Berita Kabupaten Kupang
Warga Desa Oebelo Bersyukur Jika Pemerintah Memediasi Perdamaian dengan Warga Tanah Merah
Warga Desa Oebelo bersyukur jika pemerintah menginisiasi adanya perdamaian antara Desa Oebelo dan Desa Tanah Merah.
Penulis: Gecio Viana | Editor: Agustinus Sape
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Tomy da Costa, perwakilan warga Desa Oebelo, mengatakan, warga Desa Oebelo, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Provinsi NTT, bersyukur jika pemerintah menginisiasi adanya perdamaian antara Desa Oebelo dan Desa Tanah Merah.
Hal itu disampaikanya kepada awak media di kompleks pemukiman Griya Permai Oebelo (GPO) Jl Timor Raya Km 21 Desa Oebelo, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, , Minggu (26/8/2018).
Dijelaskannya, upaya perdamaian antara kedua belah pihak harus dilakukan sehingga tidak ada lagi korban yang terus berjatuhan dan kerugian lainnya bagi masyarakat dari kedua desa tersebut.
'Kalau hal ini (bentrokan) tidak terselesaikan saya khawatir sekali ada oknum yang tak bertanggung jawab yang bermain dalam situasi ini," tegasnya
Tomy yang juga anggota DPRD Kabupaten Kupang memastikan bahwa tidak ada lagi penyerangan dari warga Desa Oebelo kepada warga Desa Tanah Merah.
Untuk sekarang pihaknya menunggu inisiatif dari pemerintah untuk responsif terhadap situasi dan kondisi serta menunggu adanya mediasi dari pemerintah bagi kedua belah pihak.
Selain itu, ia mengimbau kepada warga kedua desa untuk tidak terprovokasi dengan masifnya kiriman di sosial media yang semakin memperkeruh suasana.
Ia menilai, banyak kiriman di sosial media (Facebook) yang mendiskreditkan warga Desa Oebelo yang menyatakan warga Oebelo yang bentrok sebagai warga eks pengungsi. Sedangkan menurutnya sebutan tersebut telah dihapus dan status kewarganegaraanya adalah WNI kelahiran Timor-Timur (bekas provinsi ke-27 NKRI)
Melihat kiriman di sosial media yang juga berisi ujaran-ujaran berbau SARA yang membuat situasi semakin keruh, Tomy berharap kepolisian dapat menindak tegas para pelaku penyebar ujaran tersebut.
"Kita serahkan semua di pemerintah desa, tokoh agama, tokoh pemuda dan tokoh masyarakat dan pemerintah kabupaten Kupang dan aparat kepolisian dan mereka akan mencari solusi dan kami akan duduk sama-sama mencari solusi yang terbaik," katanya
Ia pun berharap aparat keamanan dapat menetralisir keamanan sehingga anak-anak dari kedua desa dapat bersekolah dan warga pun dapat beraktivitas dan bekerja tanpa ada rasa khawatir akan keselamatan dan keamanannya.
Sementara itu, Inacio da Silva Guterres, seorang pemuda Desa Oebelo kepada POS-KUPANG.COM mengatakan, sebagai masyarakat dan pemuda di Desa Oebelo dirinya berharap peranan aktif dari setiap kelompok kepentingan baik itu pemerintah, tokoh masyarakat dari kedua desa tersebut baik tokoh agama, tokoh adat dan tokoh pemuda sehingga keadaan kembali kondusif.
"Saya juga berharap peranan penting dari pemerintah setempat baik dari kepala desa, camat Kupang Tengah, DPRD Kabupaten Kupang dan Bupati Kupang untuk mengambil langkah yg serius dan tepat guna menyelesaikan masalah tersebut sehingga bentrokan ini secepatya diselesaikan," jelasnya.
Dia menambahkan, akibat kejadian tersebut sangat merugikan warga dua desa dan warga kabupaten Kupang secara keseluruhan yang sebenarnya tidak mengetahui duduk persoalan tersebut