Berita Kota Kupang

FP3-AUS NTT Pertanyakan Status Siswa Titipan

dirinya sangat menyayangkan pernyataan dari Kepala SMAN 1 Kupang yang menyatakan anak-anak yang masuk di sekolah itu adalah anak-anak titipan.

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Rosalina Woso
zoom-inlihat foto FP3-AUS NTT Pertanyakan Status Siswa Titipan
POS KUPANG/OBY LEWANMERU
Sejumlah calon siswa berseragam yang ikut berdemonstrasi di Kantor Gubernur NTT, Selasa (28/8/2018)

Laporan Reporter POS -KUPANG.COM, Oby Lewanmeru

POS-KUPANG.COM|KUPANG -- Forum Pemerhati Pendidikan dan Pembinaan Anak Usia Sekolah (FP3-AUS ) NTT mempertanyakan pernyataan dari Kepala SMAN 1 Kupang, Bapa Muda tentang status siswa titipan. Pernyataan ini dinilai sebagai upaya pembunuhan karakter anak-anak.

Hal ini disampaikan, Jacob M.R.Sir, S.Sos dari FP3 -AUS NTT ketika menghubungi POs-KUPANG.COM, Kamis (30/8/2018).

Menurut Jap sapaan Jacob Sir, atas nama FP3- AUS NTT, dirinya sangat menyayangkan pernyataan dari Kepala SMAN 1 Kupang yang menyatakan anak-anak yang masuk di sekolah itu adalah anak-anak titipan.

"Kami mau tanya, kalau seperti itu,maka anak-anak ini saat sekolah pakai seragam dengan logo lokasi apa. Apakah logo lokasi titipan atau sama SMAN 1 KUPANG. Ini baru pernah terjadi dalam sejarah pendidikan di negeri ini yang menggunakan status siswa titipan," tanya Jap.

Dia menegaskan, pernyataan Kepala SMAN 1 Kupang pada media cetak Harian Pos Kupang edisi, 29 Agustus 2018 terkait siswa titipan itu adalah Bentuk "Pembunuhan Karakter".

Dikatakan, alasan itu bahwa sekolah yang akan ditempati anak-anak itu baru akan dibangun pada tahun 2019 mendatang.

"Kami merasa aneh sehingga kami tanyakan,Pakah anak-anak ini ke sekolah pakai seragam tulisan lokasinya apa. Pakaian olahraga pun demikian, tulisannya apa," katanya.

Dia mengakui, sejumlah orang tua mempertanyakan, apakah nanti selama bersekolah, anak-anak itu mengenakan pakaian dengan lokasi SMAN Titipan Kupang atau lokasi apa.

"Kami FP3- AUS NTT meminta dan mohon penjelasan bapak Kepala SMAN 1 Kupang, sehingga tidak terkesan diskriminatif dan cenderung menempatkan anak -anak kami (127 anak ) pada "Kelas Terpaksa Diterima", " ujarnya.

Sementara ,lanjut Jap, di SMAN 3 Kupang, ada pertemuan Kepala SMAN 3 dengan orang tua dan siswa secara tertutup.

"Hari ini 30 Agustus 2018, demi pendidikan anak-anak sebanyak 36 siswa/i (Siswa/i Titipan) pada SMAN 3 Kupang maka para orang tua dengan rela dan tanpa paksaan akan membangun baru satu ruang kelas pada lokasi SMAN 3 Kupang, agar bisa menampung anak-anak kami," ujarnya.(*)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved