Berita Larantuka
Menyapa Nelayan Pesisir Flotim, Jasindo Bantu Empat Kapal Ketinting
Direktur Keuangan dan Investasi Asuransi PT Jasindo Didit Mehta Pariadi menyerahkan empat kapal ketinting kepada nelayan di Adonara
Penulis: Felix Janggu | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Feliks Janggu
POS-KUPANG.COM | LARANTUKA- Direktur Keuangan dan Investasi Asuransi PT Jasindo Didit Mehta Pariadi tidak bisa menyembunyikan rasa syukurnya setelah menyerahkan empat kapal ketinting kepada nelayan pesisir di Kampung Binongko Desa Sagu Kecamatan Adonara, Kamis (2/8/2018).
Pariadi didampingi Direktur Keuangan BWA, Ichsan Salam dan Manager Marketing & PR, Hazairin Hasan dan perwakilan Bank NTT Larantuka menyerahkan empat kapal itu di tepi pantai Kampung Binongko.
"Saya yang bersyukur sekali karena bisa datang di daerah ini membantu memberdayakan masyarakat," kata Pariadi kepada POS-KUPANG.COM.
Baca: John Lena Bilang Hanya Butuh 5 Bulan Bagi Sampah Memenuhi Kali ini
Selain kapal, Jasindo juga memperlengkapi kapal dengan alat tangkap berupa pukat. Fasilitas kapal dan alat tangkap diterima langsung oleh para nelayan.
Pariadi menyampaikan terimakasih kepada Badan Wakaf Alquran yang membawa mereka dekat dengan masyarakat nelayan dan pesisir sehingga bantuan bina lingkungan dari Jasindo bisa dinikmati masyarakat nelayan.
Pariadi mengatakan berdasarkan informasi yang diperolehnya, masyarakat Sagu mempunyai potensi untuk mengembangkan produksi perikanana.
Namun menjadi kendala karena kurangnya armada kapal dan peralatan tangkap. Hadirnya bantuan Jasindo itu, harap Pariadi bisa memberdayakan masyarakat.
Pariadi mengatakan Jasindo wajib mengembalikan kepada masyarakat berupa hantuan dari sedikit keuntungan yang diperoleh.
Harap Pariadi bantuan kapal ketinting yang akan dikelolah oleh badan wakaf akan meningkatkan produksi perikanan masyarakat dan membantu pendidikan anak muda Sagu.
Kapal itu dapat digunakan secara bergantian oleh masyarakat dan tidak akan disewakan. Tapi masyarakat nelayan mempunyai kewajiban untuk memajukan pendidikan anak-anak mereka.
"Jadi hasil tangkapan itu bagi hasil. Sebagiannya diwakafkan untuk membantu pendidikan di pesantren. Orang tua secara tidak langsung mendukung pendidikan anak-anak muda,' jelas Pariadi.
Bantuan pemberdayaan kepada masyarakat nelayan pesisir, nelayan daerah terluar, kata Pariadi menjadi prioritas Jasindo di tahun 2018.
Sangat beruntung karena Jasindo di NTT memilih para nelayan sederhana di Pantau Utara Pulau Adonara Flotim.
Selain bantuan alat tangkap, jelas Pariadi program Bina Lingkungan Jasindo juga menyediakan alat pertanian bagi para petani di seluruh Nusantara.
Pariadi hanya tersenyum ketika Pos Kupang menantangnya untuk kembali ke Flotim tahun depan. Katanya, ada 150 proposal antri dari seluruh nusantara memohon bantuan Jasindo.
Pariadi yakin BUMN yang lain dapat mengambil bagian untuk membantu daerah terpencil lain di nusantara.
"Kami menangkap semua kebutuhan masyarakat dan kami sisihkan sedikit dari keuntungan kami untuk masyarakat. Masalahnya kita mau bantu ke mana?,"kata Pariadi.
Setelah Sagu di Flotim-NTT, Jasindo juga memberikan bantuan kepada nelayan rumput laut di Takalar Sulawesi Selatan.
Sebelum meninggalkan lokasi, Pariadi memastikan mesin kapal berfungsi. Hasil ujicoba sangat memuaskan. (*)