Berita Nasional
Ahok Sarankan Stafnya "Nyaleg" Lewat PDI-P
Staf mantan gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Ima Mahdiah, mencalonkan diri sebagai anggota DPRD DKI Jakarta lewat PDI-P.
POS-KUPANG.COM | JAKARTA - Staf mantan gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Ima Mahdiah, mencalonkan diri sebagai anggota DPRD DKI Jakarta lewat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDI-P).
Menurut Ima, ia memilih PDI-P atas saran dari Ahok. "Bapak (Ahok) sendiri yang minta saya masuk PDI Perjuangan. Beliau mengatakan, kalau mau berjuang ya lewat PDI Perjuangan," kata Ima di Kantor DPP PDI-P, Jakarta, Sabtu (1/9/2018).
Dalam Pemilu Legislatif DPRD DKI Jakarta 2019, Ima bertarung di Dapil X (Kembangan, Kebon Jeruk, Grogol Petamburan, Taman Sari dan Palmerah).
Baca: Tak Hadir ke GBK, Jokowi Akan Nobar Penutupan Asian Games di Lombok
Ima mengatakan, setiap pekan dia selalu menemui Ahok di Rutan Mako Brimob untuk mendiskusikan berbagai hal, mulai dari pekerjaan, informasi terkini, sampai politik.
Dari diskusi itu, Ima menangkap Ahok sangat terkesan dengan militansi kader-kader PDI Perjuangan saat mendukungnya dalam Pilgub DKI 2017.
"PDI Perjuangan punya kader militan sampai di bawah. Mereka tuh mau bekerja, meski kadang logistik belum tiba," kata Ima mengutip cerita Ahok.
Pernyataan Ahok tersebut, kata Ima, terbukti saat dia turun ke daerah-daerah di Jakarta. Di sana, Ima bertemu dengan kader-kader PDI Perjuangan yang sangat militan.
"Di level ranting dan anak ranting, saya menemukan kader-kader banteng dengan semangat luar biasa. Saya pun jadi ikut semangat untuk bisa lolos ke DPRD DKI," kata Ima yang sudah bekerja dengan Ahok selama 8 tahun ini.
Selain karena militansi kader, kata Ima, saran Ahok agar dia nyaleg lewat PDI Perjuangan, didasari pada fakta bahwa partai pimpinan Megawati ini berpegang teguh pada ideologi Pancasila.
"Bapak terkesan dalam Pilkada DKI yang lalu. Meski bapak diserang banyak pihak dengan isu SARA, PDI Perjuangan tetap berdiri pasang badan karena berpegang teguh memegang ideologi Pancasila," ujar Ima.
Selain itu, menurut Ima, Ahok juga sangat menghormati Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Sebab, ketika sebagian kader PDI Perjuangan ada yang tidak setuju mengusung Ahok, Megawati tetap mendukungnya demi menegakkan Pancasila.
"Bapak merasa Ibu Mega sangat tulus sama dia, sama seperti ibu dan anak," ujar Ima. (*)