Berita Regional
Potong Pembicaraan Ketua, Anggota Dewan ini Malah Dibentak Gubernur Laiskodat. Ada Apa?
Potong Pembicaraan Ketua DPRD, Anggota Dewan ini Malah Dibentak Gubernur Laiskodat. Ada Apa?
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Fredrikus Royanto Bau
Ketika anggota Fraksi PKB DPRD NTT ini hendak menyampaikan poin keempat, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, langsung memotong interupsi Noviyanto.
"Hei kau ngomong di depan gubernur. Kau kenapa intervensi, itu urusan-urusan pemerintah, kau diam," kata Gubernur Viktor Laiskodat.
Saat itu Anwar Pua Geno memegang tangan kiri Viktor Laiskodat dan Wagub NTT, Josef Nae Soi, juga langsung duduk agak menyamping ke arah gubernur.
Noviyanto melanjutkan interupsinya yang keempat, yakni soal kehadiran pejabat eselon III di gedung DPRD NTT yang tidak seperti rapat paripurna sebelumnya yang hanya dihadiri eselon II.
"Izinkan saya lanjutkan. Saya tidak bermaksud untuk menyinggung perasaan pak gubernur," ujar Wakil Ketua Komisi IV DPRD NTT ini.
Noviyanto mengatakan hal yang keempat, yakni soal kehadiran pejabat lingkup Pemprov NTT yang memenuhi ruang sidang utama dan di luar ruang sidang.
"Saya melihat situasi yang berbeda dengan selama ini. Ketika kami keluar untuk merokok, tiba-tiba staf sekwan minta permisi untuk atur kursi.
Saya memberi proficiat kepada gubernur dan wakil gubernur NTT, hari ini tingkat kehadiran birokrat atau pemerintah cukup banyak dan membuat saya kagum.
Jadi, sekali lagi mohon maaf, saya tidak bermaksud menyinggung perasaan pak gubernur dan wakil gubernur.
Proficiat dan sekali lagi proficiat, dan salam dari masyarakat Sumba, terima kasih," ujar Noviyanto.
Baca: Antisipasi Tindak Korupsi, Kantor Pemda di Ende Dipasang Kamera CCTV
Baca: Dikasih Uang Dolar Oleh Penggemarnya Saat Konser, Jin BTS Bikin Reaksi Tak Terduga
Baca: Tes Kepribadian, Hitung Jumlah Kuda di Gambar Ini, Karaktermu Bakal Terungkap
Ketua Fraksi PKB DPRD NTT, Yucundianus Lepa, yang diminta komentarnya mengharapkan, pemerintah dan DPRD saling menghargai.
Sebab, dalam pemerintahan, eksekutif (gubernur) dan DPRD itu adalah mitra dan sejajar.
Terkait interupsi yang dilakukan oleh Noviyanto, Ketua DPW PKB NTT ini mengatakan, interupsi itu merupakan bagian dan dinamika dalam forum rapat. Apa yang dilakukan Noviyanto masih wajar.
"Karena itu saya minta tidak usah saling menanggapi, tapi diharapkan agar ke depan tidak terjadi lagi. Unsur pemerintah itu eksekutif dan DPRD. Keduanya sejajar, karena itu harus saling menghargai, apalagi di dalam forum paripurna," tegas Yucun Lepa.
Ia mengatakan, apa yang terjadi itu bisa diredam dan meminta tidak dibesar-besarkan lagi.