Berita Gempa di Sumba
Gempa Sumba NTT, Sudah 15 Kali Gempa, Ini Akibat Yang Dialami Warga Setempat
Gempa di Sumba NTT, hingga Selasa (2/10/2018), pukul 12.45 Wita sudah terjadi 15 kali gempa di Sumba Timur dengan magnitudo yang berbeda-beda.
Penulis: OMDSMY Novemy Leo | Editor: OMDSMY Novemy Leo
POS-KUPANG.COM - Gempa di Sumba NTT, hingga Selasa (2/10/2018), pukul 12.45 Wita sudah terjadi 15 kali gempa di Sumba Timur dengan magnitudo yang berbeda-beda.
Itu adalah data dari Stasium Geofisika Kampung Baru Kupang.
Gempa bermagnitudo 6,2 Skala Richter (SR) yang mengguncang Kabupaten Sumba Timur, Selasa (2/10/2018) mengakibatkan hal-hal berdampak bagi masyarakat setempat.
Apa saja akibat yang terjadi paska gempa di Sumba hingga pukul 12.30 Wita?
1. Gedung SMA Negeri Haharu mengalami retak
Warga Kelurahan Kambaniru, Kecamatan Kota Waingapu, Dion Umbu Ana Lodu mengatakan gedung SMA Negeri Haharu di Kecamatan Haharu mengalami retak-retak.
Selain itu, beberapa bagian pagar tembok lapangan pacuan kuda, Kahaungu Eti di Kelurahan Prailiu juga roboh.
"Gedung SMA Negeri Haharu retak-retak. Pagar tembok lapangan pacuan kuda rusak," kata Dion saat dihubungi dari Kupang via telepon, Selasa sekitar pukul 11.00 Wita.
Baca: VIDEO: Gempa Sumba, Murid SMP di Sumba Yang Sedang Mengikuti Mid Semester Lari Keluar Kelas
2. Jembatan Baing rusak
Warga Desa Mangili Kecamatan Wula Weejelu, Ati Nedan mengatakan, jembatan Baing juga rusak.
Informasi mengenai jembatan Baing rusak juga diungkapkan Dion Umbu Ana Lodu.
Menurutnya, jembatan Baing di Kecamatan Wula Waijelu mengalami retak-retak di bagian oprit.
3. Puskesmas Tarimbang Roboh
Satu Puskesmas di Sumba Timur Roboh. Puskesmas itu adalah Puskesmas Pembantu Tarimbang.
Hal ini disampaikan Anggota DPRD NTT asal Sumba Timur, David Melo Wadu, Selasa (2/10/2018).
Menurut David, informasi yang diperoleh bahwa gempa di Sumba Timur sudah terjadi sebanyak empat kali dan terakhir dengan kekuatan 6,3 SR.

"Akibat gempa itu, Puskesmas pembantu Tarimbang roboh," kata David.
David yang dihubungi bersama anggota dewan lainnya sedang berada di Jakarta mengharapkan pemerintah segera mengambil langkah darurat untuk menyelamatkan masyarakat yang terkena dampak.
Ketua Komisi IV DPRD NTT ini juga meminta pemerintah daerah harus segera ambil langkah antisipasi.
"Jika ada informasi BMKG soal potensi tsunami, maka masyarakat harus dievakuasi ke lokasi paling aman," katanya.
Dia mengakui, gempa itu terjadi di Sumba Timur bagian selatan dan dikuatirkan ada gempa susulan.
"Kita dapat informasi bahwa ada sejumlah warga yang mengungsi mencari tempat yang aman. Bahkan di Kota Waingapu juga warga sudah keluar rumah ," katanya.
Baca: Pasanganmu Ngambek, Begini Cara Mengatasi Berdasarkan Zodiaknya, Dia Bakal Baik Lagi
4. Warga Mengungsi ke Daerah Perbukitan
Sejumlah warga Kota Waingapu dan Kecamatan Weejelu Kabupaten Sumba Timur mengungsi ke daerah perbukitan. Mereka khawatir terjadi tsunami pasca empat kali gempa mengguncang Sumba Timur hari ini, Selasa (2/10/2018).
Hal ini dijelaskan warga Kelurahan Kambaniru, Kecamatan Kota Waingapu, Dion Umbu Ana Lodu dan warga Desa Mangili, Kecamatan Weejelu, Ati Nedan saat dIhubungi dari Kupang Selasa sekitar pukul 11.00 Wita.

Dion mengatakan, sejumlah warga Kota Waingapu mengungsi ke daerah Patung Kuda.
Daerah Patung Kuda termasuk wilayah Kelurahan Kambajawa, sekitar 9 Km arah barat dari Kota Waingapu. Patumg Kuda merupakan dataran tinggi.
Warga Desa Weejelu, Ati Nedan juga mengatakan, sejumlah warga Weejelu telah mengungsi. Mereka membawa sejumlah barang.
"Mereka khawatir terjadi tsunami pasca gempa," ujarnya.
Baca: RM BTS Menginspirasi Jungkook BTS Untuk Melakukan Hal Yang Tak Biasa Ini
5. Gedung SDI Polimani retak
Bangunan SDI polimani Kec Nggaha Ori Anggu Sumba Timur retak paska gempa, Selasa (2/10/2018).
6. Murid SMP di Sumba Yang Sedang Mengikuti Mid Semester Lari Keluar Kelas
Gempa, murid dan guru SMP di Sumba yang sedang ujian mid semester lari keluar kelas.
Dua video gempa di Sumba Timur itu dikirim oleh akun FB atas Nama Ida Farida, dikirimkan ke akun FB Nona Tari.
Dalam video berdurasi 1.14 menit dan 1.04 menit, Selasa (2/10/2018) itu menggambarkan soal kepanikan murid dan sejumlah guru di salah satu SMP di Sumba Timur saat terjadi gempa.

Dalam video itu terdengar suara perempuan yang menjelaskan bahwa saat itu sedang berlangsung ujian mid semester.
Dan di tenagh pelaksanaan ujian itu, terjadi gempa sebanyak beberapa kali.
Hal itu mengakibatkan guru dan murid berlarian keluar kelas.
Video itu menyebutkan, goyangan akibat gempa sangat keras sehingga murid tidak bisa melanjutkan mid semester di dalam kelas.
"Waduh ini sementara ujian mid semester anak anak tiba-tiba lari keluar kelas. Gempanya goyang cukup besar. E saya tidak mau masuk, gempa ko, saya ada di gedung ketinggian," katanya.
perempuan ini juga menjelaskan bahwa sudah terjadi gempa keempat kalinya.
"Ini gempa keempat kali sudah, aduh anak-anak, aduh Tuhan e tolong, tidak usah mid sudah ko. sudah yang keempat kali. Tidak usah mid sudah, gempa ni ngeri, dasyat sekali," katanya.

S pengunggah video juga mengatakan, sebaiknya mid semester dipending dulu.
"Pending dul mid ko, e gempa ni, masalah ini kita ada di gedung di ketinggian. Kita ini, goyang sekali. mid susah dilanjutkan," katanya.
Nonton videonya disini.
https://www.facebook.com/ida.r.dapa/videos/2349034951778243/
https://www.facebook.com/ida.r.dapa/videos/2349033215111750/
Baca: V BTS Bikin Komedian Andre Taulany Masuk Situs Hiburan Korea
* 4 KALI GEMPA DI SUMBA
Selasa (2/10/2018), wilayah Samudera Hindia Selatan Bali-Nusa Tenggara mengalami empat kali. Gempabumi pada pukul 06.12.03 WIB, 06.27.08 WIB, 06.59.44 WIB dan 07.16.47 WIB.
Berdasarkan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki kekuatan M=5,2 M=5,3 M=5,9 dan M=6,0 (setelah pemutakhiran).
Episenter gempabumi pertama terletak pada koordinat 10,65 LS dan 120,18 BT, sementara episenter gempabumi kedua terletak pada koordinat 10,54 LS dan 120,20 BT.
Episenter ketiga terletak pada koordinat 10,60 LS dan 120.20 BT, dan episenter keempat 10.52 LS 120.18 BT dengan kedalaman 21 km arah selatan Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Propinsi Nusa Tenggara Timur.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyoni, menjelaskan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter pada keempat gempabumi tersebut,
gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia menyusup di bawah Lempeng Eurasia.

