NTT Menanti Tetesan Berkat Pertemuan IMF

Wahai Dunia Lihatlah, Kami Punya Surga di Atas Awan

Kita kabarkan juga kepada dunia bahwa di NTT bukan hanya ada Komodo. Ada surga- surga wisata lainnya yang eksotik.

Penulis: Benny Dasman | Editor: Benny Dasman
ISTIMEWA
WAE REBO--Panorama kampung adat Wae Rebo, Desa Satarlenda, Kecamatan Satarmese Barat, Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Dilukiskan sebagai Surga yang terpencil, telah mendapat penghargaan dari UNESCO tahun 2012 sebagai salah satu World Heritage. 

"Eksotisme destinasi wisata NTT dilukiskan seperti kepingan-kepingan Surga yang kecil."

POS KUPANG.COM--Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur, bersuara lantang. Peserta diskusi di Kantor Redaksi Harian Pos Kupang, Kamis (25/1/2018) sore, menyimak serius.

Begini. "Pesona Komodo di Labuan Bajo, Manggarai Barat, sudah mendunia. Komodo telah menjadi pintu masuk agar dunia melihat NTT secara utuh. Kita kabarkan juga kepada dunia bahwa di NTT bukan hanya ada Komodo. Ada surga- surga wisata lainnya yang eksotik. Bahkan terindah di dunia," Eliaser menggebu- gebu.

Tepuk tangan bergemuruh. Diskusi bertajuk "Pengembangan Wisata Bahari di NTT," ini digagas Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nusa Tenggara Timur (NTT). Wadah untuk menyatukan langkah bagaimana NTT menangkap dollar yang 'terbang' rendah di Bali pada pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF)-Bank Dunia, 8-14 Oktober 2018.

Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini, Sabtu 18 Agustus 2018, Leo dan Libra Dapat Rejeki

Baca: Ramalan Zodiak Tentang Cinta Hari ini, Leo Dapat Kejutan, Virgo Berjuang, Libra Romantis

Berdasarkan rilis media, pertemuan IMF di Bali dihadiri lebih dari 15.000 orang dari total 189 negara anggota peserta, belum termasuk keluarga delegasi hingga pihak terkait lainnya. Dan, perputaran uang selama perhelatan internasional tersebut sangat besar. Angkanya ditaksir mencapai lebih dari 100 juta dollar AS. Itu minimal, belum terjadi dampak multiplier (rentetan).

Pernyataan Bupati Eliaser ini membuka ruang diskusi. "Kita harus bergerak cepat. Kalau setengah dari peserta ini memilih Komodo (Labuan Bajo) sebagai destinasi wisata setelah pertemuan, NTT mendapat berkat yang luar biasa. Saatnya kita viralkan, NTT bukan hanya Komodo, ada juga objek wisata indah lainnya. Ini promosi untuk jangka panjang. Tahun ini mungkin mereka (wisatawan) hanya ke Komodo, mungkin tahun depan atau tahun berikutnya ke spot wisata lain di NTT. Kita siapkan kalender event-nya untuk dikabarkan kepada dunia. Saatnya kita lakukan promosi besar-besaran," Dr. Marius Ardu Jelamu, M.Si, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT, memantik pendapat peserta lainnya.

Selain Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur, diskusi ini juga dihadiri Bupati Belu, Willy Lay; Bupati Timor Tengah Utara (TTU), Raymundus Fernandes; Walikota Kupang, Jefri Riwu Kore; Wakil Bupati Lembata, Lembata, Thomas Ola Langoday; para kepala dinas pariwisata kabupaten/kota, PHRI NTT, agen travel dan pelaku wisata lainnya.

Bupati Eliaser melukiskan pertemuan IMF di Bali sebagai event dunia. Berkatnya harus menetes ke NTT. "Saatnya NTT tidak hanya fokus membangun pariwisata di Labuan Bajo karena daerah lain memiliki potensi wisata yang sama, bisa menyamai, bahkan menggeser pesona Labuan Bajo," Bupati Eliaser menjelaskan.

Tak sekadar wacana, Bupati Eliaser mengalokasikan dana Rp 15 miliar untuk membangun pariwisata di daerahnya pada tahun 2018. Didukung dana ini, tanggal 22-29 September 2018, Pemkab Lembata menggelar Festival 3 Gunung (F3G) menghadirkan keunikan dari tiga gunung yakni Ile Lewotolok, Ile Batutara dan Ile Werung.

Baca: Big Hit Entertainment Beri Komentar Ini Terhadap Cuitan Joseph Kahn Pada BTS

Baca: Seperti Ini Cara Army Balas Sakit Hati Mereka Ke Prosedur Joseph Khan Yang Hina BTS

"F3G merupakan brand pariwisata baru Lembata. Keunikan yang dimiliki tiga gunung akan menjadi daya tarik wisatawan berkunjung ke Lembata. Kami gelar F3G sebelum pertemuan IMF di Bali agar aromanya berembus ke mancanegara. Kita promosikan F3G secara besar-besaran sebagai referensi wisata untuk peserta IMF nanti, selan ikon yang dimiliki Lembata saat ini yakni ritual perburuan ikan paus," ujar Bupati Eliaser.

Pesona Lembata dengan bentangan alamnya yang unik mampu menyedot wisatawan. Tahun 2016 tercatat 6.000-an orang. Tahun 2017 meningkat menjadi 10 ribu lebih wisatawan.

Walikota Kupang, Jefri Riwu Kore, juga angkat bicara. Politisi Partai Demokrat ini mendukung penuh gagasan mengembangkan wisata bahari di NTT sebagai alternatif Komodo. Dia memastikan investor segera membangun marina di Kota Kupang. "Saya baru saja mengeluarkan izin prinsip kepada pengusaha untuk bangun marina di Kupang dengan investasi Rp 300 miliar sampai Rp 600 miliar," kata Jefri.

Menyambut pertemuan IMF di Bali, Jefri 'mendandani' sejumlah objek wisata andalannya untuk mendulang rupiah, antara lain Pantai Kupang, Gua Kristal, Air Terjun Oenesu, Taman Nostalgia, Pantai Manikin, Pantai Ketapang Satu. "Lancarnya penerbangan langsung Bali-Kupang, bukan tidak mungkin ada peserta IMF berwisata ke Kupang. Saya minta Dinas Pariwisata Kota Kupang gencar melakukan promosi secara terpadu dengan Dinas Pariwisata NTT. Jika perlu menggelar pentas budaya di Bali untuk dijual kepada agen-agen wisata menangkap peluang pertemuan IMF," Jefri menjelaskan.

Bupati Belu, Willy Lay, setuju dengan gagasan membangun pariwisata bahari di NTT karena magnetnya bisa mengalahkan Labuan Bajo. Artinya, NTT membuat spot kunjungan alternatif untuk wisatawan. Dan, pertemuan IMF di Bali sebagai langkah awal untuk promosi karena peserta datang dari berbagai negara. "Dampaknya sangat dahsyat. NTT jangan tidur," tegasnya.

Menyambut pertemuan IMF di Bali, Bupati Willy menggelar Festival Fulan Fehan pada Oktober 2018. "Tahun lalu kami juga gelar. Festival Fulan Fehan menampilkan ribuan penari likurai di lembah Gunung Lakaan. Indah sekali. Sesudah lelah mengikuti pertemuan IMF di Bali, peserta dibugarkan ketika menyaksikan festival musim dingin ini," Bupati Willy promosi.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved