Berita Sumba Terkini

Gempa Bumi 4,2 SR Kembali Guncang SBD-NTT, Ini Penjelasan Mengapa Sumba Rawan Gempa

Gempa Bumi 4,2 SR Kembali Guncang SBD-NTT, Ini Penjelasan Mengapa Sumba Rawan Gempa

Penulis: Fredrikus Royanto Bau | Editor: Fredrikus Royanto Bau
KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
Puing bangunan di Perumnas Balaroa akibat gempa bumi yang mengguncang Kota Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9/2018). 

Gempa Bumi 4,2 SR Kembali Guncang SBD-NTT, Ini Penjelasan Mengapa Sumba Rawan Gempa

POS KUPANG.COM | WAINGAPU - Gempa Bumi 4,2 SR Kembali Guncang SBD-NTT, Ini Penjelasan Mengapa Sumba Rawan Gempa

Gempa bumi berkekuatan 4,2 skala ricther (SR) kembali mengguncang wilayah Sumba Barat Daya Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (1/10/2018) pagi.

Berdasarkan laporan pihak Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Geofisika Waingapu, Senin (1/10/2018) siang, menjelaskan gempa bumi tersebut terjadi pada tanggal 1Oktober 2018 pada pukul 08:09:18 Wita.

Baca: Foto-Foto Ini Ungkap Karakter Asli JIN BTS Saat Di Bangku Kuliah, Faktanya Bikin Syok

Baca: Luar Biasa di Piala AFC U-16! Tajikistan Susul Jepang ke Piala Dunia U-17

Baca: Pemerintah Tidak Tetapkan Gempa-Tsunami Palu Adalah Bencana Nasional! Ini Pertimbangnya

Gempa Sumba Barat 12 Februari 2016(earthquake.usgs.gov)

Lokasi gempa bumi tersebut di laporkan BMKG terjadi 11.05 Lintang Selatan (LS),117.86 bujur timur (BT).  Atau dengan jarak 221 kilometer (KM) barat daya Sumba Barat Daya, NTT, dengan kedalaman 10 Kilometer.

Berdasarkan laporan pihak BMKG juga gempa bumi tersebut untuk sementara tidak dirasakan guncanganya dan gempa tersebut juga tidak berpotensi Tsunami. (pos-kupang.com)

Baca: Anda Perokok? Waspada! Ini Bahaya Fatal Kebiasaan Orangtua Merokok di Sekitar Anak

Baca: Behind the Scene Drama Korea Terius Behind Me: Keseruan So Ji Sub Bermain dengan Pemain Anak!

 

Gempa di Laut SBD Tahun 2016

Gempa dengan kekuatan 6,6 SR yang berpusat di 59 kilometer Barat Laut Sumba Barat Daya, NTT terasa hingga Lombok, Jumat (30/12/2016) pukul 05.30.19 WIB. Hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, gempa di kedalaman 91 kilometer tidak berpotensi tsunami.

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Mataram, Agus Riyanto mengatakan dampak gempabumi berupa guncangan lemah hingga sedang dirasakan di daerah Kuta Bali, Gianyar, Denpasar, Mataram, Bima, Waingapu, Labuan Bajo, Ruteng dalam skala intensitas II SIG BMKG atau (II-V MMI).

"Di daerah ini guncangan gempa bumi dirasakan oleh hampir semua orang," terang Agus dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Baca: Live BTS - BTS Bakal Tampil di The Graham Norton Show BBC Inggris, Tonton Ya Siarannya Nanti!

Baca: Pemerintah Tidak Tetapkan Gempa-Tsunami Palu Adalah Bencana Nasional! Ini Pertimbangnya

Baca: Simak Peluang Bisnis dan Keberuntungan Zodiak Anda, Senin 1 Oktober 2018

Ditinjau dari kedalamannya, gempa merupakan jenis gempa menengah akibat aktivitas subduksi, hasil interaksi Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia.

Agus menyebutkan, berdasarkan informasi yang didapat BMKG akibat gempabumi plafon di gedung pertemuan Paruga, Dompu, NTB, rontok. Warga di Kota Mataram yang merasakan getaran gempa, berhamburan ke luar rumah.

Setelah gempa pertama, warga kembali diguncang gempa susulan dengan kekuatan 3,8 SR. Gempa susulan terjadi sekitar pukul 06.54.17 Wita, 57 kilometer Barat Daya Bima, NTB, dengan kedalaman 94 kilometer. (Kompas.Com)

Dekat Lempeng Indo Australia, Pulau Sumba Rawan Gempa

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved