Berita Lokal
Hadapi Sidang Putusan di Surabaya, Ini 5 Fakta Mengejutkan Marianus Sae. Nomor 4 Bikin Syok
Hadapi sidang putusan di Surabaya, ini 5 fakta mengejutkan Marianus Sae. nomor 4 bikin syok.
Penulis: Maria Enotoda | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM- Hadapi sidang putusan di Surabaya, ini 5 fakta mengejutkan Marianus Sae. nomor 4 bikin syok.
Mantan Bupati Ngada, Marianus Sae ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta, Minggu (11/2/2018).
Hari Ini Jumat (14/9/2018) Marianus Sae akan menghadapi sidang putusan atas kasusnya.
Marianus Sae juga pernah menjadi calon gubernur NTT didampingi Emi Nomleni tahun 2018 yang bertarung dengan 3 paslon lainnya.
Besok, Hari Pembersihan Dunia, Ayo Bersihkan Dunia Dalam Sehari
Siapakah Marianus Sae? Yuk Kita simak ulasan berikut mengenai fakta-fakta seputar Marianus Sae.
1. Anak Yatim Piatu

Marianus Sae anak pasangan Yohanes Da'e dan Virmina Redo. Ia lahir di Kampung Bobajo, Kelurahan Mangulewa, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada pada tanggal 8 Mei 1962.
Dilansir dari muluscenter.blogspot.co.id, Marianus Sae kecil diajak oleh salah satu pamannya yang adalah guru SD untuk memulai pendidikan di SDK Bejo hingga Kelas 4.
Empat Depot Pertamina di NTT Masih Tunggu B20 Dari Kapal
Marianus Sae menamatkan pendidikannya di SDK Bajawa 1 (1970-1975), kemudian menjadi murid SMP PGRI Bajawa dari tahun 1976 - 1977.
Pada tahun 1980, ayahnya Yohanes Dae meninggal. Marianus Sae berjuang agar bisa survive.
Dengan upaya sendiri, di tahun 1980 Marianus kembali melanjutkan sekolahnya di SMP PGRI Bajawa hingga tamat di tahun 1982 dan seterusnya bersekolah pada SMA Negeri Bajawa, sambil terus bekerja pada percetakan batu bata (CV Galeta).
Pada tahun 1985, meski dengan keterbatasan ekonomi, Marianus Sae melanjutkan pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Administrasi Pendidikan Universitas Nusa Cendana.
Dituntut 10 Tahun Penjara! Marianus Sae Minta Hakim Beri Keringanan Hukuman
Saat memulai kuliah, Marianus Sae mendapat 'musibah.' Ia harus menerima kenyataan, ibunya Virmina Redo berpulang, meninggalkan Marianus sebatang kara.
2. Pengusaha Handal

Di Bali, Marianus Sae memulai bekerja selaku sales, dan kemudian bekerja sebagai karyawan kecil pada perusahaan cargo Interpec Jasa Tama Semesta yang bergerak di bidang eksport - import, sejak bulan Februari 1989.
Dikutip dari muluscenter.blogspot.co.id, pada bulan Februari 1990, Marianus Sae diangkat sebagai Kepala Cabang perusahaan cargo tersebut.
Pada bulan April 1990, beliau mengundurkan diri dari Interpec Jasa Tama Semesta dan mendirikan perusahaan sendiri; PT. Flobal Express, yang berubah namanya di bulan November 1990 menjadi PT. Mansada Dirgantara.
Kecintaannya atas tanah kelahirannya mendorong beliau untuk kembali dan memberikan kontribusi bagi pembangunan di Ngada melalui pengelolaan dan promosi wisata di Ngada.
KPK Larang Marianus Sae Ikut Coblos
Untuk itu, di tahun 1994, Marianus bersama investor asal Australia mengelola daerah wisata mata air panas Mengeruda, Soa, di bawah payung PT. Ngada Paradise yang dipimpin olehnya hingga tahun 1996.
Sayangnya, investasi ini terkendala akibat kondisi investasi daerah yang tidak kondusif berakibat pada kebangkrutan dan PT Ngada Paradise terpaksa gulung tikar.
Kegigihan Marianus untuk bekerja dan berkreasi dalam berbagai situasi terus teruji. Di tahun 1997, Marianus mengadu nasib di Kalimantan melalui program transmigrasi, di mana di tempat ini beliau membuka peternakan ayam dan karena figur kepemimpinannya, pernah terpilih sebagai kepala desa.
Di bulan Oktober 1999, beliau kembali ke Denpasar, dan bekerja sebagai buruh las di CV Amanda, dan tinggal di mess karyawan biasa selama kurang dari 3 bulan.
Pada bulan Februari 2000, beliau bekerja sebagai tukang las di CV tersebut.
Presiden ini Larang Rakyatnya Gunakan Alat Kontrasepsi: Pemakai Kontrasepsi itu Pemalas
Di bulan Mei 2000, Marianus membuka perusahan las sendiri, dan menjadi Direktur Utama CV. Soatri Iron, yang masih berdiri hingga saat ini dan telah mempekerjakan puluhan karyawan.
Berbekal keterampilan dan pengetahuannya di bidang eksport-import, CV. Soatri Iron melebarkan sayap bisnisnya ke manca negara.
Beliau mendirikan sebuah perusahaan penerbitan majalah pariwisata Flores Paradise yang intensif melakukan promosi terhadap aset-aset pariwisata di daratan Flores.
Majalah ini disebarluaskan ke manca negara melalui biro-biro perjalanan dan hal ini berdampak nyata pada peningkatan jumlah wisatawan asing ke Kabupaten Ngada setiap tahunnya hingga saat ini.
3. Bupati Dua Periode

Sukses menjadi pengusaha di Bali, Marianus Sae kemudian memutuskan pulang Ngada.
Suami Maria Mo'i Keu dan ayah dari lima anak ini mencalonkan diri dan terpilih menjadi Bupati Ngada periode 2010-2015.
Marianus berpasangan dengan Paulus Soliwoa
Baca: Ini Tips dan Kuota Tentang PDKT, Teeners!
Pada Pilkada 2015, Marianus Sae-Paulus Soliwoa kembali mencalonkan diri.
Marianus Sae-Paulus Soliwoa kembali terplih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Ngada periode 2015-2020.
Pasangan yang populer dengan sebutan Paket MULUS ini mendulang 52.164 suara atau 68,05 persen.
4. Tersangka Penutupan Bandara

Marianus Sae juga pernah ditetapkan tersangka dalam kasus penutupan Bandara Turelelo, Soa, di Kabupaten Ngada, NTT pada 21 Desember 2013 silam.
Sebuah mobil dan belasan petugas Satuan Polisi Pamong Paraja (Satpol PP) Ngada memblokir landasan pacu Bandara Turelelo-SoA, Sabtu (21/12/2013) pagi. (Ist)
Penetapan status tersangka itu dilakukan oleh Polda NTT dan Bareskrim Mabes Polri.
"Penetapan orang nomor satu di Ngada sebagai tersangka itu setelah tim penyidik Polres Ngada yang dibantu penyidik dari Polda NTT dan Bareskrim Mabes Polri melakukan pemeriksaan terhadap 15 Polisi Pamong Praja pekan lalu," kata Kapolda NTT Brigjen Polisi Untung Yoga, di Kupang, Senin, 30 Desember 2013 lalu.
Pada saat itu, Bupati Marianus Sae diduga memerintahkan petugas Satpol PP Ngada untuk memblokade Bandara Turelelo Soa pada 21 Desember 2013 lalu.
Lucu Banget! Anak TK di Korea Nyanyikan Love Scenario Milik iKON, Lengkap Pakai Dance!
Perintah ini muncul karena Marianus tidak mendapat tiket pesawat Merpati Nusantara Airlines rute Kupang-Bajawa.
Akibat tindakan otoriter itu, pesawat Merpati dengan nomor penerbangan 6516 rute Kupang-Bajawa yang mengangkut 54 penumpang tidak bisa mendarat.
Otoritas bandara tidak dapat berbuat banyak karena jumlah anggota Satpol PP Ngada yang menduduki landasan pacu bandara lebih banyak daripada petugas bandara.
Belakangan Polda NTT menerbitkan surat perintah penghentian penyidikan (SP3) kasus penutupan Bandara Turelelo.
5. Kekayaan Rp 33 Miliar

Sukses menjadi pengusaha dan Bupati Ngada, sudah tentu harta kekayaannya bertambah.
Berdasarkan catatan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang diakses tribun-timur.com melalui acch.kpk.go.id, Marianus melaporkan harta kekayaannya pada 10 Juli 2017.
Saat itu ia melaporkan hartanya untuk maju dalam Pilbup Kabupaten Ngada periode 2015-2020.
Total harta yang dimiliki Marianus adalah Rp 3.776. 400.000 yang terdiri atas harta bergerak, harta tidak bergerak, surat berharga serta giro dan setara kas lainnya.
Untuk harta bergerak yang dimiliki Marianus adalah lima kendaraan roda empat dan empat kendaraan roda dua dengan jumlah Rp 935.700.000.
Ia juga memiliki peternakan sapi, peternakan kuda, perkebunan jagung dan memiliki lahan hutan jati dan lahan hutan mahoni yang bila dirupiahkan menjadi Rp 15.670.000.000.
Korem 161/Wira Sakti Gelar Bintal Fungsi Komando.
Kemudian untuk harta tidak bergerak, tanah dan bangunan di Badung serta empat lahan tanah di Manggarai Barat, NTT senilai Rp 5.350.000.000.
Selain itu, dia juga memiliki harta berupa surat berharga senilai Rp 10.500.000.000 dan giro serta setara kas lainnya senilai Rp 60.700.000. (*)