Hasil analisis mekanisme sumber, lanjutnya, menunjukkan bahwa gempabumi di wilayah Samudera Hindia Selatan Bali-Nusa Tenggara ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar naik (Thrust Fault).
Guncangan gempabumi yang pertama dilaporkan dirasakan di Waingapu dengan skala intensitas II SIG-BMKG
(II-III MMI), kemudian guncangan gempabumi yang kedua dilaporkan dirasakan di Waingapu dengan skala
intensitas II SIG-BMKG (III MMI), guncangan gempabumi ketiga dirasakan di Waingapu dan Tambolaka II SIG-
BMKG (IV MMI).
Guncangan gempa bumi keempat dirasakan cukup kuat antara lain di Baing III SIG-BMKG (VI MMI), Haharu II SIG-BMKG (V MMI), Waingapu II SIG-BMKG (IV MMI), Nihiwatu, Tambolaka dan Waikelo II SIG-BMKG (II-III MMI), serta Bima dan Dompu II SIG-BMKG (III MMI). Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.
"Kepada masyarakat dimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya," ujarnya.
Baca: VIDEO: Tsunami, Rumah Ini Bergerak Dan Langsung Amblas Ditelan Bumi
* CARA 'MENGHADAPI' GEMPA
Pasca Gempa 6.3 SR Sumba Timur NTT, Ini Yang Harus Kamu Lakukan Saat Gempa Terjadi, Buktikan!
Gempa 6.3 SR Guncang Sumba Tumr NTT, Lakukan Cara Ini Agar Selamat Saat Gempa Terjadi, Buktikan!
Dalam Waktu 2 Jam Sumba Timur NTT Diguncang Gempa Beruntun Hingga 6,3 SR, Masyarakat Harap Lakukan Ini!
Sumba Timur NTT diguncang gempa.
Pasca Gempa Sumba Timur 6,3 SR, Plt Sekda Sumba Timur, NTT Minta Warga Pesisir Waspada. Ada Apa?
Ini Penjelasan BMKG Waingapu Tentang Gempa Sumba Barat Daya
Gempa Sumba Barat Daya Terasa Hingga Lombok, Warga Berhamburan Keluar Rumah
Hari Selasa, 2 Oktober 2018 di wilayah Samudera Hindia Selatan Bali-Nusa Tenggara mengalami empat kali gempabumi pada pukul 06.12.03 WIB, 06.27.08 WIB, 06.59.44 WIB dan 07.16.47 WIB .
Baca: Tes Kepribadian, Binatang Apa Yang Dilihat Matamu, Menggambarkan Karaktermu
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi Sumba Timur NTT ini memiliki kekuatan M=5,2 M=5,3 M=5,9 dan M=6,0 (setelah pemutakhiran).
Episenter gempabumi Sumba Timur NTT pertama terletak pada koordinat 10,65 LS dan 120,18 BT, sementara episenter gempabumi kedua terletak pada koordinat 10,54 LS dan 120,20 BT, episenter ketiga terletak pada koordinat 10,60 LS dan 120.20 BT.
Episenter keempat 10.52 LS 120.18 BT dengan kedalaman 21 km arah selatan Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Propinsi Nusa Tenggara Timur.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter pada keempat gempabumi tersebut, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia menyusup di bawah Lempeng Eurasia.
Menurut Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG RAHMAT TRIYONO, S.T., Dipl. Seis, M.Sc, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi di wilayah Samudera Hindia Selatan Bali-Nusa Tenggara ini, dibangkitkan oleh deformasi
batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar naik (Thrust Fault).
Baca: Ini Sejumlah Kejanggalan Dalam Adegan Film G30S/PKI, Perhatikan Baik-Baik
Apa yang dilakukan saat terjadi gempa?
* Jika Anda berada di dalam bangunan, keluar dengan tertib.
* Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa.
* Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K.
* Telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.
* Periksa apabila terjadi kebakaran.
* Periksa apabila terjadi kebocoran gas.
* Periksa apabila terjadi arus pendek.
* Periksa aliran dan pipa air.
* Periksa segala hal yang dapat membahayakan (mematikan listrik, tidak menyalakan api dll).
* Jangan masuk ke dalam bangunan yang sudah rusak terkena gempa, karena kemungkinan sewaktu-waktu dapat runtuh akibat gempa susulan.
* Jangan mendekati bangunan yang sudah rusak terkena gempa, karena kemungkinan sewaktu-waktu dapat runtuh akibat gempa susulan. (Sumber: BMKG) (*)
**