Berita Kabupaten Ngada

Maladhawi Jadi Kampung KB Kedua di Wolomeze-Ngada

Kampung Maladhawi di Desa Nginamanu Selatan, Kecamatan Wolomeze Kabupaten Ngada, dicanangkan menjadi kampung Keluarga Berencana

Editor: Ferry Ndoen
POS KUPANG.COM/GORDI DONAFAN
Pencananangan kampung KB Kampung Maladhami Desa Nginamanu Selatan ditandai dengan penabuhan gong oleh pejabat yang mewakili Bupati Ngada Maxi Neto, didampingi Kadis Dukcapil Fitalis Fole dan Kepala Desa Nginamanu Selatan Fitalis Keo, di Kecamatan Wolomeze Kabupaten Ngada, Selasa (25/9/2018). 

"Dengan ditetapkannya kampung Maladhawi sebagai Kampung KB akan mendorong pembangunan masyarakat yang sejahtera mulai dari tingkat keluarga," jelas Plt. Bupati Soliwoa.

Drop Out Peserta KB

Soliwoa mengingatkan, program KB di Ngada belum maksimal. Angka drop out peserta KB masih sangat tinggi setiap tahunnya. Oleh karena itu, untuk mewujudkan program KB yang berhasil sangat dibutuhkan sinergisitas dengan pembangunan bidang lain seperti: pendidikan dan kesehatan sehingga dapat memberikan harapan kepada masyarakat akan kehidupan yang lebih sejahtera.

Kepala Desa Nginamanu Selatan, Fitalis Keo dalam sambutannya memberi apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Ngada melalui Dinas Dukcapil yang telah menaruh perhatian kepada masyarakat desa yang dipimpinnya dalam meningkatkan kualitas sumber dana manusia melalui program Kampung KB.

Dia juga menyampaikan kini desa Nginamanu Selatan sudah sedikit lebih maju, dibanding beberapa waktu silam dimana desa ini masuk kategori daerah terpencil.

“Belum terlalu lama desa kami ini terbuka isolasi sejak dibukannya akses jalan. Namun kami terus menaruh harapan agar ke depan perlu adanya peningkatan akses jalan yang sudah ada guna mendukung berbagai program pembangunan bidang lainnya yang sudah masuk ke sini,” pinta Fitalis.

Sementara, Sekcam Wolomeze, Dauk Gerardus, selaku panitia kegiatan melaporkan, proyeksi penduduk kecamatan wolomeze setiap tahun mengalami peningkatan.

Pemahaman dan kesadaran tentang kesehatan reproduksi keluarga dan remaja masih terbatas.

Para Suami Belum Sadar

Selain itu, kata Dauk, masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjadi peserta KB aktif (pria/suami) dan rendahnya kesadaran para suami ikut posyandu.

Masih juga ada masalah lain, yaitu rendahnya pemahaman pola asuh anak dan pola hidup bersih/sehat (PHBS) juga menjadi persoalan yang dihadapi di deaa Nginamanu Selatan.

Persoalan ini, tambah Dauk, menimbulkan rendahnya ketahanan keluarga yang berimbas pada rendahnya derajat kesehatan keluarga.

Tumbuh kembang anak yang tidak seimbang antara fisik dan psikis. Keadaan ini menjadi beban tambahan bagi pemerintah dalam memberikan pelayanan dan menyediakan fasilitas-fasilitas umum.

Program Kampung KB, dilaporkan Dauk, bertujuan untuk percepatan pembangunan di semua aspek kehidupan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung.

Selain itu program ini bertujuan untuk meningkatkan peran pemerintah dalam mendampingi dan membina masyarakat, meningkatkan kesadaran masyarakat akan pembangunan berwawasan kependudukan, meningkatkan jumlah peserta KB aktif; meningkatkan ketahanan keluarga; dan meningkatkan pemberdayaan keluarga.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved