Berita Kota Kupang
John Lena Bilang Hanya Butuh 5 Bulan Bagi Sampah Memenuhi Kali ini
Sampah merupakan bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber aktivitas manusia maupun proses alam.
Penulis: Wilibrordus Kau Suni | Editor: Kanis Jehola
Laporan Rerporter POS-KUPANG.COM, Wili Suni
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Sampah merupakan bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber aktivitas manusia maupun proses alam.
Sampah ketika menumpuk besama dengan air yang menggenang, akan mengakibatkan bau tak sedap bagi hidung manusia.
Hal inilah yang dirasakan oleh Bapak John Lena, warga belakang Pasar Naikoten, RT 20 RW 08, Kelurahan Naikoten 1, Kota Kupang. Sebagai salah satu warga yang menetap di pesisir kali Ledomata, belakang pasar Naikoten, John merasa tidak begitu nyaman dengan kondisi sampah yang menggenang di depan rumahnya, di dalam kali.
Baca: Bahagianya Para Pedagang Sagu Adonara Ini Ketika Disapa Turis Asing
Kali Ledomata merupakan kali yang terletak di belakang pasar Naikoten. Kali ini sudah beberapa tahun terkahir dipenuhi sampah sejak adanya pasar.
Para pedagang yang tidak bertanggung jawab seenaknya membuang sampah di kali ini, sehingga kali Ledomata yang sebelumnya memiliki air yang sangat bermanfaat bagi warga sekitar menjadi kumuh karena dipenuhi sampah.
Hanya dalam waktu lima bulan pasca musim hujan berakhir, sampah pun memenuhi seluruh bagian kali. Penyebabnya bersumber dari pada pedagang di pasar yang sehari-harinya membuang sampah di dalam kali tersebut. Kelalaian merekalah yang akhirnya membuat sampah menjadi menumpuk dan memenuhi kali.
"Sampah-sampah ini bersumber dari para pedagang di pasar. Biasanya mereka membawa sampah-sampah mereka menggunakan kereta dorong, kemidian membuangnya di kali ini tanpa beban atau rasa bersalah dari diri mereka itu. Akibatnya, sampah menumpuk dan lama-kelamaan, muncul aroma tidak sedap", ujar John yang dijumpai di sela-sela proses pembersihan kali. (*)