Berita Pendidikan

Waow!Dua Guru SMAK Recis Bajawa Raih Rekor Muri Karena Menulis Puisi Tingkat ASEAN

Lomba Guru Menulis Puisi baru pertama kali diselenggarakan dan hanya diikuti oleh para guru di tingkat ASEAN.

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Apolonia Matilde

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordy Donovan

POS-KUPANG.COM|KUPANG - Dua guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Katolik Regina Pacis (Recis) Bajawa, Kabupaten Ngada, lolos dalam perlombaan Guru Menulis Puisi Tingkat ASEAN 2018.

Dua guru tersebut, yakni Lusia Y Meme dengan puisinya berjudul 'Berikan Aku Karyamu' dan Bonefasius Zanda dengan puisinya berjudul 'Pelaut dan Harapan'.

Lomba Guru Menulis Puisi Tingkat ASEAN 2018 diselenggarakan oleh Perkumpulan Rumah Seni Asnur Indonesia. Lomba tersebut mengusung tema 'Gerakan 1000 Guru Menulis Puisi Tingkat ASEAN 2018'.

Baca: K2S Keluarga Jawa Kota Kupang Selenggarakan Mubes ke-I K2S Kota Kupang dan Provinsi NTT

Lomba Guru Menulis Puisi baru pertama kali diselenggarakan dan hanya diikuti oleh para guru di tingkat ASEAN.

Guru SMAK Recis Bajawa, Lusia Y Meme, kepada Pos Kupang di sekolah tersebut, Jumat (28/9/2018), mengatakan perlombaan tersebut dilakukan secara online. Syarat serta prosesnya sudah tertera dalam surat undangan yang juga dikirim secara online ke sekolah.

Lusia menjelaskan, setiap guru wajib mengirim tiga buah puisi, selanjutnya diseleksi panitia dan dipilih hanya salah satu puisi terbaik. Kegiatan lomba, katanya, sudah dimulai sejak awal bulan Agustus hingga awal September 2018.

Menurut Lusia, berdasarkan informasi dari panitia pusat, ada 10 ribu puisi yang masuk dan setelah diseleksi tinggal 1000 puisi, selanjutnya dibukukan.

Baca: 7 Tsunami Terdahsyat di Dunia, Aceh Indonesia Tinggi Gelombangnya Hingga 30 Meter

Dikatakan Lusia, Antologi Puisi Guru se-ASEAN terpilih dalam Rekor Muri tingkat ASEAN 2018.
"Saya merasa senang dan bahagia, karena inilah momen terindah dalam hidup. Dimana puisi karya saya bisa bersanding dengan karya-karya para guru lainnya di tingkat ASEAN. Saya merasa terharu, karena saya bisa mewakili Provinsi NTT dalam kegiatan Peluncuran Buku Antologi Puisi Guru se-ASEAN di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta. Kegiatan ini, telah memberi banyak inspirasi bagi saya untuk tetap menjadi guru pembelajar dan menjadi orang yang berguna bagi semua orang," ungkap Lusia.

Lusia memberikan apresiasi kepada Rumah Asnur Jakarta yang sudah menggelar kegiatan tersebut.

"Saya menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Perkumpulan Rumah Asnur Jakarta yang berani menyelenggarakan kegiatan lomba yaitu mengumpulkan sastrawan hebat di tingkat ASEAN," ujar Lusia.

Baca: Beredar Video Bunuh Diri Remaja di Kupang, Kepala Tergantung pada Kusen Pintu Kamar

Lusia mengaku bangga karena karyanya masuk dalam 22 besar dan terpilih untuk membacakan puisi di hadapan ribuan guru dan pencinta sastra.

"Hanya dengan sepotong kata yang membentuk satu karya pendek, saya bisa menjadi terkenal di antara ribuan orang hebat dan guru guru profesional se-Indonesia," ungkap Lusia.

Sementara, Bonefasius Zanda, mengatakan sangat senang meraih prestasi tersebut. Pria yang akrab disapa Boy ini mengaku untuk terus belajar dan meraih banyak prestasi.

Menurut Boy, karya yang dihasilkannya adalah hasil refleksi dan berkat dukungan lembaga SMAK Regis Bajawa.

Baca: Hari Ini BK Diklat Nagekeo Gelar Simulasi Seleksi CPNS 2018

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved