DN Aidit, Begini Nasib Keluarga Pasca Peristiwa G30S
Tanggal 30 September 2018 ini, Indonesia akan memperingati peristiwa Gerakan 30 September atau disingkat G30S/PKI.
Soetanti tengah bertengkar dengan suaminya ketika malam 30 September 1965.
Kala itu, Tanti ingin Aidit tetap di rumah dan tak mengikuti kemauan para penjemputnya.
Meski begitu, Aidit tetap pergi.
Tiga hari setelahnya, Tanti meninggalkan rumah dan tiga anaknya.
Rupanya, Tanti menyusul sang suami ke Boyolali.
Di sana, ia bertemu dengan bupati Boyolali yang merupakan tokoh PKI.
Keduanya berangkat ke Jakarta dengan cara menyamar sebagai suami istri.
Namun, kedok mereka terbongkar dan akhirnya ditangkap.
Baca: Hari Kesaktian Pancasila, Masa Lalu Dedengkot PKI ini Mengejutkan, Sebelum Tewas Sempat Naik Delman
Baca: Ingat Amoroso, Pemeran Soeharto di Film G30S PKI? Kabar Terbarunya Memprihatinkan
Tanti mengalami perpindahan dari satu penjara ke penjara lainnya hingga tahun 1980.
Lepas dari masa hukuman, Tanti sempat membuka praktik sebagai dokter.
Namun, ia mengalami sakit-sakitan dan meninggal dunia di tahun 1991.
Anak DN Aidit
Anak DN Aidit, Ilham Aidit masih berusia 6,5 tahun saat peristiwa malam itu terjadi.
Kala itu, ia melihat tulisan di dinding besar yang berbunyi 'Gantung Aidit'.
Melihat tulisan yang menyebut nama ayahnya, Ilham kecil langsung gemetar dan yakin dirinya akan menjadi musuh negara.