Berita Sikka
Pengakuan Waria di Sikka: Semalam Layani 15 Bapak-Bapak, Penyuka Seks Sejenis Sangat Menutup Diri
Seorang Waria di Sikka Mengaku Semalam Layani 15 Pria, 500 Bapak-Bapak Suka Hubungan Seks Sejenis.
Penulis: Eugenius Moa | Editor: Bebet I Hidayat
“Saya juga terkejut ketika orang Depkes menyebut angka ini dalam pertemuan tahun 2010 di Hotel Pelita. Saya tidak tahu cara mereka menghitungnya,” kata Pengelola Program KPAD Sikka, Yuyun Baitanu bersama Sekretaris KPAD Sikka, Yohanes Siga, kepada POS-KUPANG.COM, Jumat (10/8/2018) di Sekretariat KPAD Sikka.
Baca: Dessert Termahal di Dunia, Seharga Mobil Baru, Berani Coba Sajian Makanan Penutup Ini?
Berdasarkan estimasi itu, demikian Yuyun, pihaknya melakukan pemetaan pada tahun 2015 menemukan angka 85 orang laki-laki.
Pemetaan terbaru di bulan Mei 2018 mendapati sekitar 30-an orang lak-laki beperilaku LSL menyebar pada tujuh dari 21 kecamatan di Sikka.
Yuyun menyebut LSL atau MSM beda dengan kaum gay atau kelompok waria.
Mereka memiliki keluarga istri dan anak-anak.
Namun, mereka punya pasangan yang lain selain istrinya.
Baca: 10 Destinasi Wisata yang Menghebohkan Kaum Milinial, Kamu Pernah ke Sini?
Kaum LSL, kata Yuyun, juga merupakan kelompok ‘elite’ berpendidikan dan dari beragama profesi yang terpandang.
“Kadang orang bilang ini gaya hidup. Tapi perilaku menyimpang ini yang mengerikan.Kita di kota kecil. Mereka punya istri tapi punya pasangan yang lain diluar,” ujar Yuyun.
Yuyun, menyebutkan perilaku kelompok LSL sangat tertutup, sehingga sulit diintervensi dengan program dari KPAD Sikka. “Mereka sangat tertutup, begitu ketahuan mereka segera menutup diri, menghindari atau pindah domisili,” imbuh Yuyun.

HIV/Aids Menyebar di Semua Kecamatan di Sikka
Ketika ditemukan pertama kali tahun 2003, HIV/Aids hanya berada di wilayah tertentu di Kabupaten Sikka. Dalam jangka waktu 15 tahun, penderita HIV/Aids mencapai 705 orang menyebar pada 21 Kecamatan di Sikka, Pulau Flores, NTT.
“Dari jumlah ini, dominan Aids 483 orang atau 69 persen. Sedangkan HIV sebanyak 222 orang atau 31 persen,” kata Sekretaris KPAD Sikka, Yohanes Siga, bersama Pengelola Program, Yuyun Baitanu, kepada POS-KUPANG.COM, Jumat (10/8/2018) siang di Maumere.
Namun dari 705 penderita itu, yang terpantau melalui Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) sebanyak 326 orang. Yang lainnya telah meninggal dunia.
Baca: Daebak! Epiphany BTS Baru Diunggah di YouTube, Langsung Ditonton 6 Juta Kali
Kenapa penderita Aids selalu lebih tinggi? Yuyun mengatakan kondisi lingkungan masyarakat yang tidak kondusif berkontribusi besar. Bila si penderita yang sakit-sakitan diketahui mengindap HIV akan dikucilkan dari pergaulan.
“Masih ada cap buruk yang kuat masyrakat terhadap penderitanya. Mereka baru mulai memeriksakan diri ketika kondisinya sudah akut dan menjadi Aids,” ujar Yuyun.
Berdasarkan sebaran penderita HIV/Aids, kata Yuyun, terbanyak domisili di Kecamatan Alok (119) dan Alok Timur (103) orang.