Berita Kota Kupang
Gamers Kupang Antipasi Bahaya Momo Challenge, Pilih Game Yang Cerdaskan Otak!
Game online Momo Challenge di aplikasi Whatsapp (WA) menuai banyak respon yang beragam dari para pengguna aplikasi game online di Kupang.
Penulis: Gecio Viana | Editor: Bebet I Hidayat
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Game online Momo Challenge di aplikasi Whatsapp (WA) menuai banyak respon yang beragam dari para pengguna aplikasi game online di Kupang.
Seperti disampaikan Joseph Seda (21), mahasiswa di Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing (STIBA) Mentari Kupang.
Kepada Pos-Kupang.com, Minggu (5/8/2018) malam di Desa Oebelo, Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang, dia mengaku, sering menggunakan sosial media (Facebook, Instagram, Whatsapp, Tweeter). Ia juga menggunaan waktu luangnya untuk bermain games online.
Namun, ia baru mendengar adanya game yang berefek negatif, seperti Momo Challenge ini.
"Saya baru dengar, kalau ada game online yang mengarahkan pemainya bunuh diri. Itu harus dihindari karena memberikan tekanan psikologi yang kuat," ujar mahasiswa semester 7 Jurusan Sastra Inggris ini.
Baca: Gempa Bumi Berkekuatan 5,2 Skala Ricther Guncang Waingapu, Ende dan Maumere
Baca: Teror Tantangan Game Momo Challenge, Gadis 12 Tahun Meninggal Usai Bermain Game ini di WhatsApp
Baca: Live Streaming MotoGP, Tonton Aksi Valentino Rossi di MotoGP Ceko 2018, Segera Berlangsung
Baca: Andrea Dovizioso Tercepat, Valentino Rossi No 10 pada Sesi Pemanasan MotoGP Ceko 2018
Josep yang suka bermain game online seperti Mobile Legend, Games Shogi, dan lainnya ini menjelaskan, sebagai gamers harus memproteksi diri dan cerdas memilih games.
Jangan langsung tertarik dengan tawaran game online yang diberedar secara bebas di internet.
"Kita harus telusuri dulu informasi dan kebenaran dari suatu aplikasi-aplikasi games (permainan) yang beredar di internet," katanya
"Kalau seandainya memilih untuk bermain games ofline atau online lebih baik kita pilih game yang sifatnya profuktif dan mengasah otak, kalau bukan game yang bisa memberikan keuntungan secara finansial. Games yang bisa dapat uang itu ada di internet juga," harapnya
Pilih yang Bisa Cerdaskan Otak
Sementara itu, Guido Fernandes (19), seorang penikmat game mobile legeng dan game online serta ofline lainnya mengaku, dirinya sangat menyayangkan kejadian bunuh diri para gamers online di berbagai negara
Terkait games Momo Challenge, ia mengatakan, games tersebut bukan merupakan game online yang positif, bahkan menurutnya sangat merugikan.
Ia menjelaskan, bermain game seyogyanya hanya mengisi waktu luang saja, di lain sisi terdapat beberapa game yang fungsinya dapat melatih dan mengasah kecerdasan otak.
Mahasiswa Jurusan Teknik Arsitek Undana Kupang ini menyarankan, bagi para kaum milenial jika memilih game harus memilih games yang memiliki nilai edukasi
Selain itu, ia juga mengatakan, para orangtua di lingkungan rumah harus mengawasi aktivitas anak-anaknya yang menggunakan handphone yang berbasis android dan sejenisnya dimana sering menghabiskan waktunya dengan bermain games.
Hal tersebut, lanjut Guido, agar mengontrol aplikasi-aplikasi online dan ofline yang digunakan anak-anak di rumah.
Baca: Ini Loh Pendapat Teeners Tentang Drakor Yang Merasuki Remaja Saat Ini
Baca: 10 Drakor Romantis Lawas yang Pasti Bikin Kamu Baper, Adakah Favoritmu?
Apa Sih Game Momo Challenge Itu?
Tantangan game Momo Challenge yang ada di Whatsapp, sudah banyak korban tewas mengerikan.
Sebuah Challenge baru Momo Challenge yang berakibat fatal sedang terjadi dan orang tua harus mengawasi aktivitas anaknya di media sosial khususnya WhatsApp.
Sebabnya ada tantangan Momo Challeng yang tersebar melalui WhatsApp (WA) yang diduga menjadi penyebab kematian seorang gadis usia 12 tahun di Argentina.

Tantangan baru yang dimaksud adalah 'Momo Suicide Challenge.'
Momo saat ini sedang viral di berbagai negara.
Dalam tantangannya, Momo meminta orang-orang untuk menambahkan kontak di WA.
Gilanya ia lantas mendesak orang-orang untuk melakukan tindakan menyakiti diri sendiri bahkan bunuh diri.
Momo Challenge ini hampir mirip dengan Blue Whale Challenge (tantangan paus biru) yang ada tahun 2017 lalu.
Gara-gara Blue Whale Challenge 130 orang remaja di Rusia meregang nyawa.
Tantangan Blue Whale Challenge mengajak pesertanya untuk menyelesaikan tantangan dalam waktu 50 hari.
Secara bertahap tantangan akan menjadi lebih berbahaya dan para remaja yang menuruti tantangan tersebut pada akhirnya diminta untuk bunuh diri.
Sekarang, The Buenos Aires Times melaporkan pihak kepolisian Argentina amat serius menyelidiki apakah Momo terkait dengan kasus bunuh diri gadis berusia 12 tahun ini di Distrik Escobar.
Polisi menduga kuat seseorang telah mendorongnya untuk melakukan bunuh diri menurut laporan dari The Buenos Aires Times.
Momo Challenge bukanlah kiki challenge yang mewajibkanmu untuk joget-joget bersama mobil yang sedang berjalan, kok.
Momo Challenge justru jauh lebih berbahaya. Yang menjadi pertaruhan bukanlah kemungkinan ditilang polisi, melainkan nyawamu sendiri.
Bermula dari Facebook, challenge ini muncul dalam bentuk akun yang juga ada di WhatsApp dan YouTube.
Pemain tantangan ini awalnya harus menambahkan nomor WhatsApp si Momo untuk dapat berkomunikasi dengannya. Sekilas, sampai tahap ini, segalanya terlihat normal, bukan?
Yang menjadi tak lazim adalah langkah berikutnya: Momo akan mengirimkan gambar pada pemainnya, termasuk yang berbau kekerasan disertai kewajiban bagi pemain untuk melakukan hal tersebut.
Jika menolak, pemain akan diancam oleh Momo hingga ketakutan.
Menurut pihak kepolisian di berbagai negara, termasuk Jerman, Argentina, dan AS, Momo Challenge ini mengingatkan kita pada tragedi bernama Blue Whale Challenge.
Challenge tersebut adalah tantangan berbentuk “permainan” beberapa hari, di mana para pemainnya diharuskan bunuh diri pada hari terakhir. Dilaporkan, ada 130 korban meninggal dunia akibat Blue Whale Challenge di Rusia.
Apakah Momo Challenge telah memakan korban? Menyedihkannya, iya. Di Argentina, kepolisian sedang menginvestigasi kematian remaja berusia 12 tahun yang diduga merupakan korban Momo.
Konon, Momo memang mengincar remaja yang sedang gemar-gemarnya aktif di media sosial.
Baca: Jungkook BTS Unggah Foto Kenakan Handuk Berwarna Pink, Ternyata Segini Harganya!
Baca: V BTS Ketiduran Saat Pemotretan, J-Hope Lakukan Hal ini. Sweet!
Siapakah Momo sebenarnya?
Belum ada kepastian soal identitas Momo yang asli.
Melalui foto yang digunakan Momo, memang terlihat wajah seorang wanita yang menyeramkan.
Namun, wajah ini ternyata tidak ada hubungannya dengan identitas Momo, melainkan merupakan hasil karya seniman Jepang bernama Midori Hayashi.
Pihak berwenang telah memastikan bahwa Momo Challenge dan Midori Hayashi adalah dua hal yang tidak saling terkait.
Nomor telepon yang digunakan Momo di WhatsApp adalah nomor yang berasal dari tiga negara—Jepang, Kolombia, dan Meksiko—dan ketiganya tidak memberikan jawaban saat dihubungi melalui telepon.
Oleh karenanya, beberapa pihak meyakini bahwa Momo Challenge dilakukan orang tak bertanggung jawab dengan tujuan khusus untuk mencuri data dan merampok orang di internet.
Momo adalah nama sebuah akun media sosial yang ada di WA, Facebook dan Youtube.
Foto profil yang digunakan oleh Momo sendiri ialah gambar seorang wanita dengan mata menonjol dan bentuk muka aneh.
Padahal foto tersebut adalah sebuah karya seniman Jepang, Midori Hayashi yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan tantangan maut tersebut.
Menurut unit Cyber Crime di Meksiko, awal mula Momo Challenge dari Facebook.
Beberapa pengguna Momo Challenge menyatakan jika tak mengikuti tantangan tersebut nyawa mereka akan terancam.
Baca: Wow! CL Eks Idol KPop 2NE1 Tampil Lebih Chubby dan Segar, Bikin Netizen Korea Terkejut
Baca: 9 Artis KPop Fromis_9 Mahir Nyanyiin Lagu Lagi Syantik Sambil Mengibaskan Rambutnya
Aktivis dari LSM Safernet Brazil, Rodrigo Nejm juga mengatakan Momo kemungkinan juga bentuk 'umpan' yang digunakan para penjahat untuk mencuri data dan memeras orang di internet.
Momo Challenge kini telah beredar di Meksiko, Argentina, Amerika Serikat, Prancis dan Jerman.
Sementara itu, Kepolisian Spanyol memperingatkan warganya untuk lebih baik mengabaikan tantangan tidak masuk akal seperti ini di WhatsApp. (pos-kupang.com/gecio viana)