Berita Manggarai Timur
Pembangunan Jaringan Irigasi Wae Dingin dan Wae Laku Habiskan Dana Rp 22,579 M
Pekerjaan lanjutan jaringan irigasi dari sumber mata air Wae Dingin dan Wae Laku di Kabupaten Manggarai Timur (Matim) kini dalam proses
Penulis: Aris Ninu | Editor: Kanis Jehola

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aris Ninu
POS-KUPANG.COM | BORONG - Pekerjaan lanjutan jaringan irigasi dari sumber mata air Wae Dingin dan Wae Laku di Kabupaten Manggarai Timur (Matim) kini dalam proses pengerjaan.
Jaringan irigasi yang dibangun akan mengaliri persawahan di Kecamatan Borong yang selama mengalami kekurangan air.
Sumber air yang diambil dari Kecamatan Rana Mese akan melewati Desa Bangka Kantar, Golo Kantar dan Nanga Labang.
Baca: BTNK Hentikan Sementara Pembangunan Rest Area di Pulau Rinca
Jika sudah tuntas diperkirakan petani di Kecamatan Borong akan berkelimpahan air untuk menanam padi dan tanaman hortikultura.
Saat ini proses pengerjaan jaringan irigasi sudah masuk sampai ke Des Golo Kantar,Kecamatan Borong.
Pantauan POS-KUPANG.COM di ruas jalan Jati-Lehong atau arah menuju Kantor Bupati Matim dari perempatan Cepi Watu, Senin (6/8/2018) siang di bagian kanan jalan dari arah Jati-Lehong alat berat sudah mengali saluran irigasi dipasang tembok yang sudah dicor.
Warga sudah merelakan tanahnya terkena pembangunan jaringan irigasi. Yang mana persis di depan rumah sudah ada saluran yang dibangun dan ditutup dengan cor beton.
Ada beberapa titik yang dibangun mirip jembatan kecil lalu ada pengatur air yang dibangun.
Kondisi saat ini air yang dilepas dari sumber belum terlalu besar karena sedang dalam proses pengerjaan.
Sementara papan nama proyek yang dipasang di pertigaan menuju ke Lehong atau arah Kantor Bupati Matim di Bangka Kantar tertulis nama Kementerin PU dan Perumahan Rakyat RI Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II.
Proyek irigasi ini dibawah pengawasan Satker Nusa Tenggara II Provinsi NTT Irigasi dan Rawa.
Sumber dana dari APBN Tahun 2018 sebesar Rp 22.579.000.000 dengan waktu kerja 300 hari.
"Kalau air irigasi sudah ada maka kami pasti akan tanam sayur di halaman rumah.Halaman rumah kami pasti ada tanaman hijau," kata Soni, warga Desa Golo Kantar yang ditemui POS-KUPANG.COM di kediamannya, Senin (6/8/2018) siang.
Soni menjelaskan, jaringan irigasi yang dibangun akan membuat petani di Borong bisa menanam padi dua sampai tiga kali dalam setahun.