Berita Kabupaten TTS
Pemilik SPBU Minta Pertamina Tindak Tegas Sopir Tangki Nakal
Para Pemilik SPBU di wilayah TTS mendesak Pertamina Depo Kupang untuk bertindak tegas guna menghentikan aksi pencurian minyak subsidi
Penulis: Dion Kota | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dion Kota
POS-KUPANG.COM | SOE - Para Pemilik SPBU di wilayah TTS mendesak Pertamina Depo Kupang untuk bertindak tegas guna menghentikan aksi pencurian minyak subsidi yang dilakukan oleh para supir mobil tangki Pertamina.
Pasalnya, kasus yang terjadi di Oenali merupakan kasus yang ketiga kalinya terungkap, dimana supir mobil tangki Pertamina Depo Kupang milik transportir PT El Nusa tertangkap basah melakukan aksi tap BBM dalam perjalanan.
Baca: Polres TTS Bungkam Terkait Kasus Kencing BBM Bersubsidi
Sebelumnya, aksi nakal supir tangki pertamina ditangkap basah aparat polisi dari Polres Kupang pada awal tahun lalu. Aksi kedua, supir tangki pertamina dari transportir PT El Nusa atas nama Hasim mengakui perbuatannya kepada pengawas SPBU Niki-niki jika dirinya telah mentap BBM jenis premium sebelum sampai ke SPBU Niki-niki pada 12 Mei 2018 lalu.
Hasim terpaksa mangaku setelah pengawas SPBU Niki-niki melakukan tera ulang BBM dalam tangki pertamina dan kedapatan sudah berkurang 4 cm dari seharusnya atau berkurang sekitar seratus liter lebih.
Karena kurang, pengawas menolak menerima BBM tersebut dan meminta Hasim mengantar kembali BBM tersebut ke Pertamina. Panik karena BBM yang diangkut tak mau diterima, Hasim akhirnya mengakui semua perbuatannya kepada pengawas SPBU Niki-niki.
Aksi nakal supir Pertamina dari transportir PT El Nusa paling anyar terjadi pada Selasa (24/7/2018) malam di Desa Boentuka, Kecamatan Batu Putih.
Supir tangki pertamina dan kondekturnya, Elton Fobia dan Jek tertangkap basah melakukan aksi tap BBM dari tangki pertamina ke dalam jirgen ukuran 35 liter.
Aksi dua supir nakal tersebut akhirnya terhenti setelah tim buser Polres TTS menangkap basah aksi keduanya.
" Pak, ini bukan kejadian pertamina. Ini sudah terjadi berkali-kali dan kami pemilik SPBU yang selalu dirugikan. Kami minta Pertamina harus bertindak tegas dengan memberhentikan supir tangki pertamina yang nakal. Karena belajar dari kasus sebelumnya, Hasim, supir mobil tangki yang mengaku telah melakukan aksi tap BBM hanya diberikan sanksi pemberhentian sementara selama satu bulan dan saat ini sudah kembali bekerja. Ini ada apa? Kenapa pertamina lunak sekali," ungkap pemilik SPBU Niki-niki, Hendrik Dedy Samara melalui sambungan telepon, Kamis (26/7/2018).
Dalam pengakuan Hasim yang terekam kamera CCTV dan direkam pengawas SPBU Niki-niki, Hasim mengaku, satu jeriken berukuran 35 liter, dijual kepada para pengecer seharga 200 ribu.
Dalam sekali tap, hasim mengaku biasanya mengambil 3 jirgen dan jual kepada para pengecer yang sudah menunggu di pinggir jalan. (*)