Berita Viral
Terlalu Senang Jalan Kampungnnya Diaspal, Anak-anak ini Sampai Lepas Sandal. Fotonya Viral!
Terlalu Senang Jalan Kampungnnya Diaspal, Anak-anak ini Sampai Lepas Sandal. Fotonya Viral!
POS-KUPANG.COM - Bagi banyak orang, berjalan dan berkendara di jalanan beraspal sudah biasa.
Tapi mungkin tidak begitu halnya dengan orang-orang yang tinggal di daerah pelosok.
Nyatanya, belum semua daerah di Indonesia memiliki fasilitas jalan beraspal.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa hingga tahun 2016, masih ada ruas jalan sepanjang 211.209 km yang bukan aspal.
Artinya, masih banyak warga Indonesia yang barangkali kakinya belum pernah menapak di jalan aspal.
Belum lama ini, beredar foto anak-anak yang sedang bermain di jalanan beraspal.
Beberapa tampak naik sepeda.
Sisanya berlarian dan bahkan ada yang hanya duduk-duduk.
Daebak! MV IDOL Ditonton Lebih Dari 45 Juta Kali di 24 Jam Pertama, BTS Kalahkan Taylor Swift
Viral Video Anggota TNI Tendang Petugas SPBU, Kodam Bukit Barisan Minta Maaf
Viral Perempuan ini Bayar Kopi Orang yang Tak Ia Kenal, Setelahnya Ia Temukan Hal Tak Terduga

Lucunya, mereka semua melepas sandal dan menatanya di tepi jalan aspal.
Foto ini pun viral setelah diunggah oleh pemilik akun Twitter Mas Rufi @gothed.
Ia menulis, "Kebahagiaan yang sederhana adalah pembangunan yang merata. Adik-adik kita ini akhirnya merasakan apa yang namanya aspal, saking excitednya mereka sampai lepas sandal."
Tampak dalam foto tersebut berderet enam pasang sandal jepit warna-warni di tepian jalan aspal.
Diduga, peristiwa mengharukan ini terjadi di Wates Wali Songo, Lampung Tengah, Lampung.
Data BPS menunjukkan bahwa hingga tahun 2014, terdapat 1.621,87 km ruas jalan kerikil dan 172,39km jalan yang masih berupa tanah di Lampung Tengah.
Jumlah tersebut lebih panjang dibandingkan dengan ruas jalan aspal yang hanya 1.247,64 km.
Sementara itu hingga tahun 2014, kondisi jalan rusak di Lampung tengah mencapai 14,57 km dan rusak berat 27,07 km.
Dengan diaspalnya jalan tersebut, dampaknya nggak cuma membahagiakan anak-anak.
Proses distribusi barang juga pasti lebih mudah ke daerah-daerah.
Masih mau mengeluh cuma karena macet?
(*)