Breaking News

Berita Kesehatan

Bahaya Mengkonsumsi Susu Kental Manis, Tubuhmu Akan Mengalami Hal Ini

Berbahaya, mengkonsumsi susu kental manis bisa membuat tubuhmu mengalami hal-hal negatif ini.

net
susu kental manis 

POS-KUPANG.COM - Berbahaya, mengkonsumsi susu kental manis bisa membuat tubuhmu mengalami hal-hal negatif ini. 

Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) telah resmi menyatakan jika susu kental manis tidak mengandung susu.

Akibat hal itu, susu kental manis pun tidak dianjurkan disajikan sebagai minuman.

Soalnya kita selalu mengetahui susu kental manis sama dengan produk susu lainnya seperti susu cair, susu bubuk, dan lain-lain.

Baca: Pramugari Ini Pernah Bikin Bung Karno Berang Karena Menolak Cinta

Baca: Korban KM Sinar Bangun Berada di Tempat Ini, Tim SAR Tak Bisa Jangkau, Pencarian Dihentikan

Susu kental manis juga dinyatakan berbahaya bagi kesehatan.

Pasalnya kadar gula yang terkandung di dalamnya sangat tinggi.

Lalu apa bahayanya jika dikonsumsi terus menerus?

Simak info selengkapnya berikut ini.

* Efek Berbahaya Bagi Anak

Seperti yang diketahui, kebanyakan konsumen dari susu kental manis adalah anak-anak.

Untuk itu, perlu diberi pengertian bahwa susu kental manis bukanlah susu yang bisa diseduh dan kemudian diminum.

Baca: Catat Ya, Jangan Lakukan 4 Hal Ini Pada Organ Intim, Karena Kamu Akan Menyesal

Baca: Banyak Tikus Dirumahmu? Usir Dengan 3 Cara Efektif Ini

1. Obesitas

Mengonsumsi susu kental manis secara berlebihan akan meningkatkan risiko diabetes dan obesitas pada anak-anak.

"Sebagai sumber energi iya, tetapi sangat tidak baik apabila energi anak bersumber dari gula," kata Dr.Rita Ramayulis, DCN, M.Kes, seorang dosen Gizi Poltekkes Kementerian Kesehatan Jakarta, kepada Kompas.com, Minggu (6/5/2018).

"Tubuh punya toleransi tertentu dan penelitian menjelaskan, konsumsi gula lebih dari 10% energi total akan berisiko penurunan sensitivitas insulin yang kemudian memicu hiperglikemia (kadar gula darah lebih tinggi dari batas normal) dan memicu risiko diabetes," tambah Rita.

"Jika kemudian seorang anak minum susu dari susu kental manis sebanyak dua gelas per hari, seperti anjuran gizi seimbang, maka asupan gulanya sangat melebihi dari pembagian makan sehari yang seimbang untuk anak, ini saya sayangkan sekali," kata Rita.

Baca: Bawang Putih Kalahkan Obat Kuat, Yuk Maksimalkan Hubungan Bersama Pasanganmu

Baca: Cabai dan Nanas Atasi Masalah Miss V, Bagaimana Caranya?

2. Merusak Gigi

Selain diabetes dan obesitas, asupan gula secara berlebihan akan merusak gigi pada anak-anak.

"Anak-anak yang suka konsumsi gula tinggi dalam bentuk susu dan tidak langsung membersihkannya, maka akan memicu caries dentis (gigi karies). Penelitian tentang ini sudah banyak di jurnal kedokteran," katanya.

Untuk itulah susu kental manis kini hanya dianjurkan sebagai topping atau campuran kue.

Kini sudah tahu kan, bahayanya mengonsumsi susu kental manis?

Lebih baik hindari sebelum kita atau anak-anak mendapat efek buruk dari susu kental manis. (*)

* Pernyataan BPOM Soal Susu Kental Manis

Center for Healthcare Policy and Reform Studies (Chapters), lembaga independen di bidang riset dan edukasi kesehatan, meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tidak bersikap diskriminatif dalam mengawasi berbagai produk yang dianggap mengandung gula tinggi, termasuk saat menyikapi polemik susu kental manis (SKM). 

Luthfi Mardiansyah, Chairman & Founder Chapters menilai, BPOM cenderung tidak terbuka dan diskriminatif dalam menangani produk-produk yang dianggap mengandung gula tinggi dan berpotensi mengganggu kesehatan masyarakat.

“Ini dapat membingungkan masyarakat,” kata Luthfi di Jakarta, Rabu (4/7/2018).

Pernyataan Luthfi menanggapi penerbitan Surat Edaran Nomor HK.06.5.51.511.05.18.2000 Tahun 2018 tentang Label dan Iklan pada Produk Susu Kental dan Analognya (Kategori Pangan 01.3).

Edaran yang ditandatangani Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan, Suratmono pada 22 Mei tersebut secara spesifik hanya mengubah ketentuan iklan serta label Susu Kental dan Analognya. 

Edaran tersebut mengandung sejumlah larangan dalam label dan iklan susu kental manis.

Baca: Donald Trump Punya Phobia Ini dan Tak Pernah Ingin Jadi Presiden?

Baca: Donald Trump Selalu Hebohkan Dunia, Ini 10 Pernyataan Kontroversialnya

Di antaranya, menampilkan anak-anak di bawah lima tahun, penggunaan visualisasi bahwa produk Susu Kental dan Analognya setara produk susu lain, serta pemakaian visualisasi gambar susu cair dan atau susu dalam gelas serta disajikan dengan cara diseduh untuk konsumsi sebagai minuman.  

"Khusus iklan, dilarang ditayangkan pada jam tayang anak-anak. Produsen, importir, dan distributor produk Susu Kental dan Analognya harus menyesuaikan paling lama enam bulan sejak surat edaran ditetapkan," tulis Suratmono dalam surat edarannya.

Menurut Luthfi, khusus kasus susu kental manis, indikasi tekanan terhadap BPOM sangat kuat. Sudah sejak lama BPOM mengizinkan produsen SKM mengedarkan produk sesuai label dan iklan saat ini.

“Saya juga tidak tahu kenapa baru sekarang tiba-tiba, apakah ada kepentingan dibalik itu atau tidak,” katanya. 

Hardinsyah, Ketua Umum Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan (Pergizi Pangan) Indonesia berpendapat, Surat Edaran BPOM sangat spesifik terhadap produk tertentu.

Baca: PDA, Larangan Ratu Elizabeth Buat Pangeran Harry dan Meghan, Maksudnya?

Baca: Lambang Zodiak Mencerminkan Kepribadian Kamu, Yuk Disimak

Padahal, jika dilihat di pasaran masih banyak produk pangan yang lebih manis yang dapat mengakibatkan kegemukan jika dikonsumsi berlebihan.

“Menurut saya, aturan untuk susu kental manis atau SKM ini tidak fair,” kata Hardinsyah.

Dia menjelaskan terdapat dua jenis susu kental manis yaitu Krimer Kental Manis dan Susu Kental Manis Full Cream.

Krimer berfungsi sebagai pelengkap, sedangkan Susu Kental Manis Full Cream berfungsi sebagai penyedia nutrisi karena mengandung vitamin, mineral, dan protein.

Baik Krimer Kental Manis maupun Susu Kental Manis Full Cream mengandung padatan susu yaitu sekitar 10% hingga 20%. 

Menurut dia, susu kental manis bahkan lebih baik dari minuman atau makanan berpemanis lain yang  kandungan kalorinya lebih tinggi.

“Di pasaran saat ini ada ratusan produk makanan minuman manis yang tidak diatur, yang kandungan pemanisnya lebih tinggi dari susu kental manis dan klaim sebagai produk pangan bergizi,” tegas Hardinsyah. 

Amaliya, Pendiri sekaligus Peneliti Yayasan Pemerhati Kesehatan Publik (YPKP) berpendapat setiap penerbitan sebuah aturan termasuk di bidang kesehatan semestinya didahului penelitian yang mendalam. 

Khusus mengenai susu kental manis, sejauh ini belum ada bukti ilmiah yang menegaskan produk tersebut merupakan faktor utama penyebab berbagai penyakit seperti obesitas, diabetes, gizi buruk, dan kerdil (stunting).  

Baca: 6 Zodiak Ini Diprediksi Sukses Jika Berbisnis Karena Mereka Punya Jiwa Wirausaha

Baca: 5 Zodiak Ini Paling Serakah Soal Keuangan, Perhatian dan Makanan, Kamu Termasuk?

Dosen Universitas Padjajaran Bandung ini menambahkan berbagai penyakit akibat gula banyak muncul akibat pola konsumsi pangan masyarakat yang tidak seimbang. 

Salah satu buktinya, kasus gizi buruk tidak hanya terjadi pada anak-anak dari keluarga kurang mampu, melainkan juga dari masyarakat kaya. 

Data Riset Kesehatan Dasar 2013 menyebutkan hampir sepertiga anak yang stunting berasal dari  keluarga kaya.

Untuk mengantisipasi berbagai persoalan tersebut seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) seharusnya memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pola hidup sehat. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Soal Susu Kental Manis Bukan Produk Susu, BPOM Diminta Terbuka dan Tegas, 

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved