Berita Gempa Lombok

Mengenal Sesar Naik Flores dan Amukannya yang Picu Serial Gempa Lombok

Selang dua minggu setelah gempa bermagnitudo 7,0, gempa berkekuatan besar kembali mengguncang Lombok pada Minggu (19/08/2018) malam.

Editor: Kanis Jehola
KOMPAS.com/Geosphysical Research Lette
Sunda Banda Arc terbagi menjadi tiga segmen, Jawa Timur, Sumba, dan Timor. Bagian utara dari Sunda Banda Arc terdapat segmen-segmen aktif yang saling berkesinambungan, salah satunya sesar Kendeng. r 

Daryono dan Irwan menjelaskan, sesar yang tidak menyebabkan gempa bukan berarti tidak aktif. Mereka seperti manusia yang memendam energi amarahnya.

Rentetan gempa yang terjadi sekarang ini adalah luapan amarah Sesar Naik Flores yang lama memendam energi. "Ngamuk karena medan stres yang terakumulasi di kerak dangkal cukup besar," kata Daryono.

Hingga saat ini, tak ada yang mampu memprediksi waktu sebuah sesar meluapkan energinya sehingga gempa semalam tak lantas membenarkan prediksi gempa yang beredar sebelumnya.

Yang Mungkin Terjadi ke Depan

Hingga Senin pagi tadi, gempa bermagnitudo 6,9 telah mengakibatkan 88 gempa susulan dengan kekuatan lebih kecil.

Irwan mengajak masyarakat di Bali dan Nusa Tenggara Barat untuk waspada. Sesar Naik Flores aktif dan berpotensi memicu gempa lain setelahnya.

Energi yang lepas pada satu segmen bisa menyebabkan tekanan di segmen sesar lain dan lepas pada waktu yang sulit diprediksi.

"Ada kemungkinan wilayah dekat Lombok ke sisi Sumbawa atau Bali mungkin mengalami gempa. Tapi sulit mengatakan untuk mengatakan rembetan ini sampai ke Jawa," katanya.

Rangkaian gempa ini mungkin saja berakhir semalam tetapi, serial gempa akibat Sesar naik Flores ini bisa saja berlanjut.

Bagi pemerintah Nusa Tenggara Barat, gempa dan kerusakannya kali ini bisa menjadi renungan dalam mengembangkan wilayahnya. (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved