: Tsunami, Rumah Ini Bergerak Dan Langsung Amblas Ditelan Bumi

* CARA 'MENGHADAPI' GEMPA

Pasca Gempa 6.3 SR Sumba Timur NTT, Ini Yang Harus Kamu Lakukan Saat Gempa Terjadi, Buktikan!

Gempa 6.3 SR Guncang Sumba Tumr NTT, Lakukan Cara Ini Agar Selamat Saat Gempa Terjadi, Buktikan!

Dalam Waktu 2 Jam Sumba Timur NTT Diguncang Gempa Beruntun Hingga 6,3 SR, Masyarakat Harap Lakukan Ini!

Sumba Timur NTT diguncang gempa.

Pasca Gempa Sumba Timur 6,3 SR, Plt Sekda Sumba Timur, NTT Minta Warga Pesisir Waspada. Ada Apa?

Ini Penjelasan BMKG Waingapu Tentang Gempa Sumba Barat Daya

 Gempa Sumba Barat Daya Terasa Hingga Lombok, Warga Berhamburan Keluar Rumah

Hari Selasa, 2 Oktober 2018 di wilayah Samudera Hindia Selatan Bali-Nusa Tenggara mengalami empat kali gempabumi pada pukul 06.12.03 WIB, 06.27.08 WIB, 06.59.44 WIB dan 07.16.47 WIB .

Baca: Tes Kepribadian, Binatang Apa Yang Dilihat Matamu, Menggambarkan Karaktermu

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi Sumba Timur NTT ini memiliki kekuatan M=5,2 M=5,3 M=5,9 dan M=6,0 (setelah pemutakhiran).

Episenter gempabumi Sumba Timur NTT pertama terletak pada koordinat 10,65 LS dan 120,18 BT, sementara episenter gempabumi kedua terletak pada koordinat 10,54 LS dan 120,20 BT, episenter ketiga terletak pada koordinat 10,60 LS dan 120.20 BT.

Episenter keempat 10.52 LS 120.18 BT dengan kedalaman 21 km arah selatan Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Propinsi Nusa Tenggara Timur.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter pada keempat gempabumi tersebut, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia menyusup di bawah Lempeng Eurasia.

Menurut Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG RAHMAT TRIYONO, S.T., Dipl. Seis, M.Sc, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi di wilayah Samudera Hindia Selatan Bali-Nusa Tenggara ini, dibangkitkan oleh deformasi

batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar naik (Thrust Fault).

Baca: Ini Sejumlah Kejanggalan Dalam Adegan Film G30S/PKI, Perhatikan Baik-Baik

Apa yang dilakukan saat terjadi gempa? 

* Jika Anda berada di dalam bangunan, keluar dengan tertib.

* Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa.

* Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K.

* Telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.

* Periksa apabila terjadi kebakaran.

* Periksa apabila terjadi kebocoran gas.

* Periksa apabila terjadi arus pendek.

* Periksa aliran dan pipa air.

* Periksa segala hal yang dapat membahayakan (mematikan listrik, tidak menyalakan api dll).

* Jangan masuk ke dalam bangunan yang sudah rusak terkena gempa, karena kemungkinan sewaktu-waktu dapat runtuh akibat gempa susulan.

* Jangan mendekati bangunan yang sudah rusak terkena gempa, karena kemungkinan sewaktu-waktu dapat runtuh akibat gempa susulan. (Sumber: BMKG) (*)

**

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved