Berita Gempa Lombok

Gempa Mengguncang Saat Para Menteri Sedang Makan Malam di Hotel Lombok Astoria, Semua Berhamburan

Gempa bumi bermagnitudo 7 SR yang mengguncang Lombok Utara membuat acara makan malam para menteri Indonesia dan Australia mendadak bubar

Editor: Agustinus Sape
KOMPAS.COM
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly sesuai menghadiri Rapat Paripurna ke 26 DPR Masa Sidang V Tahun Sidang 2017-2018 yang menyetujui pengesahan RUU Antiterorisme menjadi undang-undang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (25/5/2018). 

POS-KUPANG.COM - Gempa bumi bermagnitudo 7 SR yang mengguncang Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (5/8/2018), membuat acara makan malam para menteri Indonesia dan Australia mendadak bubar.

Para peserta Indonesia-Australia Ministerial Council Meeting (MCM) on Law and Security dan Sub Regional Meeting on Counter Terrorism (SRM on CT) yang tengah dijamu makan malam oleh Pemerintah Provinsi NTB di Hotel Lombok Astoria pun berhamburan ketika gempa mengguncang.

Acara makan malam diikuti ada delegasi Indonesia, Australia, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Filipina.

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly bercerita, saat itu, para delegasi tengah makan malam di lantai 12 hotel tersebut. Tiba-tiba mereka merasakan goncangan kuat. Semua orang di ruangan tersebut langsung berlarian, tak terkecuali para menteri. Mereka diarahkan menuju tangga darurat.

"Kami lagi dinner. Cukup besar rombongannya. Dan tiba-tiba goyangan besar sekali terjadi. Langsung berhamburan semua, turun terus melalui emergency exit," tutur Yasonna kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Minggu malam.

"Dindingnya kami lihat retak-retak. Kami semua lari berhamburan," lanjut dia.

Yasonna mengatakan, pada saat kejadian, goncangan yang besar menyebabkan piring-piring di atas meja terpelanting hingga melukai stafnya.

Selain itu, seorang delegasi juga pingsan sehingga harus digendong untuk diselamatkan. Saat tiba di bawah, mereka semua diarahkan menuju bagian belakang hotel dan menunggu di ruangan terbuka.

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly pasca-gempa bermagnitudo 7 yang mengguncang Lombok Uara, NTB, Minggu (5/8/2018). Saat itu, Yasonna dan menteri dari berbagai negara sedang makan malam. Mereka adalah para peserta Indonesia-Australia Ministerial Council Meeting (MCM) on Law and Security dan Sub Regional Meeting on Counter Terrorism (SRM on CT).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly pasca-gempa bermagnitudo 7 yang mengguncang Lombok Uara, NTB, Minggu (5/8/2018). Saat itu, Yasonna dan menteri dari berbagai negara sedang makan malam. Mereka adalah para peserta Indonesia-Australia Ministerial Council Meeting (MCM) on Law and Security dan Sub Regional Meeting on Counter Terrorism (SRM on CT). Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lagi Makan Malam, Para Menteri Berhamburan Saat Gempa Guncang Lombok", https://regional.kompas.com/read/2018/08/05/21135571/lagi-makan-malam-para-menteri-berhamburan-saat-gempa-guncang-lombok. Penulis : Caroline Damanik Editor : Ana Shofiana Syatiri (Kompas.com)

Yasonna menyebutkan, pasca-gempa pertama, ada sekitar dua kali gempa susulan. Mereka diminta untuk tetap tenang. \

Semua, lanjut dia, dalam keadaan aman dan selamat. Menurut Yasonna, sebenarnya acara MCM baru dimulai pada hari ini. Namun karena gempa, kemungkinan besar, acara ini tidak akan dilanjutkan dan ditunda hingga waktu yang belum ditentukan.

Dalam acara ini, selain Yasonna, delegasi Indonesia antara lain diwakili oleh Menko Polhukam Jenderal (Purn) Wiranto, Kepala Badan Nasional Penangggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Polisi Suhardi Alius, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Mayjen TNI Djoko Setiadi dan Kepala Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Kiagus Ahmad Badaruddin.

Bertahan di Luar

Satu jam berlalu setelah gempa bermagnitudo 7 di Lombok, Nusa Tenggara Barat, warga masih belum berani masuk ke dalam rumah. Hal ini terlihat di daerah Praya, Lombok Tengah.

"Warga masih banyak yang memilih di luar rumah karena khawatir akan terjadi gempa susulan," kata salah seorang warga Desa Penghadang, Praya, bernama Wawan, Minggu (5/8/2018). Demikian seperti dikutip dari Antara.

Wawan mengatakan, gempa yang terjadi malam ini terasa lebih besar dibandingkan dengan gempa pertama kali.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved